Log in

View Full Version : 8 Pengertian Cinta Menurut Qur'an


bakpaoayam
27th May 2012, 03:44 PM
sebelumnya jangan lupa di :rate5:rate5 ia gan



Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu

mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'an

katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya

(man ahabba syai'an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta

sejati ada tiga :

(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai

dibanding dengan yang lain

(2) lebih suka berkumpul dengan yang

dicintai dibanding dengan yang lain.

(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.

bagi

orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka

berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka

bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti

perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.



http://i39.tinypic.com/14df5ut.jpg



Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:



1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan

"nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu

berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia

ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.



2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,

siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis

rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding

terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang

kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi

kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.

Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian

darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari

itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,

yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri,

yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata

rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana

psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.

Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah

dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya

menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta

mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia

akhirat.



3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara,

sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung

kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut

dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada

yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang

lama.



4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil

dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad

syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir

tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf

ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir

kepada bujangnya, Yusuf.



5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan

norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak

tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an

menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah

menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus

hukuman bagi pezina (Q/24:2).



6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku

penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika

mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan

Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja),

sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan

bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al

jahilin (Q/12:33)



7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari

hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5

dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan

tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur

dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika

wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya

memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.

Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa

Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada

sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang

apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il

tihab naruha fi qalb al muhibbi



8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik

kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang

menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada

pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa

Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la

yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)



semoga bermanfaat buat agan semua



ane sangat pasrah kok gan kalo ditimpuk ama:melon::melon:

</div>