bakpaoayam
27th May 2012, 03:45 PM
bantu :rate5 dong gan
Kenakalan Remaja
Tinjauan Psikologis tentang Remaja dan Permasalahannya
Oleh: DR. Marthen Pali, M.Psi.
Siapakah Anak dan Remaja itu?
[/quote]
Anak dan remaja adalah manusia yang masih di dalam perkembangannya menuju kedewasaan baik jasmani maupun psikisnya. Para ahli membagi masa perkembangan itu dalam beberapa tahap. Sebagai gambaran berikut ini tahap-tahap perkembangannya yang dikemukakan oleh Dr. J. Havighurst dan Badan Koordinasi Nasional Kesejahteraan Keluarga dan Anak-Anak (BKN-KKA).
a. Masa perkembangan menurut Havighurst:
umur 0 � 6 tahun : masa bayi dan prasekolah
umur 6 � 12 tahun : masa sekolah
umur 12 � 18 tahun : masa adolescent
umur 18 � 30 tahun : masa dewasa permulaan
umur 30 � 50 tahun : masa dewasa lanjut
umur 50 dst. : masa tua
b. Masa perkembangan menurut BKN-KKA:
umur 0 � 12 tahun : masa anak-anak
umur 13 � 17 tahun : masa remaja
umur 18 � 20 tahun : masa remaja menjelang dewasa
umur 21 dst. : masa dewasa
Sebagai pedoman untuk membahas perkembangan anak dan remaja yang perlu mendapat perhatian kita, perumusan BKN-KKA inilah yang dipakai. Dalam garis besarnya ciri-ciri psikologis empat masa perkembangan tersebut ialah sebagai berikut:
1. Masa anak-anak sebelum sekolah
Sifat-sifatnya suka meniru, mulai menghargai diri sendiri, mulai timbul sifat, naluri dan kemauan. Dalam masa ini diperlukan bimbingan dan pimpinan dari orangtua untuk menanamkan disiplin, budi pekerti dan kebiasaan yang baik kepada sang anak.
2. Masa anak-anak sekolah
Pandangannya mulai diarahkan keluar, ia mulai mengadakan hubungan dengan dunia luar, tidak bersifat egosentris lagi, mulai berpikir secara empirik, mulai kritis dan serba ingin mengetahui keadaan yang sebenarnya. Anak tenang, fantasi mulai bekerja sehingga ia mulai senang dengan petualangan. Sesuai dengan perkembangan jiwanya anak membuat keributan-keributan, mulai membentuk kelompok-kelompok wadah mereka sering melakukan perbuatan-perbuatan yang sebagian cenderung negatif.
3. Masa remaja
Mulai aktif dan energinya serba lengkap. Energi yang berlebihan menyebabkan sifat anak itu suka ramai, ribut, suka bertengkar, sering memamerkan kekuatan badannya, lincah dan berani, ingin menonjolkan dirinya ingin namanya dikenal orang lain. Ia menganggap tidak ada pekerjaan yang sulit baginya, ingin melepaskan diri dari kekangan orangtua, ingin berdiri sendiri, bersifat ambivalent. Sifatnya kadang-kadang destruktif, sering melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum/ norma dan sulit diatur.
4. Masa remaja menjelang dewasa
Masa remaja menjelang dewasa ini memiliki sifat-sifat menonjol yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak orangtua dalam pembinaannya. Anak mengalami masa strum und drang atau masa rekonstruksi. Emosi anak dapat timbul dengan cepatnya sehingga menimbulkan kemauan-kemauan yang keras. Ia mulai sadar tentang dirinya sendiri dan ingin melepaskan diri dari segala bentuk kekangan dan berontak terhadap norma-norma yang berlaku tidak sesuai kehendaknya. Ia menunjukkan tingkah laku seolah-olah sudah dewasa, ia merekonstruksi dirinya sendiri. Dalam kebimbangan ia tidak mau dipimpin, karena itu masa ini dapat menimbulkan krisis. Ciri lainnya ialah penuh idealisme, memiliki daya khayal untuk mengidentifikasi dirinya dengan yang serba kuat dan hebat, cenderung melawan otoritas dan sering mengalami frustrasi.
Masalah Remaja
Dalam perkembangannya, anak atau remaja mengalami berbagai dorongan (wishes). Secara singkat dorongan-dorongan tersebut seperti diuraikan berikut ini.
- The wish for new experience, yaitu dorongan untuk mencari keajaiban dan dorongan untuk
mengetahui suatu hal yang sebenarnya.
- The wish for response, yaitu dorongan untuk mendapat jawaban atau balasan yang seksama,
ingin mendapatkan perhatian, ingin mencari teman dalam pergaulan dan sebagainya.
- The wish for security, yaitu dorongan untuk mencari rasa aman. Adapun dasar dorongan ini
ialah adanya rasa takut, ia ingin berbuat sesuatu untuk menghindari sesuatu yang ditakuti.
- The wish for recognition, yaitu dorongan untuk ikut ambil bagian, untuk ikut dalam kegiatan
- kegiatan kemasyarakatan.
- The wish to aid and serve, yaitu dorongan untuk memberikan pertolongan kepada orang lain,
ingin berjasa terhadap sesama warga masyarakat.
Apabila dorongan-dorongan tersebut tidak terpenuhi, dan karenanya menimbulkan perasaan tertekan, perasaan itu dapat mengakibatkan timbulnya tindakan-tindakan kenakalan atau perbuatan-perbuatan lainnya yang tidak diterima masyarakat. Jika dirumuskan secara sederhana, kenakalan adalah kelainan dalam tingkah laku serta perbuatan ataupun tindakan-tindakan yang bersifat asosial, dalam hal terdapat pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma sosial-agama yang berlaku dalam masyarakat dan tindakan-tindakan pelanggaran hukum.
Bentuk kenakalan dalam perumusan tersebut dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
- Kenakalan yang tergolong pelanggaran atau kejahatan yang telah diatur dalam Kitab Undang
Undang Hukum Pidana (KUHP) atau undang-undang lainnya.
- Kenakalan yang tergolong pelanggaran norma sosial dan norma-norma lainnya, tetapi yang
belum/ tidak diatur dalam KUHP atau undang-undang lainnya, atau tingkah laku/ perbuatan
anak-anak yang cukup menyulitkan atau cukup tidak dimengerti orangtua maupun
masyarakat pada umumnya. Bentuk-bentuk kenakalan anak-anak yang dimaksud antara lain:
- suka menentang orangtua/ guru
- suka kluyuran tanpa tujuan yang jelas
- berpakaian yang tidak sopan (tidak diterima oleh masyarakat umum)
- sering membolos, tidak bersekolah
- pesta-pesta semalam suntuk
- suka membaca buku-buku atau menonton film cabul
- sering berkelahi, sering keluar malam yang tidak berguna
- suka ngebut, selalu minta uang kepada orangtua, mencoret-coret di jalanan/ tembok
- minum minuman keras, merokok di tempat umum sebelum batas umur yang �pantas�
- menjelekkan nama keluarga/ sekolah, sering bohong, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang Berpengaruh
[quote]
Terdapat dua faktor yang berpengaruh dan yang menimbulkan penyebab kenakalan anak/ remaja, yaitu faktor positif dan faktor negatif.
- Faktor-faktor positif, yaitu:
1. Masih diakuinya norma-norma agama, norma-norma sosial oleh sebagian besar anak/
remaja kita.
2. Masih adanya usaha-usaha ke arah penegakan norma-norma yang berlaku.
3. Ikatan-ikatan sosial-masyarakat masih memungkinkan adanya kontrol terhadap
pelanggaran-pelanggaran norma-norma.
4. Daya tahan terhadap pengaruh negatif masih relatif kuat.
5. Kemajuan teknologi yang terarah ke manfaat yang positif.
6. Dasar kehidupan masyarakat kita adalah Pancasila.
- Faktor-faktor negatif, yaitu:
1. Situasi sosial-politik yang kurang menguntungkan.
2. Kemungkinan adanya subversi mental lewat pengaruh film, penerbitan/ mass-media, obat
bius dan sebagainya.
3. Kemewahan yang berlebihan dan penghamburan uang.
4. Perkembangan teknologi yang belum seimbang dengan kesiapan mental rakyat untuk menerimanya, dan sebagainya.
</div>
Kenakalan Remaja
Tinjauan Psikologis tentang Remaja dan Permasalahannya
Oleh: DR. Marthen Pali, M.Psi.
Siapakah Anak dan Remaja itu?
[/quote]
Anak dan remaja adalah manusia yang masih di dalam perkembangannya menuju kedewasaan baik jasmani maupun psikisnya. Para ahli membagi masa perkembangan itu dalam beberapa tahap. Sebagai gambaran berikut ini tahap-tahap perkembangannya yang dikemukakan oleh Dr. J. Havighurst dan Badan Koordinasi Nasional Kesejahteraan Keluarga dan Anak-Anak (BKN-KKA).
a. Masa perkembangan menurut Havighurst:
umur 0 � 6 tahun : masa bayi dan prasekolah
umur 6 � 12 tahun : masa sekolah
umur 12 � 18 tahun : masa adolescent
umur 18 � 30 tahun : masa dewasa permulaan
umur 30 � 50 tahun : masa dewasa lanjut
umur 50 dst. : masa tua
b. Masa perkembangan menurut BKN-KKA:
umur 0 � 12 tahun : masa anak-anak
umur 13 � 17 tahun : masa remaja
umur 18 � 20 tahun : masa remaja menjelang dewasa
umur 21 dst. : masa dewasa
Sebagai pedoman untuk membahas perkembangan anak dan remaja yang perlu mendapat perhatian kita, perumusan BKN-KKA inilah yang dipakai. Dalam garis besarnya ciri-ciri psikologis empat masa perkembangan tersebut ialah sebagai berikut:
1. Masa anak-anak sebelum sekolah
Sifat-sifatnya suka meniru, mulai menghargai diri sendiri, mulai timbul sifat, naluri dan kemauan. Dalam masa ini diperlukan bimbingan dan pimpinan dari orangtua untuk menanamkan disiplin, budi pekerti dan kebiasaan yang baik kepada sang anak.
2. Masa anak-anak sekolah
Pandangannya mulai diarahkan keluar, ia mulai mengadakan hubungan dengan dunia luar, tidak bersifat egosentris lagi, mulai berpikir secara empirik, mulai kritis dan serba ingin mengetahui keadaan yang sebenarnya. Anak tenang, fantasi mulai bekerja sehingga ia mulai senang dengan petualangan. Sesuai dengan perkembangan jiwanya anak membuat keributan-keributan, mulai membentuk kelompok-kelompok wadah mereka sering melakukan perbuatan-perbuatan yang sebagian cenderung negatif.
3. Masa remaja
Mulai aktif dan energinya serba lengkap. Energi yang berlebihan menyebabkan sifat anak itu suka ramai, ribut, suka bertengkar, sering memamerkan kekuatan badannya, lincah dan berani, ingin menonjolkan dirinya ingin namanya dikenal orang lain. Ia menganggap tidak ada pekerjaan yang sulit baginya, ingin melepaskan diri dari kekangan orangtua, ingin berdiri sendiri, bersifat ambivalent. Sifatnya kadang-kadang destruktif, sering melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum/ norma dan sulit diatur.
4. Masa remaja menjelang dewasa
Masa remaja menjelang dewasa ini memiliki sifat-sifat menonjol yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak orangtua dalam pembinaannya. Anak mengalami masa strum und drang atau masa rekonstruksi. Emosi anak dapat timbul dengan cepatnya sehingga menimbulkan kemauan-kemauan yang keras. Ia mulai sadar tentang dirinya sendiri dan ingin melepaskan diri dari segala bentuk kekangan dan berontak terhadap norma-norma yang berlaku tidak sesuai kehendaknya. Ia menunjukkan tingkah laku seolah-olah sudah dewasa, ia merekonstruksi dirinya sendiri. Dalam kebimbangan ia tidak mau dipimpin, karena itu masa ini dapat menimbulkan krisis. Ciri lainnya ialah penuh idealisme, memiliki daya khayal untuk mengidentifikasi dirinya dengan yang serba kuat dan hebat, cenderung melawan otoritas dan sering mengalami frustrasi.
Masalah Remaja
Dalam perkembangannya, anak atau remaja mengalami berbagai dorongan (wishes). Secara singkat dorongan-dorongan tersebut seperti diuraikan berikut ini.
- The wish for new experience, yaitu dorongan untuk mencari keajaiban dan dorongan untuk
mengetahui suatu hal yang sebenarnya.
- The wish for response, yaitu dorongan untuk mendapat jawaban atau balasan yang seksama,
ingin mendapatkan perhatian, ingin mencari teman dalam pergaulan dan sebagainya.
- The wish for security, yaitu dorongan untuk mencari rasa aman. Adapun dasar dorongan ini
ialah adanya rasa takut, ia ingin berbuat sesuatu untuk menghindari sesuatu yang ditakuti.
- The wish for recognition, yaitu dorongan untuk ikut ambil bagian, untuk ikut dalam kegiatan
- kegiatan kemasyarakatan.
- The wish to aid and serve, yaitu dorongan untuk memberikan pertolongan kepada orang lain,
ingin berjasa terhadap sesama warga masyarakat.
Apabila dorongan-dorongan tersebut tidak terpenuhi, dan karenanya menimbulkan perasaan tertekan, perasaan itu dapat mengakibatkan timbulnya tindakan-tindakan kenakalan atau perbuatan-perbuatan lainnya yang tidak diterima masyarakat. Jika dirumuskan secara sederhana, kenakalan adalah kelainan dalam tingkah laku serta perbuatan ataupun tindakan-tindakan yang bersifat asosial, dalam hal terdapat pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma sosial-agama yang berlaku dalam masyarakat dan tindakan-tindakan pelanggaran hukum.
Bentuk kenakalan dalam perumusan tersebut dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
- Kenakalan yang tergolong pelanggaran atau kejahatan yang telah diatur dalam Kitab Undang
Undang Hukum Pidana (KUHP) atau undang-undang lainnya.
- Kenakalan yang tergolong pelanggaran norma sosial dan norma-norma lainnya, tetapi yang
belum/ tidak diatur dalam KUHP atau undang-undang lainnya, atau tingkah laku/ perbuatan
anak-anak yang cukup menyulitkan atau cukup tidak dimengerti orangtua maupun
masyarakat pada umumnya. Bentuk-bentuk kenakalan anak-anak yang dimaksud antara lain:
- suka menentang orangtua/ guru
- suka kluyuran tanpa tujuan yang jelas
- berpakaian yang tidak sopan (tidak diterima oleh masyarakat umum)
- sering membolos, tidak bersekolah
- pesta-pesta semalam suntuk
- suka membaca buku-buku atau menonton film cabul
- sering berkelahi, sering keluar malam yang tidak berguna
- suka ngebut, selalu minta uang kepada orangtua, mencoret-coret di jalanan/ tembok
- minum minuman keras, merokok di tempat umum sebelum batas umur yang �pantas�
- menjelekkan nama keluarga/ sekolah, sering bohong, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang Berpengaruh
[quote]
Terdapat dua faktor yang berpengaruh dan yang menimbulkan penyebab kenakalan anak/ remaja, yaitu faktor positif dan faktor negatif.
- Faktor-faktor positif, yaitu:
1. Masih diakuinya norma-norma agama, norma-norma sosial oleh sebagian besar anak/
remaja kita.
2. Masih adanya usaha-usaha ke arah penegakan norma-norma yang berlaku.
3. Ikatan-ikatan sosial-masyarakat masih memungkinkan adanya kontrol terhadap
pelanggaran-pelanggaran norma-norma.
4. Daya tahan terhadap pengaruh negatif masih relatif kuat.
5. Kemajuan teknologi yang terarah ke manfaat yang positif.
6. Dasar kehidupan masyarakat kita adalah Pancasila.
- Faktor-faktor negatif, yaitu:
1. Situasi sosial-politik yang kurang menguntungkan.
2. Kemungkinan adanya subversi mental lewat pengaruh film, penerbitan/ mass-media, obat
bius dan sebagainya.
3. Kemewahan yang berlebihan dan penghamburan uang.
4. Perkembangan teknologi yang belum seimbang dengan kesiapan mental rakyat untuk menerimanya, dan sebagainya.
</div>