dkijakarta
27th May 2012, 04:03 PM
http://keperawatanreligionamartiwi.files.wordpress.com/2010/12/bismillah.gif
Snoring atau mendengkur merupakan salah satu dari sekian banyak gangguan tidur yang sering dialami oleh kita. Namun di Indonesia, karena hal ini sering dianggap lumrah bahkan tabu sehingga banyak kasus yang terjadi masih belum terungkap secara jelas. Walau begitu, para ahli memperkirakan tiap tahunnya ada 8.766.652 kasus mendengkur yang masih tidak terdiagnosa secara maksimal oleh para petugas kesehatan di negara kita ini, dari total 10.519.982 kasus. Padahal mendengkur bukanlah suatu penyakit yang sederhana, hal ini dapat menyebabkan kematian mendadak. Selain mengganggu keharmonisan rumah tangga dan kondisi tidur orang di sekitarnya, mendengkur juga dituduh menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu-lintas, dan menurunnya prestasi kerja di sekolah, kantor, dan sebagainya.
Sebenarnya ada berbagai bentuk gangguan tidur menurut International Classification of Sleep Disorders. Ada lebih dari 80 gangguan tidur, ada yang tidak berbahaya dan tidak perlu diobati, tetapi ada juga yang berbahaya dan berakibat fatal, seperti menyebabkan kecelakaan di jalan atau tempat kerja serta gagal jantung dan stroke.
Saat ini Sleep Medicine (ilmu mengenai gangguan tidur) sedang berkembang pesat. Telah banyak dijumpai klinik gangguan tidur di luar negeri, serta laboratorium pemeriksaan gangguan tidur. Hal ini membuktikan betapa pentingnya gangguan tidur. Dalam ICSD-2 (International Classification of Sleep Disorders), terdapat lebih dari 80 gangguan tidur yang dibagi dalam 8 kategori:
[/quote]
1. Insomnia
2. Sleep Related Breathing Disorder (Kelainan nafas akibat tidur)
3. Tidur yang berlebih
4. Kelainan irama sirkadian
5. Disfungsi tidur
6. Kelainan gerakan akibat tidur
7. Gejala tersendiri lainnya
8. Gangguan tidur lainnya
Dari semua penyakit tersebut yang terbanyak (selain insomnia) dan paling berbahaya adalah Obstructive Sleep Apnea Syndrome yang termasuk Sleep Related Breathing Disorder (Kelainan nafas akibat tidur).
Mendengkur termasuk salah satu gejala utama dari Obstructive Sleep Apnea, selain kantuk berlebih di siang hari. Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah kejadian apnea dan hipopnea yang berlangsung pada saat tidur karena sumbatan pada saluran napas atas. Apnea adalah henti napas selama 10 detik atau lebih, bisa berupa apnea pusat atau apnea obstruktif. Hipopnea adalah sumbatan sebagian saluran napas atas yang disertai desaturasi oksigen minimal 4% selama minimal 10 detik. Namun masyarakat kita sudah terlanjur menganggap mendengkur sebagai tidur lelap yang wajar sehingga OSA seringkali tidak terdiagnosa, apalagi dirawat. Padahal OSA berhubungan erat dengan hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit kencing manis.
[/spoiler] for OSA:
http://media.tanyadokteranda.com/images//2008/11/osa-300x195.jpg
Menurut International Classification of Sleep Disorders 2nd edition diagnosis OSA harus berdasarkan pada polisomnograpi (PSG) yang bisa dilakukan di klinik tidur dan gejala klinis. Gejala-gejala yang dapat ditemukan pada pasien OSA:
Sakit kepala di pagi hari
Sering kencing di malam hari
Tersedak ataupun rasa kehabisan nafas saat tidur
Kualitas tidur yang kurang nyenyak, tidak bisa tidur
Mulut terasa kering saat terbangun
Konsentrasi terganggu
Daya ingat menurun
Mudah marah, emosional
Depresi
Hipertensi
Nyeri dada di waktu malam
Kelebihan berat badan (obesitas)
Masalah seksual � impotensi
Bentuk leher yang pendek namun besar
Kelainan bentuk muka, rahang yang terlalu mundur ke belakang
[spoiler=open this] for cPAP:
http://media.tanyadokteranda.com/images//2008/11/cpap23.jpg
Ada begitu banyak pilihan terapi bagi OSA, diantaranya seperti pembedahan. Namun teknik pembedahan masih merupakan perdebatan. Teknik-teknik yang tersedia saat ini seperti uvulopalatopharyngoplasty (UPPP), perbaikan gusi, glossectomy, reseksi lidah, dan lain-lain. Dengan kemajuan teknologi pembedahan yang semakin non-infasif, bukan tidak mungkin bila di masa depan, pembedahan menjadi terapi primer bagi OSA. Namun terapi non bedah yang paling disarankan hingga saat ini adalah Continuous Positive Airway Pressure (cPAP). cPAP adalah alat yang akan mempertahankan saluran nafas kita tetap terbuka selama tidur dengan mengalirkan udara bertekanan positif terus-menerus.
Jadi, karena kurangnya asupan oksigen selama tidur dapat menyebabkan impotensi, kurangnya keharmonisan, kecelakaan lalu lintas akibat kantuk berlebihan di siang hari dan hal-hal lain maka bila Anda mempunyai gejala-gejala di atas segera hubungi dokter Anda.
sumber:
http://www.tanyadokteranda.com/artik...kan-mendengkur (http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/11/jangan-sepelekan-mendengkur)
[quote]
:rate5Jangan Lupa Buat di:rate5
klo berkenan dan agan-agan suka sama nih thread ane gak nolak:melonndan:
</div>
Snoring atau mendengkur merupakan salah satu dari sekian banyak gangguan tidur yang sering dialami oleh kita. Namun di Indonesia, karena hal ini sering dianggap lumrah bahkan tabu sehingga banyak kasus yang terjadi masih belum terungkap secara jelas. Walau begitu, para ahli memperkirakan tiap tahunnya ada 8.766.652 kasus mendengkur yang masih tidak terdiagnosa secara maksimal oleh para petugas kesehatan di negara kita ini, dari total 10.519.982 kasus. Padahal mendengkur bukanlah suatu penyakit yang sederhana, hal ini dapat menyebabkan kematian mendadak. Selain mengganggu keharmonisan rumah tangga dan kondisi tidur orang di sekitarnya, mendengkur juga dituduh menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu-lintas, dan menurunnya prestasi kerja di sekolah, kantor, dan sebagainya.
Sebenarnya ada berbagai bentuk gangguan tidur menurut International Classification of Sleep Disorders. Ada lebih dari 80 gangguan tidur, ada yang tidak berbahaya dan tidak perlu diobati, tetapi ada juga yang berbahaya dan berakibat fatal, seperti menyebabkan kecelakaan di jalan atau tempat kerja serta gagal jantung dan stroke.
Saat ini Sleep Medicine (ilmu mengenai gangguan tidur) sedang berkembang pesat. Telah banyak dijumpai klinik gangguan tidur di luar negeri, serta laboratorium pemeriksaan gangguan tidur. Hal ini membuktikan betapa pentingnya gangguan tidur. Dalam ICSD-2 (International Classification of Sleep Disorders), terdapat lebih dari 80 gangguan tidur yang dibagi dalam 8 kategori:
[/quote]
1. Insomnia
2. Sleep Related Breathing Disorder (Kelainan nafas akibat tidur)
3. Tidur yang berlebih
4. Kelainan irama sirkadian
5. Disfungsi tidur
6. Kelainan gerakan akibat tidur
7. Gejala tersendiri lainnya
8. Gangguan tidur lainnya
Dari semua penyakit tersebut yang terbanyak (selain insomnia) dan paling berbahaya adalah Obstructive Sleep Apnea Syndrome yang termasuk Sleep Related Breathing Disorder (Kelainan nafas akibat tidur).
Mendengkur termasuk salah satu gejala utama dari Obstructive Sleep Apnea, selain kantuk berlebih di siang hari. Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah kejadian apnea dan hipopnea yang berlangsung pada saat tidur karena sumbatan pada saluran napas atas. Apnea adalah henti napas selama 10 detik atau lebih, bisa berupa apnea pusat atau apnea obstruktif. Hipopnea adalah sumbatan sebagian saluran napas atas yang disertai desaturasi oksigen minimal 4% selama minimal 10 detik. Namun masyarakat kita sudah terlanjur menganggap mendengkur sebagai tidur lelap yang wajar sehingga OSA seringkali tidak terdiagnosa, apalagi dirawat. Padahal OSA berhubungan erat dengan hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit kencing manis.
[/spoiler] for OSA:
http://media.tanyadokteranda.com/images//2008/11/osa-300x195.jpg
Menurut International Classification of Sleep Disorders 2nd edition diagnosis OSA harus berdasarkan pada polisomnograpi (PSG) yang bisa dilakukan di klinik tidur dan gejala klinis. Gejala-gejala yang dapat ditemukan pada pasien OSA:
Sakit kepala di pagi hari
Sering kencing di malam hari
Tersedak ataupun rasa kehabisan nafas saat tidur
Kualitas tidur yang kurang nyenyak, tidak bisa tidur
Mulut terasa kering saat terbangun
Konsentrasi terganggu
Daya ingat menurun
Mudah marah, emosional
Depresi
Hipertensi
Nyeri dada di waktu malam
Kelebihan berat badan (obesitas)
Masalah seksual � impotensi
Bentuk leher yang pendek namun besar
Kelainan bentuk muka, rahang yang terlalu mundur ke belakang
[spoiler=open this] for cPAP:
http://media.tanyadokteranda.com/images//2008/11/cpap23.jpg
Ada begitu banyak pilihan terapi bagi OSA, diantaranya seperti pembedahan. Namun teknik pembedahan masih merupakan perdebatan. Teknik-teknik yang tersedia saat ini seperti uvulopalatopharyngoplasty (UPPP), perbaikan gusi, glossectomy, reseksi lidah, dan lain-lain. Dengan kemajuan teknologi pembedahan yang semakin non-infasif, bukan tidak mungkin bila di masa depan, pembedahan menjadi terapi primer bagi OSA. Namun terapi non bedah yang paling disarankan hingga saat ini adalah Continuous Positive Airway Pressure (cPAP). cPAP adalah alat yang akan mempertahankan saluran nafas kita tetap terbuka selama tidur dengan mengalirkan udara bertekanan positif terus-menerus.
Jadi, karena kurangnya asupan oksigen selama tidur dapat menyebabkan impotensi, kurangnya keharmonisan, kecelakaan lalu lintas akibat kantuk berlebihan di siang hari dan hal-hal lain maka bila Anda mempunyai gejala-gejala di atas segera hubungi dokter Anda.
sumber:
http://www.tanyadokteranda.com/artik...kan-mendengkur (http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/11/jangan-sepelekan-mendengkur)
[quote]
:rate5Jangan Lupa Buat di:rate5
klo berkenan dan agan-agan suka sama nih thread ane gak nolak:melonndan:
</div>