Log in

View Full Version : [Urgent] Butuh Bantuan Dina Trissia 21 Tahun Penderita Tumor Otak


sijampang
27th May 2012, 04:14 PM
[/quote]






Originally Posted by



butuh bantuan dina trissia 21 tahun penderita tumor otak















Originally Posted by



berawal dari sms temen ane gan. Jadi temen ane ini punya temen deket waktu smp, yang merupakan adeknya dari dina trisia



begini percakapan ane dengan temen ane :

A : Ane

t : Temen



t : Ei nov, (nama ane novri rizky gan) bisa minta tolong?

A : Minta tolong apa okt? (temen ane namanya okta rahardian) kalo bisa gw tolong.

T : Itu ada temen gw, kakaknya kena tumor otak. Lo bisa bantu taro dikaskus gak? Dia dr golongan gak mampu. Ntar detailnya gw e-mail ke elu.



Di-emailnya ada attachment dokumen gan. Berikut isinya.







[quote]






Originally Posted by





kakakku bernama dina trissia. Usianya 21 tahun. Kami berasal dari keluarga kecil di kota probolinggo. Dia wanita yang cantik bahkan raganya masih suci. Awalnya tidak ada tanda � tanda atau gejala yang menampakkan bahwa kakakku ini sedang sakit. Dulu di bangku sd dia memang seperti murid lainnya, pendiam, dan juga sempat berprestasi. Sampai pada penghujung tahun pelajaran dan kakakku harus melanjtukan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Yaitu smp.



Sistem pendidikan kami pada saat itu menggunakan system rayon. Pertama kali dari tahun � tahun sebelumnya diujikan. Kakakku mengikuti tes layaknya peserta lainnya. Teman � temannya banyak yang diterima di smp sebelah sd kami. Ya.. Smp n 1. Tapi kenyataannya kakakku gagal, sistem rayon pun memberatkan kakakku, dia memilih rayon 1 artinya dia memilih smp1 dan smp2 apabila gagal, maka sekolah swasta lah yang jadi pilihannya dan ternyata kakakku gagal.



Dia shock, kaget, bahkan dia sepat mengalami stres dalam waktu 1 bulan. Apa ini penyebab awal ? Kami pun tak tahu. Sejalan dengan itu lama � kelamaan kakakku mulai memberanikan diri untuk bersekolah disekolah swasta yang mayoritas siswanya tidak dikenal satupun oleh kakakku. Dia tetap begitu, tidak mau berkawan dengan siapapun, dia hanya diam. Bahkan menerima pelajaranpun mulai kesulitan.



Akhirnya.. Menjelang ujian nasional, kira � kira 3 minggu sebelum itu kakakku mengalami kejang hebat, dahsyat, sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Malam itu, tepatnya tengah malam dia mulai kejang � kejang dan berbuih, tanpa sadar dia juga mengeluarkan air kencing seketika. Matanya memerah, kedua tangan dan kakinya �melungker� tidak tau arah. Kami pun panic dan hanya bisa menangis. setelah menunggu diagnose dokter. Katanya, kakakku menderita epilepsi tau ayan. Tapi kataku bukan. Ini terjadi pertama kali tahun 2006 lalu. Hari demi hari dilalui di rumah sakit sampai pada akhirnya kondisinyapun membaik.



Dia dibolehkan untuk pulang. Setelah itu, dia tetap harus menghadapi kenyataan di depannya untuk langsung mengikuti ujian nasional. Ya.. Anda pasti tau hasilnya bagaimana, gurunya datang ke rumah kami dan menyatakan bahwa kakakku �tidak lulus�. Ini seperti guncangan hebat dibatinnya. Dia terus menangis , menangis, mengangis , dan menangis stress ini kembali muncul. Trauma mendalam bagi kakakku yang sudah putus asa dalam hidupnya. Tapi kami selalu memberi dukungan dan menyarankan kakakku mengikuti ujian paket b dan kembali meneruskan sekolah sma.



Setelah ujian itu berakhir kami berupaya agar kakakku bisa diterima di sekolah swasta itu yang masih satu lembaga dengan smp nya. Akhirnya, dia pun diterima di salah satu sekolah swasta di probolinggo. Di taman madya, dia malu menyandang aib bahwa dia tidak lulus ujian. Dia tetap saja, berdiam diri. Kawan � kawannya yang usil mulai mengejeknya. Memang kondisi fisik kakakku yang berkulit agak gelap tapi tidak hitam dan berambut �kribo�. Dia hanya bisa marah � marah kepada teman � temannya dan tak ada satupun yang peduli.



Kami pikir kondisinya baik � baik saja, ternyata tidak. kelas 2 sma dia mulai menampakkan gejala kejang itu timbul kembali. Seringkali dia pulang, dan keluar masuk rumah sakit. Teman � temannya ada yang tak tega ada pula yang mengejekknya waktu kambuh di dalam kelas. Ya.. Seperti di atas penggambaran saat dia kambuh. Kembali mengeluarkan air seni sembari kejang itu berlangsung.



tak tahan setelah itu mulai merasakan pening, pusing, dan selalu merasa lelah. Dia bertahan dengan kondisi yang sedemikian rupa sampai kembali menemui ujian nasional. Setiap sore dia selalu berdiam di masjid dan hanya berkomunikasi dengan allah swt. Sampai waktu isya� nanti, dia baru pulang kerumah. Begitu seterusnya hingga menjelang ujian. Akhirnya ujian pun tiba dan dia dinyatakan lulus. Alhamdulillah, kami ucapkan atas rasa syukur kami kepada sang khalik. pusingya kian menjadi � jadi. Dosis oskadon pun yang diminum. Tak cukup 1, tapi bisa jadi 2 butir pil sekali tenggak. Dan ini berlangsung lama.



inilah kenyataannya kondisi keuangan kami yang tidak mencukupi. Kami harus mampu bertahan dengan segala kondisi yang menerjang. Kenyataannya , ayahku adalah seorang pns golongan 3 , itu sudah terlihat kaya. Bagi orang lain, tapi tidak untuk nyatanya, hidup kami pas � pasan . Dipenuhi hutang dan tagihan. Ayahku bernama trisno guntoro dan ibuku bernama sri hartini. Semenjak mengetahui bahwa ayahku gajinya �minus� ibuku semakin digerogoti dengan penyakit asmanya.



Karena memang dia adalah sosok istri solehah, yang tidak pernah meminta gaji , uang bulanan, membuka dompet suami, sampai dengan menuntut sesuatu. Ibuku memang seperti itu. Wataknya pendiam, persis kakakku. Belia dikaruniai 4 orang anak : Kakakku yang menderita tumor otak (dina trissia), aku adik keduanya (intannia cahya sari), dan kedua adikku yang masih duduk di bangku sekolah dasar (yusuffi dan fadhila setiawan).



Membawa kakakku kerumah sakit saja, rasanya kami tidak mampu. Tapi demi keselamatan kakakku kami mencari uang , berhutang kepada siapa pun yang mau memberi pinjaman uang untuk kami. orang bilang, pakai askes kan gratis?????? Tapi ? Nyatanya obat untuk kakakku tidak terdaftar dalam askes dan kami harus membayar semua biaya perawatannya. Tidak cukup 1 atau 2 jt, sampai 5 jt kami harus membayar ketika kakakku harus dilarikan kerumah sakit. Itu tidak terjadi hanya sekali.



terakhir, tahun 2009 lalu kakakku kembali masuk dan dirujuk ke rumah sakit malang. Tepatnya di rumah sakit syaiful anwar. Disana hampir 1 bulan lebih kakakku dirawat. Inilah yang menjadi awal kisah diagnose setelah melalui proses mri, kakakku positif terjangkit tumor otak stadium 2. Kami ditawarkan untuk operasi dan kami menyanggupinya. Keadaan pada saat itu memungkinkan ekonomi kita untuk mengambil tindakan operasi. Namun, wallahu alam.. Kakakku disuruh pulang dan harus menunggu 3 bulan lagi untuk dioperasi. Kondisi kakakku tampak luar memang membaik. Namun di dalamnya ? Siapa tau ?



Sejak kepulangan kami ke probolinggo, kakakku tak pernah ada keluhan mengenai sakitnya. Hanya pusing sesaat saja. Kemudian ada terapi kesehatan menyebut dirinya �manjur�. Mulai saat itu dia harus terapi pagi hari, serta sore hari. Sampai pada suatu hari.. Kakakku kehilangan pengelihatannya. dia menangis, kenapa dia tidak bisa melihat ?? Aku berpikir ini mungkin tekanan tumor otaknya menyerang syaraf mata. tapi kedua orang tuaku tidak menyadarinya. Aku hanya bisa menangis memandangi kakakku. Sejak saat itu, dia hanya hidup di kamar, berdiam diri dengan kegelapan. Aku pernah mengajaknya jalan � jalan, tapi di menjawab. Untuk apa ? Aku lebih baik diam disini saja dan menunggu ajalku. Dia bahkan tidak punya semangat untuk hidup. sampai dengan saat ini tahun 2011. Matanya masih tak bisa melihat. Dia mulai kehilangan kendali tubuhnya. Otakknya sulit digunakan untuk berpikir.



sudah lama dia tidak kejang, terakhir ya.. Tahun 2009 itu. tiba � tiba tepat tanggal 5 september lalu, dini hari kejang itu muncul lagi. Tapi ini lain, lebih hebat dan tidak berhenti selama 2 jam. kami bawa kakakku menggunakan mobil tetangga ke ugd. Dokter hanya mengucap satu kata �bu, anak ibu kritis�. Ibuku dan aku serta adikku yusuffi hanya bisa menangis, dokter bilang tak bisa membantu banyak dan menyarankan kami agar mengambil wudhu dan berdoa. Entah apa yang kubaca. Sampai pada akhirnya kakakku kembali sadar. Subhanallah, sungguh peristiwa yang diluar akal kita. 2 hari dirawat, kakakku langsung meminta kita untuk membelikan rawon, dia makan dengan lahap sampai kenyang. Padahal, kemarin dia labil, marah � marah , tidak mau makan dan minum. Hanya setetes air susu yang kami paksakan sampai dia berontak dan ingin lari saja. Subhanallah, di hari selanjutnya, dia bahkan sangat tenang dan bisa berkomunikasi dengan kami. 11 hari dirawat dirumah sakit dan dokter memaksa kami untuk segera dioperasi. kami tak punya uang sebanyak itu. Bongkar kepala ? Ratusan juta ???????



ada operasi alternatif yaitu operasi selang vipisan. Menanam selang di tubuhnya, agar cairan di dalam tumornya dapat dikeluarkan sedikit demi sedikit. Tapi tetap saja, darimana kami mendapatkan uang ? 20 juutaa? Hutang ayahku sudah puluhan juta dan harus mencari uang sejumlah itu ? Kami berusaha mencari dermawan. Karena kondisi ayahku pun tidak sesehat dulu. Kini dia lemah, aku hanya bisa berdoa kepada allah swt agar memberikan jalan kepada kami. Aku tetap berusaha mencari uang, untuk kesembuhan kakakku. Kami berharap setelah membaca kisah kami ada dermawan yang mau mengulurkan tangannya untuk membantu keluarga kami.



salam dari kami

keluarga kecil yang mengharapkan sedikit bantuan dari seseorang diluar sana yang masih ingin membagi hartanya untuk kami.



RUMAH KAMI :

JALAN RADEN WIJAYA NO.102 RT.06 RW.04 KELURAHAN WIROBORANG KECAMATAN MAYANGAN KODE POS. 67215 KOTA PROBOLINGGO



ATAS NAMA : INTANNIA CAHYA SARI

C.P : 085236723726














lanjut dibawah gan


</div>