PDA

View Full Version : Merespon Dengan Tepat Kesulitan Dan Penyebab Kesulitan


golputaja
27th May 2012, 03:42 PM
halo agan2, ane cuma mau sekedar share artikel2 bagus yg ada di blog teman saya nih.. :D



tulisan dalam artikel ini sangat2 bagus sekali untuk motivasi, dan dia jg menerima tanya jawab loh..



mungkin agan2 bisa mampir sebentar dan komen hehehe..





http://suhartono-chandra.blogspot.com



ini sebagian kecil dari tulisan dalam artikel nya gan.. cekidot !! :ngebut:





Tepat di hari terakhir tahun 2011 ini saya menuntaskan ulasan mengenai dimensi-dimensi AQ (Adversity Quotient � Paul G. Stoltz). Endurance (daya tahan) merupakan dimensi keempat, yang merupakan dimensi terakhir dari AQ. Dimensi ini mempertanyakan dua hal, yaitu;



1. Berapa lamakah kesulitan akan berlangsung?

2. Berapa lamakah penyebab kesulitan itu akan berlangsung?



Semakin rendah AQ seseorang semakin besar kecenderungannya orang itu meyakini bahwa kesulitan dan / atau penyebab kesulitan akan berlangsung lama, bahkan mungkin selama-lamanya.





Terkait dengan hal pertama, �Berapa lamakah kesulitan akan berlangsung?�, perhatikanlah perbedaan ungkapan berikut. �Tahun ini saya tidak berhasil mencapai jumlah premi yang diharapkan karena memang saya tidak berbakat menjadi agen asuransi� dengan �Saya harus banyak belajar dan memperbaiki cara kerja saya agar di tahun berikutnya berhasil mencapai jumlah premi yang diharapkan�. Kalimat pertama bersifat pasti, tidak akan pernah berubah, suatu penegasan ketidakberdayaan, suatu dalih atas kegagalan yang dialami (perhatikan kata �memang� yang saya garis bawahi).





Sedangkan kalimat kedua bersifat sementara, harapan atas kondisi yang dapat berubah, suatu pemahaman terhadap diri Anda saat ini (perhatikan kata �agar� yang saya garis bawahi). Perhatikan juga perbedaan ungkapan ini, �Saya selalu tidak berhasil membuat orangtua saya merasa bangga� dengan �Sejauh ini saya belum berhasil membuat orangtua saya merasa bangga�, atau �Saya pasti tidak bisa menjalin komunikasi yang baik dengan ibu mertua saya� dengan �Saya belum bisa menjalin komunikasi yang baik dengan ibu mertua saya�. Contoh-contoh kalimat pertama dari tiap pasangan kalimat di atas adalah ungkapan mereka yang memiliki skor AQ rendah, yang bersifat permanen, yang menyakini bahwa kondisi sulit itu akan berlangsung lama atau bahkan selama-lamanya, menunjukkan ketidakberdayaan atas kondisi sulit yang ada. Sebaliknya, contoh kalimat kedua adalah ungkapan dari mereka dengan AQ yang lebih tinggi. Mereka meyakini bahwa kondisi sulit itu bersifat sementara, menunjukkan keberdayaan atas kondisi sulit yang dihadapi, dan ada semangat dan harapan mengubah kondisi sulit itu.



SELENGKAPNYA >>> (http://suhartono-chandra.blogspot.com/2011/12/merespon-dengan-tepat-kesulitan-dan.html)



mampir gan : http://suhartono-chandra.blogspot.com




[/quote][quote]






Originally Posted by vincoolz
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=607049155#post607049155)


ane udah jadi pengikut a.k.a pembaca setia nih blog kok gan..



emang bagus artikel nya.. bikin nambah motivasi, apalagi yg cerita2 tentang perjuangan orang-orang yg bisa sampe sukses sekarang ini.. :D






:loveindonesia:ceriwislove::loveindonesia


</div>