sendokpiso
27th May 2012, 04:15 PM
Sistem pengamanan di beberapa objek wisata di Bandung dan sekitarnya, termasuk yang menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara, terkesan tidak diidahkan pihak pengelola.
Padahal, keamanan, ketentraman dan kenyamanan di objek wisata tidak bisa dipisahkan dengan kepuasan pengunjung yang sengaja datang dari sejumlah negara untuk menikmati berbagai jenis wisata dengan panorama alam nan indah.
Minimnya perangkat pengamanan, serta tidak selektif pihak pengelola di pintu gerbang masuk objek wisata, menjadi salah pemicu terjadinya aksi kriminalitas, di samping kurang pedulinya pengelola dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi objek wisata.
Awal pekan lalu, tiga warga negara Malaysia mendapat perlakuan tidak senonoh dari pengemis dan pengamen jalanan di lokasi objek wisata belanja terkemuka Pasarbaru, Kota Bandung. Selain itu, ketiga warga Negeri Jiran itu sempat diperas
Hal yang sama juga dialami Jhon Barnes, 26, wisatawan asal Irlandia yang mengaku kameranya diminta secara paksa saat berjalan di kawasan dalam kaum, Kota Bandung, Kamis (26/4).
Selain kamera, tas kecil beserta dompet dan isinya diambil dua orang penjahat jalanan yang berpura-pura penunjuk jalan.
"Saya bersama Christine, tunangan saya, tidak bisa berbuat banyak. Meski kedua penjahat itu tidak membawa senjata apapun. Daripada urusannya panjang, saya serahkan semua barang," ujar Jhon ketika ditemui Media Indonesia di halaman salah satu hotel terkemuka di Jl Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (28/4).
Sebelum berwisata ke Kota Kembang, ia sempat bermalam di Bali, selama empat hari.
Korban lainnuya, yaitu Safei, 31, wisatawan asal Malaysia. Ia menjadi sasaran penjahat jalanan saat berada di Jl Ir Juanda (Dago), Kota Bandung. Hampir seluruh bawannya dibawa kabur tiga pria yang mengaku pengelola kendaraan rental.
"Kejadian serupa sempat saya alami setahun lalu. Ketika itu peristiwanya terjadi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Namun, ketika itu hanya dompet dan jam tangan yang diambil," kisahnya.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Martinus Sitompul, Sabtu (28/4), mengatakan pihaknya telah mengimbau para pengelola objek wisata untuk mengefektifkan fungsi pengamanan.
"Jika imbauan tersebut tidak diindahkan, polisi akan memanggil untuk dimintai keterangan," tandas Martinus.
Ia menambahkan pengamanan terhadap beberapa objek wisata dan lokasi keramaian serta jalur jalan rawan kejahatan, sudah menjadi prioritas utama personel Polsek, Polres dan Polda.
"Untuk mengefektifkan pengamanan, kami juga melibatkan polisi pariwisata," tuturnya.
Menanggapi maraknya kejahatan tersebut, Wali Kota Bandung Dada Rosada, mengatakan pihaknya melalui dinas pariwisata akan melakukan evaluasi terkait keamanan.
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2...awan-Kejahatan (http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/28/316113/289/101/Obyek-Wisata-di-Bandung-Rawan-Kejahatan)
Komentar : Be Careful aja deh :kiss:
</div>
Padahal, keamanan, ketentraman dan kenyamanan di objek wisata tidak bisa dipisahkan dengan kepuasan pengunjung yang sengaja datang dari sejumlah negara untuk menikmati berbagai jenis wisata dengan panorama alam nan indah.
Minimnya perangkat pengamanan, serta tidak selektif pihak pengelola di pintu gerbang masuk objek wisata, menjadi salah pemicu terjadinya aksi kriminalitas, di samping kurang pedulinya pengelola dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi objek wisata.
Awal pekan lalu, tiga warga negara Malaysia mendapat perlakuan tidak senonoh dari pengemis dan pengamen jalanan di lokasi objek wisata belanja terkemuka Pasarbaru, Kota Bandung. Selain itu, ketiga warga Negeri Jiran itu sempat diperas
Hal yang sama juga dialami Jhon Barnes, 26, wisatawan asal Irlandia yang mengaku kameranya diminta secara paksa saat berjalan di kawasan dalam kaum, Kota Bandung, Kamis (26/4).
Selain kamera, tas kecil beserta dompet dan isinya diambil dua orang penjahat jalanan yang berpura-pura penunjuk jalan.
"Saya bersama Christine, tunangan saya, tidak bisa berbuat banyak. Meski kedua penjahat itu tidak membawa senjata apapun. Daripada urusannya panjang, saya serahkan semua barang," ujar Jhon ketika ditemui Media Indonesia di halaman salah satu hotel terkemuka di Jl Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (28/4).
Sebelum berwisata ke Kota Kembang, ia sempat bermalam di Bali, selama empat hari.
Korban lainnuya, yaitu Safei, 31, wisatawan asal Malaysia. Ia menjadi sasaran penjahat jalanan saat berada di Jl Ir Juanda (Dago), Kota Bandung. Hampir seluruh bawannya dibawa kabur tiga pria yang mengaku pengelola kendaraan rental.
"Kejadian serupa sempat saya alami setahun lalu. Ketika itu peristiwanya terjadi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Namun, ketika itu hanya dompet dan jam tangan yang diambil," kisahnya.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Martinus Sitompul, Sabtu (28/4), mengatakan pihaknya telah mengimbau para pengelola objek wisata untuk mengefektifkan fungsi pengamanan.
"Jika imbauan tersebut tidak diindahkan, polisi akan memanggil untuk dimintai keterangan," tandas Martinus.
Ia menambahkan pengamanan terhadap beberapa objek wisata dan lokasi keramaian serta jalur jalan rawan kejahatan, sudah menjadi prioritas utama personel Polsek, Polres dan Polda.
"Untuk mengefektifkan pengamanan, kami juga melibatkan polisi pariwisata," tuturnya.
Menanggapi maraknya kejahatan tersebut, Wali Kota Bandung Dada Rosada, mengatakan pihaknya melalui dinas pariwisata akan melakukan evaluasi terkait keamanan.
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2...awan-Kejahatan (http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/28/316113/289/101/Obyek-Wisata-di-Bandung-Rawan-Kejahatan)
Komentar : Be Careful aja deh :kiss:
</div>