Log in

View Full Version : MIE instan mengandung LILIN !!!!


kerashati
27th May 2012, 04:11 PM
http://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gif



ada yang percaya atau tidak kembali dengan diri masing2







Semua kalangan di Indonesia pasti mengenal mie instan dan pernah mencobanya. Meski diolok-olok sebagai "makanan korban bencana", namun omset mie instan terus menapak naik setiap tahunnya. Di Indonesia, pasar mie instan awalnya dikuasai oleh Supermie. Namun seiring tahun, Indomie membangun kerajaan mie di Indonesia. Bahkan sampai merambah ke luar negeri. Anak-anak Indonesia yang tinggal di luar negeri sepertinya juga akan lebih senang mendapat kiriman Indomie dan sambal botol ABC (gue kayak lagi promosi), dibanding dapat kiriman baju dari orang tuanya. Kemudian, saya masih ingat ketika mie Sedaap sempat menggoyang pasar Indomie. Wah, bisnis mie instan sepertinya menggiurkan juga ya.





http://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gif

Yang sedikit meresahkan adalah isu mengenai kandungan lilin yang terdapat pada mie instan. Awalnya isu ini berkembang karena cangkir wadah mie instan (cup noodle), memiliki lapisan lilin agar tidak mudah rusak saat dipanaskan. Namun benarkah lilin ini juga digunakan sebagai pelapis mie? Ada yang mengatakan, lilin digunakan untuk melapisi mie, agar tidak lengket saat dimasak. Akibatnya, lilin yang larut dan masuk ke perut bersama mie dapat lengket pula di bagian dalam usus. Ada beberapa cerita mengerikan yang beredar, bagaimana mie menyebabkan perlengketan usus pada seseorang sehingga harus dioperasi atau dibuang sebagian ususnya. Benarkah memakan mie instan dapat menyebabkan perlengketan usus?







Di dalam proses pembuatannya, mie instan 'digoreng' menggunakan minyak jagung guna mengeringkan kandungan air di dalamnya. Jika saya tidak salah, minyak jagung inilah yang disebut orang sebagai 'edible wax' atau lilin yang dapat dimakan. Ini sebabnya, saat direbus mie instan tampak seperti mengandung minyak. Dan jika mie dimakan tidak bersama air rebusannya, rasanya jadi berubah, karena minyak tersebut juga menambah rasa enak (salah satu sifat lemak). Edible wax ini juga digunakan sebagai pelapis buah, yang dulu juga diisukan dilapisi lilin. Sekali lagi, edible wax berarti lilin yang dapat dimakan. Secara logika, kalau tidak bisa dimakan, apa mungkin badan pengawas makanan di seluruh dunia tidak ada yang protes mengenai hal ini? Apalagi kalau terbukti menyebabkan perlengketan di usus.



http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif



Yang perlu menjadi perhatian, mie instan mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi (baca: bikin gendut haha), namun rendah serat, vitamin, dan mineral. Untuk makanan sekali-sekali masih okelah. Selain itu, kandungan MSG dan natriumnya juga tinggi. MSG adalah penguat rasa, sehingga yang rasa ayam jadi makin ayam, dan rasa sapi jadi makin sapi. ^^ Sedangkan natrium yang dimaksud di sini adalah garam. Asupan natrium yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah.







Terlepas dari itu semua, saya masih suka makan mie instan. Rasanya pas banget kalau lagi laper tengah malem, ditambah telur dan sayur yang banyak supaya masih ada sehatnya. Kalau dibilang tidak sehat, masih lebih tidak sehat lagi rokok dan alkohol berlebihan. Soal cara memasak, ya itu kembali ke pilihan masing-masing pribadi.







Jadi laper nih, makan mie dulu ahhh... Ciao



Mengahrapkan :melon:

</div>