minumwine
27th May 2012, 04:12 PM
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/n0le25hi.jpg
Berapa jumlah iklan lowongan kerja yang dimuat setiap hari di sebuah surat kabar?.
Berapa jumlah surat kabar yang memuat iklan lowongan kerja?. Tidak terhitung jumlahnya. Itu baru kita lihat iklan lowongan kerja di media mainstream seperti : koran-koran, majalah dan tabloid. Belum lagi iklan-iklan lowongan kerja yang ditayangkan di media on line. Lebih marak lagi, sehubungan dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan internet.
Begitu banyaknya iklan lowongan kerja selalu tidak sebanding dengan jumlah tenaga pencari kerja. Banyaknya tenaga pencari kerja dari mulai tamatan SMU, S1 maupun S2. Satu lowongan kerja di sebuah perusahaan yang dimuat oleh sebuah surat kabar bisa dikeroyok oleh ratusan bahkan ribuan tenaga pencari kerja. Semakin hari semakin sengit aroma persaingannya. Lagi-lagi, siapa yang siap dialah pemenangnya. Artinya orang yang dipilih adalah orang yang memiliki kriteria yang pas dengan yang dikehendaki oleh si pemasang iklan, yaitu perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
Seperti sebuah perjodohan, ada yang membutuhkan tenaga kerja yaitu : perusahaan dan di sisi lain, ada si pencari kerja. Kalau memang mereka berjodoh, maka mereka akan mengikat perjanjian yang dinamakan kontrak kerja, di dalam kontrak kerja tersebut berisi hak-hak dan kewajiban karyawan (orang yang diterima kerja) serta hak-hak dan kewajiban perusahaan.
1. KENALI POTENSI DIRI
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/qdjwjpvq.jpg
Sebelum mereka berjodoh, ada sebuah proses yang dinamakan PDKT (pendekatan). Seorang pencari kerja, setelah membaca iklan lowongan pekerjaan yang dirasa pas olehnya, maka ia akan mengirim surat lamaran kerja. Apa yang pas menurut si pencari kerja belum tentu pas menurut perusahaan sebagai lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Itulah gunanya mengenal potensi diri.
Kenali potensi diri, apakah potensi diri yang kita miliki sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan pada sat itu?. Kalau tidak sesuai jangan buang-buang waktu, tenaga dan mungkin saja uang untuk mengirim surat lamaran via pos atau email. Percuma saja, lamaran kita hanya akan masuk tong sampahnya HRD atau Personalia.
Setelah mengenal potensi diri, tahu apa titik kekuatan dan titik kelemahan yang kita miliki, tahu apa kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Buatlah Curriculum Vitae yang bisa menjelaskan siapa diri kita agar pihak HRD atau personalia lebih �mengenal� siapa diri kita sebenarnya. Tak kenal maka tak sayang, hal itu pun berlaku dalam hal recruitment tenaga kerja.
Setelah pihak HRD atau personalia jatuh hati, maka kesempatan kita untuk dipanggil interview atau wawancara lebih besar. Jelas HRD atau personalia tidak berani beresiko membeli kucing dalam karung, mereka akan menyeleksi surat lamaran yang masuk yang sesuai dengan kriteria yang mereka tetapkan.
2. TENANG DAN PERCAYA DIRI KETIKA INTERVIEW
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/vofuyl2d.jpg
Tenang dan percaya diri, ketika kita sudah berhadapan dengan pihak HRD atau personalia. Saatnya kita menunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya. Bukan dengan angkuh dan arogan tapi dengan bahasa yang sopan dan santun terhadap mereka.
Biar bagaimanapun, HRD atau personalia akan melihat attitude (kepribadian) kita juga pada saat interview. Hal ini penting, pihak HRD atau personalia selain menilai potensi yang dimilik orang itu, juga akan melihat apakah orang tersebut setelah diterima kerja di perusahaan nya bisa bekerja sama dengan orang lain (team work) atau tidak. Walaupun orang tersebut pintar tapi jika terlihat angkuh dan arogan maka pihak HRD atau personalia tidak akan menempatkan orang tersebut di sebuah pekerjaan yang membutuhkan team work.
3. MILIKI NILAI PLUS
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/b4ukwl8b.jpg
Dengan semakin sengitnya bursa persaingan para pencari kerja. Maka dengan sendirinya, seorang pencari kerja yang memiliki nilai plus akan lebih dipertimbangkan oleh pihak HRD atau personalia dibandingkan dengan pencari kerja yang hanya mengandalkan ijazah saja.
Memiliki kemampuan berbahasa asing, merupakan sebuah kebutuhan dalam era globalisasi. Pencari kerja yang memiliki kemampuan berbahasa asing akan lebih mudah diterima kerja dibandingkan yang tidak.
Memiliki kemampuan di bidang komputer dan internet. Saat ini, komputer dan internet sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia pekerjaan. Dalam era informasi, surat menyurat, pembuatan laporan, pengiriman data baik berupa gambar, tabel atau grafik-grafik, jelas membutuhkan kemampuan lebih di bidang komputer dan internet.
Nilai plus lainnya akan selalu berkembang sesuai dengan dinamika pekerjaan seseorang. Kemampuan selling, marketing, leadership ataupun management akan terus di asah seiring dengan pengalaman kerja seseorang asalkan orang tersebut tidak pernah berhenti untuk belajar.
Bagi para pencari kerja, jangan malas-malas untuk meningkatkan potensi diri. Karena manfa�atnya anda sendiri yang akan rasakan.
sumber:http://edukasi.kompasiana.com
</div>
Berapa jumlah iklan lowongan kerja yang dimuat setiap hari di sebuah surat kabar?.
Berapa jumlah surat kabar yang memuat iklan lowongan kerja?. Tidak terhitung jumlahnya. Itu baru kita lihat iklan lowongan kerja di media mainstream seperti : koran-koran, majalah dan tabloid. Belum lagi iklan-iklan lowongan kerja yang ditayangkan di media on line. Lebih marak lagi, sehubungan dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan internet.
Begitu banyaknya iklan lowongan kerja selalu tidak sebanding dengan jumlah tenaga pencari kerja. Banyaknya tenaga pencari kerja dari mulai tamatan SMU, S1 maupun S2. Satu lowongan kerja di sebuah perusahaan yang dimuat oleh sebuah surat kabar bisa dikeroyok oleh ratusan bahkan ribuan tenaga pencari kerja. Semakin hari semakin sengit aroma persaingannya. Lagi-lagi, siapa yang siap dialah pemenangnya. Artinya orang yang dipilih adalah orang yang memiliki kriteria yang pas dengan yang dikehendaki oleh si pemasang iklan, yaitu perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
Seperti sebuah perjodohan, ada yang membutuhkan tenaga kerja yaitu : perusahaan dan di sisi lain, ada si pencari kerja. Kalau memang mereka berjodoh, maka mereka akan mengikat perjanjian yang dinamakan kontrak kerja, di dalam kontrak kerja tersebut berisi hak-hak dan kewajiban karyawan (orang yang diterima kerja) serta hak-hak dan kewajiban perusahaan.
1. KENALI POTENSI DIRI
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/qdjwjpvq.jpg
Sebelum mereka berjodoh, ada sebuah proses yang dinamakan PDKT (pendekatan). Seorang pencari kerja, setelah membaca iklan lowongan pekerjaan yang dirasa pas olehnya, maka ia akan mengirim surat lamaran kerja. Apa yang pas menurut si pencari kerja belum tentu pas menurut perusahaan sebagai lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Itulah gunanya mengenal potensi diri.
Kenali potensi diri, apakah potensi diri yang kita miliki sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan pada sat itu?. Kalau tidak sesuai jangan buang-buang waktu, tenaga dan mungkin saja uang untuk mengirim surat lamaran via pos atau email. Percuma saja, lamaran kita hanya akan masuk tong sampahnya HRD atau Personalia.
Setelah mengenal potensi diri, tahu apa titik kekuatan dan titik kelemahan yang kita miliki, tahu apa kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Buatlah Curriculum Vitae yang bisa menjelaskan siapa diri kita agar pihak HRD atau personalia lebih �mengenal� siapa diri kita sebenarnya. Tak kenal maka tak sayang, hal itu pun berlaku dalam hal recruitment tenaga kerja.
Setelah pihak HRD atau personalia jatuh hati, maka kesempatan kita untuk dipanggil interview atau wawancara lebih besar. Jelas HRD atau personalia tidak berani beresiko membeli kucing dalam karung, mereka akan menyeleksi surat lamaran yang masuk yang sesuai dengan kriteria yang mereka tetapkan.
2. TENANG DAN PERCAYA DIRI KETIKA INTERVIEW
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/vofuyl2d.jpg
Tenang dan percaya diri, ketika kita sudah berhadapan dengan pihak HRD atau personalia. Saatnya kita menunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya. Bukan dengan angkuh dan arogan tapi dengan bahasa yang sopan dan santun terhadap mereka.
Biar bagaimanapun, HRD atau personalia akan melihat attitude (kepribadian) kita juga pada saat interview. Hal ini penting, pihak HRD atau personalia selain menilai potensi yang dimilik orang itu, juga akan melihat apakah orang tersebut setelah diterima kerja di perusahaan nya bisa bekerja sama dengan orang lain (team work) atau tidak. Walaupun orang tersebut pintar tapi jika terlihat angkuh dan arogan maka pihak HRD atau personalia tidak akan menempatkan orang tersebut di sebuah pekerjaan yang membutuhkan team work.
3. MILIKI NILAI PLUS
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/b4ukwl8b.jpg
Dengan semakin sengitnya bursa persaingan para pencari kerja. Maka dengan sendirinya, seorang pencari kerja yang memiliki nilai plus akan lebih dipertimbangkan oleh pihak HRD atau personalia dibandingkan dengan pencari kerja yang hanya mengandalkan ijazah saja.
Memiliki kemampuan berbahasa asing, merupakan sebuah kebutuhan dalam era globalisasi. Pencari kerja yang memiliki kemampuan berbahasa asing akan lebih mudah diterima kerja dibandingkan yang tidak.
Memiliki kemampuan di bidang komputer dan internet. Saat ini, komputer dan internet sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia pekerjaan. Dalam era informasi, surat menyurat, pembuatan laporan, pengiriman data baik berupa gambar, tabel atau grafik-grafik, jelas membutuhkan kemampuan lebih di bidang komputer dan internet.
Nilai plus lainnya akan selalu berkembang sesuai dengan dinamika pekerjaan seseorang. Kemampuan selling, marketing, leadership ataupun management akan terus di asah seiring dengan pengalaman kerja seseorang asalkan orang tersebut tidak pernah berhenti untuk belajar.
Bagi para pencari kerja, jangan malas-malas untuk meningkatkan potensi diri. Karena manfa�atnya anda sendiri yang akan rasakan.
sumber:http://edukasi.kompasiana.com
</div>