Log in

View Full Version : Larangan SBY Jelang Resuffle Kebinet Tak Ganggu Investasi


sijampang
27th May 2012, 03:59 PM
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordnator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan surat edaran mengenai larangan menteri mengambil keputusan penting sebelum resuffle tidak mengganggu investasi. Hingga pengumuman perombakan kabinet tak akan ada dampak signifikan atas larangan tersebut.

"Enggak. Kan sekarang (kodisi perekonomian) kita membaik, indeks saham kita membaik, dana masuk tidak ada sesuatu dari hari ini sampai reshuffle," kata Hatta di Istana Presiden, Rabu 12 Oktober 2011.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan surat edaran yang melarang menteri mengeluarkan kebijakan strategis sebelum pengumuman kabinet baru. Hatta membantah para investor dan pengusaha saling menunggu keputusan resuffle. "Tidak ada sesuatu wait and see dalam itu tidak ada. siapa yang bilang wait and see? Semua indikator menunjukkan bagus kok sekarang," ujar Hatta.

Menurutnya, larangan membuat keputusan penting itu maksudnya setia keputusan strategis harus terlebih dahulu berkonsultas dengan Presiden. Hal itu sudah biasa dilakukan seperti sebelum ada instruksi itu. "Tidak ada sesuatu yang membuat kekhawatiran, tidak perlu. semua berjalan normal kok," katanya.

Dalam kesempatan itu, Presiden memanggil Menteri Koordintor Perekonomian Hatta Radjasa dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto. Hatta mengaku kehadirannya di Istana melaporkan pekerjaan. Presiden, kata dia, akan meresmikan Bandara Lombok, juga

persiapan penyambutan Perdana Menteri Malaysia yang akan berkunjung ke Indonesia.

Ia membantah petemuan itu terkait perombakan kbinet. "Akan ada pembicaraan tahunan dgn pihak malaysia dan akan dilakukan di lombok, jadi saya tadi melaporkan itu dan pekerjaan yang lain," kaanya. Soal kabar pemanggilan petinggi PAN oleh Presiden semalam, Ia membantahnya. "Itu enggak betul," katanya.





Haus Gan... Minta melon... melon lah sebelum di melonin

</div>