Log in

View Full Version : Predator Nyamuk Malaria!


kukubimasakti
27th May 2012, 04:14 PM
[/quote]





Misi Gan ane masih baru dalam hal membuat Thread jadi tolong gan bantu :rate5 nya ya













[/spoiler] for Repsol:




http://i54.tinypic.com/351ek5i.jpg


















Wah gan ternyata tuh laba-laba suka ama bau kaus kaki gan :ngakak:



mungkin agan-agan bsa di datengin ama dia :hammer:






[spoiler=open this] for Pelaku:




http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSb2aKUWDIG8X3N5NjreTBLNorru73Fi 91EfargKgg1cJBb6VMMug

kalem-kalem lagi kalem dia gmw makan *Kenyang euy!

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/48/Evarcha.albaria.1.opencage.jpg/240px-Evarcha.albaria.1.opencage.jpg

Lagi pose cute >< * Kyaaa!! Kawaiii :kiss:

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTDK3neA-STqMmbvpDHp5wYtx2x-9byz6rmdz63CUscFH1lhtsCTogTyN4M3Q

Wah gan lagi acara makan-makan th kayanya http://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/8.gif



http://www.mnn.com/sites/default/files/jumping-spider-mosquito530.jpg

Kayanya demen gan di makan lagi nyamuknya



FREENZY!!











Dari penelitian terakhir, diketahui bahwa sebuah spesies laba-laba yang mangsa utamanya adalah nyamuk pembawa penyakit malaria, yakni Anopheles gambiae, sangat tertarik dengan bau keringat di kaus kaki.



Peneliti asal Inggris dan Kenya membuktikannya dalam sebuah eksperimen. Mereka menggunakan kaus kaki bekas pakai untuk mengetahui apakah laba-laba yang dimaksud juga memiliki sifat yang sama dengan sifat mangsanya, yakni tertarik dengan bau-bauan dari manusia.



Ternyata, laba-laba lompat tampak telah mengembangkan ketertarikan terhadap bau kaki manusia untuk membantu mereka menemukan mangsa. Temuan ini dilaporkan pada jurnal Biology Letters.



www.AstroDigi.com (http://www.AstroDigi.com)



Menurut peneliti, manusia kini bisa �merekrut� Evarcha culicivora, laba-laba lompat Afrika Timur tersebut, dalam memerangi malaria. Caranya dengan mengajak laba-laba itu tinggal di rumah yang dipenuhi dengan kaus kaki bau.



Fiona Cross, peneliti dari University of Canterbury, Inggris dan Robert Jackson, dari International Centre of Insect Physiology and Ecology, Kenya melakukan penelitian tersebut. Mereka tertarik meneliti spesies laba-laba itu karena laba-laba itu merupakan pemangsa satu-satunya yang secara spesifik memangsa nyamuk penyebab malaria tersebut.



�Kami memiliki kecurigaan bahwa bau manusia sangat menarik bagi laba-laba sebelum melakukan eksperimen ini,� kata Cross, seperti dikutip dari BBC, 21 Februari 2011. �Padahal umumnya, laba-laba ini tinggal di rerumputan tinggi di luar rumah atau di gedung-gedung yang ditinggali manusia."



Untuk membuktikan kecurigaan itu, mereka merancang peralatan eksperimen berbasis aroma yang disebut sebagai olfactometer. Mereka kemudian menempatkan laba-laba uji dalam sebuah wadah. Udara kemudian dipompakan ke masing-masing wadah. Masing-masing udara datang dari kotak yang berisi kaus kaki bersih dan kaus kaki bekas dipakai yang memiliki bau keringat kaki manusia.



Bagi tiap laba-laba, peneliti juga menyediakan pintu darurat agar mereka bisa melarikan diri kapan saja ke ruangan yang tidak diberi bau apapun.



�Ternyata, laba-laba yang diberi aroma kaus kaki bau betah berlama-lama di ruangan yang dihembuskan bau tersebut, dibandingkan laba-laba yang dihembuskan bau kaus kaki yang baru dicuci,� kata Cross. �Kenyataan bahwa laba-laba menemukan bahwa bau manusia sangat menarik belum pernah diketahui sebelumnya."



Cross menyebutkan, penemuan ini berkaitan dengan perilaku lain laba-laba ini. �Saat mereka menemukan bau darah, mereka bisa menjadi sangat rakus dan bisa membunuh hingga 20 nyamuk secara terus menerus, meski tidak memakan seluruhnya,� ucapnya.



Saat ini, kata Cross, mereka perlu mempelajari lebih lanjut perilaku seperti itu. �Mereka menjadi gila saat berada di sekeliling nyamuk yang sudah menghisap darah,� ucapnya.



Meski kedengarannya mengerikan, kedua peneliti yakin bahwa makhluk haus darah itu bisa membantu manusia dalam memenangkan pertempuran kompleks melawan malaria. �Laba-laba itu ada di lingkungan dan tersedia secara gratis,� kata Cross. �Lalu kenapa tidak kita mencari cara untuk memanfaatkan predator menarik ini?�



Cross dan rekan-rekannya kini mencari cara bagaimana manusia bisa mengundang laba-laba ini ke dalam rumah tanpa mengundang pula nyamuk. �Di kawasan yang dilanda wabah malaria, orang-orang perlu menyambut kedatangan makhluk tersebut ke dalam rumahnya,� ucapnya.



SUMBER!=http://www.cute-factor.com/images/smilies/cactus/ad000.gif

http://img3.imageshack.us/img3/605/2jaf4b5.gif









Menerima :melonndan::melonndan::melonndan:http://www.laymark.com/i/m/m035.gif



Tolong di :rate5:rate5:rate5 ya http://www.laymark.com/i/m/m087.gif



Maaf kalau :repost::repost::repost: http://www.laymark.com/i/m/m107.gif



http://www.laymark.com/i/m/m155.gif





(http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/kesehatan/39494-hewan-predator-pemangsa-nyamuk-malaria-penggemar-bau-kaus-kaki.html)








[quote]







Predator Nyamuk Malaria! (http://ceriwis.us/showthread.php?p=439431766)



Singkong gantiin BBM gan! (http://ceriwis.us/showthread.php?t=8876390)








</div>