PDA

View Full Version : Kekuatan Dari Tindakan Anda


jonykebot
27th May 2012, 04:11 PM
Komen2 agan sekalian :


[/quote]













Originally Posted by Cisavenue
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=416419994#post416419994)


mantep gan,

ampe merinding ane bacanya.

semoga ane bisa jdi temen yg baik bwt temen2 ane :ganteng:














Originally Posted by ruderude
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=416740619#post416740619)


thx gan..nice inpo.. :D



^^

sebelum baca..



setelah baca:



wah...ane jd merinding gan.. :((

doain ane juga bs jd tmn yg baek y gan.. :2good:














Originally Posted by punk.brutality
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=423287677#post423287677)


sumpah gan ane nangis baca treat ente :mewek:














Originally Posted by Hvzetal
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=423713992#post423713992)


aje gile sangat menyentuh













[quote]





Suatu hari, ketika aku masih masih sebagai siswa baru di SMA, aku melihat seorang anak dari kelasku berjalan pulang dari sekolah. Namanya Kyle. Sepertinya dia membawa semua buku-bukunya pulang. Aku berpikir, "Mengapa ada orang yang membawa pulang semua buku-bukunya pada hari Jumat. Dia benar-benar seorang pecundang kutu buku." Aku sudah cukup gembira dengan rencana akhir pekanku (pesta dan main sepak bola dengan teman sore hari berikutnya), jadi aku mengangkat bahu tidak peduli dan melanjutkan langkahku.



Saat sedang berjalan, sekelompok anak-anak berlari ke arah Kyle, dan dengan sengaja mereka menabraknya, membuat semua bukunya jatuh berhamburan, dan membuatnya tersandung terjatuh mendarat di debu. Kacamatanya melayang, dan aku melihat kacamatanya di rumput sekitar tiga meter dari dia. Dia mendongak dan aku melihat kesedihan yang sangat di matanya.



Hatiku tergerak. Jadi, aku berlari kearahnya, dan ketika ia merangkak berkeliling mencari kacamatanya, aku melihat air mata di matanya.



Aku menyerahkan kacamatanya dan berkata, "Orang-orang itu memang brengsek. Mereka benar-benar harus mencari kegiatan."



Ia memandangku dan berkata, "Hei, terima kasih!"

Ada senyum lebar di wajahnya. Sebuah senyum yang menunjukkan rasa terima kasih yang nyata. Aku membantu dia mengambil buku-bukunya, dan bertanya di mana dia tinggal. Ternyata ia tinggal dekat rumahku, mengapa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya. Ia mengatakan ia sekolah privat di rumah sebelum datang ke sekolah ini.



Aku tidak akan pernah bergaul dengan anak Homeschooling sebelumnya. Kami berbicara sepanjang perjalanan pulang, dan aku membawa buku-bukunya. Dia ternyata anak yang cukup keren. jadi aku bertanya apakah ia ingin bermain sepakbola pada hari Sabtu dengan dan teman-temanku. Dia mengatakan ya.



Jadi kami mengisi akhir pekan bersama, dan semakin mengenal Kyle, semakin aku menyukainya. Dan temanku berpikir sama denganku. Senin pagi datang, dan Kyle kali ini dengan setumpuk buku lagi, kali ini untuk membawa buku-buku kemarin kembali kesekolah. Aku berhenti dan berkata, "Duh teman, kamu benar-benar berencana untuk menjadi berotot dengan membawa buku-buku ini setiap hari!". Dia hanya tertawa dan menyerahkan setengah buku-buku itu. Selama empat tahun berikutnya, aku dan Kyle menjadi teman baik.



Ketika kami senior, kami mulai berpikir tentang perguruan tinggi. Kyle memutuskan Georgetown, dan aku akan ke Duke. Aku tahu bahwa kami akan selalu teman, bahwa jarak tidak akan pernah menjadi masalah. Dia akan menjadi dokter, dan aku akan masuk jurusan bisnis dari beasiswa sepakbola. Kyle mengucapkan pidato perpisahan kelas kami.



Aku menggodanya sepanjang waktu tentangnya menjadi seorang kutu buku. Dia harus mempersiapkan pidato untuk kelulusan. Aku begitu senang bukan aku yang harus bangun kesana dan berbicara.



Hari wisuda tiba - aku melihat Kyle dan dia tampak hebat. Dia adalah salah satu dari orang-orang yang benar-benar menemukan dirinya selama sekolah. Dia terlihat sangat keren justru dengan kaca-matanya. Dia punya jannji kencan jauh lebih banyak dariku, dan semua gadis mencintainya!



Teman, kadang-kadang ada hari dimana aku cemburu padanya. Hari ini adalah salah satu dari hari-hari itu. Aku bisa melihat bahwa dia gugup pidatonya. Jadi, aku memberi dia tepukan keras di belakang dan berkata, "Hei, orang hebat, Engakau akan jadi luar biasa disana!"



Dia menatapku terlihat begitu berterima kasih seperti biasanya dan tersenyum. "Terima kasih," katanya.



Saat ia mulai pidatonya, ia berdeham, dan mulai.

"Wisuda adalah saat untuk berterima kasih kepada mereka yang membantu Anda berhasil melalui tahun-tahun sulit, orang tua Anda, guru Anda, saudara Anda, mungkin pelatih ... tapi sebagian besar teman-teman Anda.. Saya di sini untuk memberitahu bahwa menjadi seorang teman kepada seseorang adalah hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada mereka. Saya akan menceritakan sebuah cerita. "



Aku menatap temanku itu tidak percaya ketika dia mulai menceritakan kisah hari pertama kami bertemu. Dia ternyata telah merencanakan untuk bunuh diri pada akhir pekan. Dia bercerita tentang bagaimana dia telah membersihkan lokernya dari buku-bukunya sehingga Ibu itu tidak perlu melakukannya nanti dan membawa pulang barang-barangnya saat dia telah meninggal nanti.



Dia menatapku agak lama dan kemudian tersenyum. "Untungnya, saya diselamatkan Teman saya. Dia menyelamatkan saya dari hal-hal buruk yang tidak dapat terkatakan.."



Aku mendengar terkesiap, dan suara terkejut dari semua yang hadir. Anak tampan dan populer ini sedang memberitahu kami semua tentang bagian paling lemah dalam hidupnya. Aku melihat Ibu dan ayahnya menatapku dan tersenyum, sebuah senyum bersyukur yang sama dengannya. Sebuah arti senyum yang aku tidak pernah sadar betapa dalam artinya.



Jangan pernah meremehkan kekuatan dari tindakan Anda. Dengan satu gerakan kecil Anda dapat mengubah hidup seseorang. Lebih baik atau lebih buruk. Tuhan meletakkan kita semua dalam hidup masing-masing untuk memberi dampak satu sama lain dalam berbagai cara. Jadi berhati-hatilah atas setiap tindakan kita, jangan pernah ragu untuk berbuat baik, lakukanlah dengan segera.









"Teman adalah malaikat yang mengangkat kita,

ketika sayap kita lupa bagaimana caranya terbang."


</div>