Log in

View Full Version : Pengakuan penumpang Sriwijaya Air yang tergelincir di Jogja


bakpaoayam
27th May 2012, 03:45 PM
Siang agan-agan....



Masih ingat dengan kejadian tergelincirnya pesawat Sriwijaya di Jogjakarta tanggal 20 Desember kemarin?



Nih sudah ada postingan dari ceriwiser juga:

http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=12094968



Saya baru saja mendapat email dari salah satu teman saya (bekas rekan satu perusahaan dulu). Beliau kebetulan salah satu penumpang yang berada di dalam pesawat tersebut.



Dengan menyampaikan email ini saya tidak ada maksud untuk menjelekkan atau memojokan salah satu instansi atau pihak tertentu. Hanya ingin berbagi informasi dan semoga dari cerita teman saya dapat menjadi pembelajaran bagi semuanya...baik bagi pihak airlines, ataupun ceriwiser semua yang nantinya akan menjadi penumpang.





Berikut emailnya:




[/spoiler][spoiler=open this] for Isi email:








Subject: KRONOLOGI INSIDEN SJ230 20 DESEMBER 2011 Assalaamu�alaikum Wr Wb,



Dear Sriwijaya Air Indonesia,

Saya adalah penumpang Sriwijaya Air SJ230 yang tergelincir di Bandara Adisucipto Yogyakarta, 20 Desember 2011. Nama : Ade M Resya (ditulis di ticket ADE/RESYA M MR), kode booking JNB5Q, penerbangan Jakarta-Yogyakarta-Balikpapan-Berau, seat 14A tepat di samping emergency exit sebelah kiri.

Saya ingin menyampaikan kronologis berdasarkan kejadian yang saya alami selama penerbangan dan hal-hal yang menurut saya tidak sesuai pada saat penerbangan ini. Mudah-mudahan ini menjadi evaluation, improvement dan preventive action.

Rencana penerbangan berdasarkan ticket adalah 12.30 WIB tetapi karena alasan operasional keberangkatan ditunda sampai dengan 13.30 WIB dan actual keberangkatan adalah 14.00 WIB. Selama penerbangan dari Jakarta ke Yogyakarta, saya sudah merasa tidak nyaman di pesawat hal ini dikarenakan kondisi cuaca buruk yang mengakibatkan goncangan-goncangan. Mendekati Bdr Adisucipto, Crew Spv menyampaikan bahwa pesawat tidak melakukan pendaratan di Bdr Adisucipto dikarenakan cuaca buruk sehingga memutuskan akan mendarat di Bdr Solo. Pun demikian, sesaat mendekati Bdr di Solo, Crew Spv menyampaikan bahwa pesawat akan mendarat di Bdr Juanda Surabaya dikarenakan cuaca buruk di Bdr Solo. Akhirnya, pesawat dapat mendarat dengan baik di Bdr Juanda dengan kondisi cuara cerah.

Sekitar 20 menit di Bdr Juanda, pesawat melakukan pengisian bahan bakar. Sesaat pilot menyampaikan �Close the Door� dan tangga pesawat sudah ditarik dari pesawat, ada sejumlah orang (kalau tidak salah 5 orang) memutuskan untuk turun di Bdr Juanda dan hal ini diizinkan oleh crew pesawat. Ada sedikit negosiasi agar mereka diizinkan pula untuk mengambil bagasi dan crew pun memberikan waktu untuk mengambil bagasi mereka. Namun dari kejadian ini nampaknya banyak penumpang yang protes karena crew pesawat mengizinkan mereka untuk turun padahal tangga sudah ditarik dan pilot sudah menyampaikan �Close the door�. Kenapa mereka tidak dari awal pas saat pesawat sudah mendarat dan berhenti. Dari kondisi ini, ada seorang penumpang yang marah dengan kejadian ini sampai dia memukul bagian bagasi atas. Dia kecewa karena mengundur-ngundur waktu keberangkatan, sedangkan dia harus bertemu secepatnya dengan bapaknya yang sedang sakit (klo tidak salah). Pramugari berusaha untuk menenangkan dia tetapi yang terjadi adalah adu argument. Dan penumpang yang lain pun merasa dirugikan dengan kondisi ini dan banyak yang mendukung argument salah seorang penumpang tadi.

Dengan kejadian ini, akhirnya pilot/co-pilot keluar dari kabin dan menanyakan masalah yang terjadi. Nah pada saat pilot/co-pilot keluar inilah, penumpang yang marah tadi lari menghampiri pilot/co-pilot untuk memprotes kebijakan crew pesawat tadi. Dan terjadilah adu argument antara penumang tadi dengan crew pesawat. Sesaat setelah pilot/co-pilot masuk kabin, penumpang tadi berlalu meninggalkan crew pesawat dengan perasaan jengkel dan memukul bagasi pesawat. Seluruh penumpang nampaknya kaget dengan kejadian ini karena ada seseorang yang memberanikan diri memprotes kebijakan crew pesawat.

Setelah lebih 20 menit berada di Bdr Juanda, akhirnya pesawat terbang kembali menuju Bdr Adisucipto karena menurut informasi yang disampaikan oleh crew pesawat kondisi cuaca di Bdr Adisucipto sudah baik. Rasa nyaman selama penerbangan ke Yogyakarta, rasanya tidak ada bedanya dengan kondisi penerbangan dari Jakarta ke Yogyakarta sebelumnya. Banyak terjadi goncangan-goncangan di pesawat yang membuat saya dan mungkin penumpang lainnya khawatir dengan kondisi seperti ini. Ternyata cuaca baik itu tidak ditemukan sesaat akan landing di Bdr Adisucipto, kondisi cuaca sama buruknya pada saat pertama kali akan landing.

Sekitar 10 menit akan mendarat, pilot/co-pilot menginformasikan akan landing dan crew pesawat pun mengisyaratkan untuk menggunakan safety belt. Dan kondisi cuaca pada saat itu memang sangat-sangat buruk, tidak biasanya selama saya melakukan penerbangan baru kali itu mengalami cuara buruk. Dalam hati saya �Nekad kali yah, pilot mau landing sekarang padahal cuaca buruk gini?� �Merasa tertekankah pilot atas kejadian tadi di Surabaya sehingga harus memaksakan landing di Adisucipto?�. Itulah pertanyaan yang ada dalam hati saya pada saat akan mendarat.

Finally, pesawat landing di Adisucipto, namun yang terjadi justru laju pesawat pada saat landing tidak tertahan. Pada saat landing inilah pesawat berbelok ke sebelah kiri dengan kecepatan yang sangat tinggi, ada percikan api di engine sebelah kiri. Namun setelah keluar runway dan masuk ke area tanah, tidak terlihat percikan api. Pada saat inilah sy berfikir �mungkin saat inilah saya harus menghadap Alloh SWT�. Pada saat kejadian ini semua orang panic dengan bertakbir, menyebut tuhannya masing dan segala hal yang mendekatkan diri dengan Tuhannya. Saya melihat di luar tidak ada ledakan dan membuka pintu darurat, keluar melalui sayap kiri, terjun dan lari secepatnya untuk menghindari ledakan. Tapi Alhamdulillah tidak terjadi ledakan pada saat evakuasi tersebut.

Saya dan beberapa penumpang diarahkan menuju ruang tunggu eksekutif dan terlantar sampai pukul 19.00 WIB, tidak ada dari pihak Sriwijaya yang memantau kami di ruang tunggu eksekutif ini. Kemudian diarahkan kembali ke ruang kedatangan international. Kemudian saya menginap di hotel Jayakarta dan melanjutkan perjalan ke Berau keesokan harinya menggunakan Sriwijaya dan Trigana dari Balikpapan.

Dari insiden ini ada hal yang perlu saya kritisi mengenai beberapa insiden kecil sebelumnya pada saat berada di pesawat :

1.

Crew pesawat memberikan izin kepada penumpang untuk turun sedangkan tangga masuk pesawat sudah ditarik dan pilot menyatakan �Close the door�. Sudah sesuaikah prosedur ini? Sehingga dari hasil kebijakan ini terjadi cekcok antara crew dengan penumpang, yang mengakibatkan pilot/co-pilot harus keluar dari kabinnya.

2.

Pada saat penumpang marah menghampiri pilot/co-pilot, mungkin ada efek psikologi kepada pilot/co-pilot ini sehingga mereka buru-buru terbang dan mendarat di Adisucipto.

3.

Pada saat di landasan pacu, terdengar seperti suara rem yang sudah aus kanvasnya. Wallohu�alam, apakah betul atau tidak analisa saya?

4.

Apakah tepat pilot/co-pilot mendaratkan pesawat di Adisucipto sedangkan pada saat itu cuaca sangat buruk? Jangan-jangan ada efek psikologi dari case di Surabaya sehingga mereka harus mendaratkan di Adisucipto. Yang lebih tau adalah Pilot/co-pilot itu sendiri.

5.

Pengurusan pasca evakuasi kepada penumpang tidak maksimal. Ada beberapa penumpang yang terlantar, termasuk saya harus berbasah-basah kuyup sampai pukul 20.00 WIB. Gak ada yang anget2 untuk menghangatkan tubuh ☹.

Itulah beberapa hal yang ingin saya sampaikan, tidak bermaksud memojokan. Saya hanya menunggu konvensasi yang dijanjikan oleh Management Sriwijaya seperti di media-media :). Alhamdulillah fisik dalam keadaan sehat, hanya psikis saja terkadang kalau mengingat insiden ada rasa takut. Mudah2an menjadi masukan untuk investigasi, evaluasi, improvement dan preventive action. Kamis, 20 Desember 2011, insiden SJ230 di Adisucipto yang tidak pernah terlupakan selama hidup.



Terima kasih atas perhatiannya





Powered by Telkomsel BlackBerry�











Semoga informasi ini berguna bagi semua.



Jika agan-agan rasa info ini berguna silahkan disebarluaskan, again, hanya untuk memberikan informasi kepada semua masyarakat Indonesia.







:handshake:

</div>