PDA

View Full Version : Tentang Sumpah Pemuda.....


sijampang
27th May 2012, 04:16 PM
[/quote][quote]





SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA



Kedua :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA



Ketiga :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA



Djakarta, 28 Oktober 1928







Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di

Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.



Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :



Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)

Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Peserta :



1.

Abdul Muthalib Sangadji

2.

Purnama Wulan

3.

Abdul Rachman

4.

Raden Soeharto

5.

Abu Hanifah

6.

Raden Soekamso

7.

Adnan Kapau Gani

8.

Ramelan

9.

Amir (Dienaren van Indie)

10.

Saerun (Keng Po)

11.

Anta Permana

12.

Sahardjo

13.

Anwari

14.

Sarbini

15.

Arnold Manonutu

16.

Sarmidi Mangunsarkoro

17.

Assaat

18.

Sartono

19.

Bahder Djohan

20.

S.M. Kartosoewirjo

21.

Dali

22.

Setiawan

23.

Darsa

24.

Sigit (Indonesische Studieclub)

25.

Dien Pantouw

26.

Siti Sundari

27.

Djuanda

28.

Sjahpuddin Latif

29.

Dr.Pijper

30.

Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)

31.

Emma Puradiredja

32.

Soejono Djoenoed Poeponegoro

33.

Halim

34.

R.M. Djoko Marsaid

35.

Hamami

36.

Soekamto

37.

Jo Tumbuhan

38.

Soekmono

39.

Joesoepadi

40.

Soekowati (Volksraad)

41.

Jos Masdani

42.

Soemanang

43.

Kadir

44.

Soemarto

45.

Karto Menggolo

46.

Soenario (PAPI & INPO)

47.

Kasman Singodimedjo

48.

Soerjadi

49.

Koentjoro Poerbopranoto

50.

Soewadji Prawirohardjo

51.

Martakusuma

52.

Soewirjo

53.

Masmoen Rasid

54.

Soeworo

55.

Mohammad Ali Hanafiah

56.

Suhara

57.

Mohammad Nazif

58.

Sujono (Volksraad)

59.

Mohammad Roem

60.

Sulaeman

61.

Mohammad Tabrani

62.

Suwarni

63.

Mohammad Tamzil

64.

Tjahija

65.

Muhidin (Pasundan)

66.

Van der Plaas (Pemerintah Belanda)

67.

Mukarno

68.

Wilopo

69.

Muwardi

70.

Wage Rudolf Soepratman

71.

Nona Tumbel



Catatan :

Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"

gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.



1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat

di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah

Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie

Kong Liong.

2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau

Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang

yaitu :

a. Kwee Thiam Hong

b. Oey Kay Siang

c. John Lauw Tjoan Hok

d. Tjio Djien kwie





Beberapa hari ke depan, bangsa Indonesia akan memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-83, dimana pada tanggal 28 Oktober 1928, generasi muda saat itu mendeklarasikan diri dalam Satu Tanah Air Indonesia, Satu Bangsa Indonesia dan Satu Bahasa Indonesia.



Dengan dicetuskannya Sumpah Pemuda itu, seluruh organisasi pergerakan yang ada di Tanah Air harus mengacu pada hasil Sumpah Pemuda 1928.



Bagi bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda ini juga merupakan entry point menuju pintu gerbang kemerdekaan Indonesia 1945. Sumpah pemuda tersebut telah menjadikan adanya kesamaan keinginan untuk merdeka dari cengkraman penjajah.



Oleh karena itu, sangatlah tepat bahwa Sumpah Pemuda itu menjadi fondasi dasar tercapainya Kemerdekaan Indonesia. Seberapa besarkah kita masih mengingat peristiwa Sumpah Pemuda, khususnya di kalangan generasi muda sekarang?



Mungkin bagi mereka yang sudah dewasa masih mengingat bagaimana cerita perjuangan hingga pahlawan kita bisa melahirkan Hari Sumpah Pemuda. Tidak hanya cerita, di sekolah pun dalam pelajaran sejarah dikupas secara mendalam, bahkan isi dari Sumpah Pemuda itu wajib dihapalkan oleh setiap siswa.



Namun saat ini generasi muda bangsa ini justru melupakan makna Sumpah Pemuda itu. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan para pemuda 83 tahun yang lalu sudah tidak tergambarkan saat ini. Aksi tawuran yang sering terjadi banyak melibatkan kalangan generasi muda.



Yang lebih miris lagi, aksi tawuran ini dilakukan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa, yang notabene tulang punggung negeri ini. Tidak hanya terjadi di Jakarta, aksi tawuran ini juga terjadi di kota-kota lainnya di Indonesia.



Masyarakat di mana pun sudah pasti gerah melihat aksi tawuran pelajar, mahasiswa, atau siapapun juga. Mahasiswa seharusnya memiliki intelektualitas yang tinggi sehingga tidak perlu menyelesaikan masalah dengan tawuran. Perilaku tawuran mereka itu sama saja berarti mereka mempelajarinya di bangku kuliah selain pengetahuan-pengetahuan yang lain.



Entah apa yang menjadi pemicunya sehingga mereka bisa berbuat seperti itu? Jawabannya memang klise, hal ini akibat dari perkembangan jaman, dan perkembangan jaman itu juga berdampak pada perkembangan pola pikir.



Tapi, apakah pola pikir itu serta merta juga membuat generasi muda di negeri ini melupakan nilai-nilai sejarah? Diyakini generasi muda saat ini banyak yang tidak tahu jika kita menanyakan siapa saja tokoh yang terlibat pada sumpah pemuda 83 tahun yang lalu.



Menyikapi permasalahan ini, sudah selayaknya kita meminta kepada kalangan generasi muda agar nilai-nilai Sumpah Pemuda harus terus dihayati, dalam menghadapi berbagai persoalan nasional maupun internasional.



Sumpah Pemuda diwujudkan untuk menyatukan satu rasa tanggung jawab dan kebersamaan pemuda untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.



Oleh karena itu, generasi muda diminta untuk terus memegang kemurnian Sumpah Pemuda sebagai alat pemersatu Bangsa. Di sisi lain, sekolah juga harus ikut bertanggung jawab guna menjaga kemurnian Sumpah Pemuda, dengan mengamalkan sifat cinta Tanah Air.

Sumber : http://sumpahpemuda.org/



Sorry Kalau :repost:



Mengharapkan : :melonndan:

Tidak Mengharapkan : :cabendan:

Please : :rate5

</div>