baksourat
27th May 2012, 03:41 PM
http://static.kaskus.co.id/images/smilies/sundulgans.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/sundulgans.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/sundulgans.gif
Info bermanfaat gan.. :D
BUKTI NO REPOST
[/spoiler][spoiler=open this] for Sim Salabim:
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/8vsylrnf.jpg
[/quote][quote]
Sakit kanker bukan akhir segalanya selama masih pada fase stadium satu sampai tiga masih dapat sembuh total melalui pengobatan yang intensif melaui teknologi kedokteran saat ini.
"Anggapan masyarakat salah kalau seseorang terkena penyakit kanker tidak dapat sembuh, melalui pengobatan terkini penyakit tersebut dapat disembuhkan," kata ahli kanker, dr Budi Harapan Siregar, Sp.BCKJ.Onk di Jakarta, Minggu (19/2/2012).
Tampil sebagai pembicara pada peringatan hari kanker dunia yang diselenggarakan PT Kalbe Farma Tbk di Putri Duyung Ancol, Budi mengatakan, kebanyakan pasien kanker dibawa ke dokter sudah dalam kondisi stadium lanjut sehingga sulit untuk dilaksanakan pengobatan.
"Sebagian besar masyarakat terlambat membawa pasien kanker ke dokter karena persepi yang sama sekali keliru terhadap penyakit ini seperti mahalnya biaya berobat, susah disembuhkan, serta efek samping pengobatan," ujar Budi.
Budi mengatakan, pengobatan penyakit kanker biasanya dilaksanakan dengan pembedahan, kemoterapi, radioterapi, hormonal, serta imunoterapi (terapi kekebalan.
Penangan pasien juga beragam, bagi yang sudah stadium lanjut dilaksanalkan melalui kemoterapi untuk memperbaiki kualitas hidup pasien, namun yang masih stadium awal dilaksanakan pembedahan baru kemudian kemoterapi atau radioterapi, jelas dia.
Budi mengatakan, pengobatan penyakit kanker di Indonesia saat ini sudah setara dengan di luar negeri, sehingga sebenarnya tidak perlu membawa pasien sampai ke Singapura bahkan sampai Cina untuk sekedar menjalani pengobatan.
Dia menjelaskan, pernah seorang pasien tumor tiroid dari Belanda justru dirujuk ke Indonesia, beberapa negara umumnya hanya menangani bedah untuk kasus kanker stadium awal saja.
Sementara itu, Deputi Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Ridwan Ong mengatakan, Kalbe memiliki wadah bagi penderita kanker yang tergabung dalam Kalbe Ethical Customer Carre (KECC) yang secara berkala menyelenggarakan kegiatan untuk saling berbagi pengalaman antar anggotanya.
"Bersamaan dengan hari kanker dunia, kami menyelenggarakan serangkaian kegiatan diantaranya, jalan sehat, pemeriksaan kesehatan, pemutaran film, bincang-bincang, serta konsultasi," kata Ridwan.
Dia mengatakan, saat ini Kalbe tengah giat melaksanakan sel punca sebagai pengobatan kanker, bahkan beberapa negara dunia telah melaksanakan penelitian ke arah itu dan kita ingin terlibat di dalamnya.
Ridwan mengatakan, Kalbe sendiri saat ini memasok obat-obatan generik bagi penderita kanker termasuk obat-obatan kemoterapi dengan harga terjangkau.
"Harga obat-obatan generik kanker lebih murah 30 persen dari harga pada umumnya, sehingga dapat terjangkau masyarakat yang tengah menjalani pengobatan," ujar Ridwan.
Hadir juga dalam memperingat hari kanker dunia. Shanaz Haque, yang juga pernah menderita kanker rahim setelah dilaksanakan pembedahan kini telah dinyatakan sehat dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Mitos penyakit ini suatu hal yang menakutkan juga menghinggapi selebriti ternama ini, bahkan membutuhkan waktu setahun bagi Shanaz sebelum memutuskan untuk diangkat.
"Ternyata menjalani pengangkatan tumor memang sakit. Saya sampai minta dibius beberapa kali pasca operasi karena merasa sakit pada bagian yang menjalani pembedahan," ujar dia.
Shanaz mengatakan, dirinya kini menjalani pola hidup sehat. Antara lain dengan mengkonsumsi makan-makanan sehat, bebas bahan pengawet dan kimia, serta menghindari makanan yang dimasak berlebihan serta mengandung kolesterol.
Hal ini juga diakui Budi, mengkonsumsi makanan yang dipanaskan berulang kali dapat memicu terjadinya kanker, begitu juga pola hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol, merokok, dan kurang istirahat.
Dia mengatakan, masyarakat sebaiknya mulai menjalani pola hidup sehat, daripada harus terkena penyakit ini selain biaya juga membuat produktivitas menjadi rendah.
Penyakit ini biasanya dialami saat berusia produktif 35 tahun ke atas, hampir 10 persen akibat keturunan, sedangkan sisanya akibat faktor pola makan yang salah serta kondisi lingkungan, jelas Budi.
Budi mengatakan, masyarakat untuk mewaspadai penyakit ini, apabila menemukan benjolan yang tidak normal sebaiknya langsung berkonsultasi ke dokter untuk dilaksanakan pemeriksaan.
"Kami biasanya akan mengambil benjolan untuk dilakukan pemeriksaan, apabila hasil biopsi (pemeriksaan) ternyata ganas maka ada dua keputusan untuk diangkat atau cukup kemoterapi," ujar dia.
Budi mengatakan, kanker di dunia saat ini menempati penyakit nomor dua setelah ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), bahkan di Indonesia penyakit kanker didominasi kanker servik dan payudara.
Tulisan menyebutkan penderita kanker di Indonesia mencapai 4,3 orang per 1.000 penduduk. Dengan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa pada tahun 2010, penderita kanker di Indonesia diperkirakan 1,02 juta jiwa. Di sisi lain, jumlah dokter subspesialis kanker minim.
Studi menyebutkan kecenderungan ke depan, jumlah penderita kanker di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan di negara maju.
Kanker di Indonesia penyebab kematian ke-4 terbesar untuk penyakit tidak menular. Jenis kanker yang paling sering ditemui adalah kanker paru, payudara, leher rahim, dan usus besar.
Semoga bermanfaat.. :D
Sumber (http://www.berita8.com/read/2012/02/20/4/53000/Kanker-Dapat-Disembuhkan)
</div>
Info bermanfaat gan.. :D
BUKTI NO REPOST
[/spoiler][spoiler=open this] for Sim Salabim:
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/8vsylrnf.jpg
[/quote][quote]
Sakit kanker bukan akhir segalanya selama masih pada fase stadium satu sampai tiga masih dapat sembuh total melalui pengobatan yang intensif melaui teknologi kedokteran saat ini.
"Anggapan masyarakat salah kalau seseorang terkena penyakit kanker tidak dapat sembuh, melalui pengobatan terkini penyakit tersebut dapat disembuhkan," kata ahli kanker, dr Budi Harapan Siregar, Sp.BCKJ.Onk di Jakarta, Minggu (19/2/2012).
Tampil sebagai pembicara pada peringatan hari kanker dunia yang diselenggarakan PT Kalbe Farma Tbk di Putri Duyung Ancol, Budi mengatakan, kebanyakan pasien kanker dibawa ke dokter sudah dalam kondisi stadium lanjut sehingga sulit untuk dilaksanakan pengobatan.
"Sebagian besar masyarakat terlambat membawa pasien kanker ke dokter karena persepi yang sama sekali keliru terhadap penyakit ini seperti mahalnya biaya berobat, susah disembuhkan, serta efek samping pengobatan," ujar Budi.
Budi mengatakan, pengobatan penyakit kanker biasanya dilaksanakan dengan pembedahan, kemoterapi, radioterapi, hormonal, serta imunoterapi (terapi kekebalan.
Penangan pasien juga beragam, bagi yang sudah stadium lanjut dilaksanalkan melalui kemoterapi untuk memperbaiki kualitas hidup pasien, namun yang masih stadium awal dilaksanakan pembedahan baru kemudian kemoterapi atau radioterapi, jelas dia.
Budi mengatakan, pengobatan penyakit kanker di Indonesia saat ini sudah setara dengan di luar negeri, sehingga sebenarnya tidak perlu membawa pasien sampai ke Singapura bahkan sampai Cina untuk sekedar menjalani pengobatan.
Dia menjelaskan, pernah seorang pasien tumor tiroid dari Belanda justru dirujuk ke Indonesia, beberapa negara umumnya hanya menangani bedah untuk kasus kanker stadium awal saja.
Sementara itu, Deputi Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Ridwan Ong mengatakan, Kalbe memiliki wadah bagi penderita kanker yang tergabung dalam Kalbe Ethical Customer Carre (KECC) yang secara berkala menyelenggarakan kegiatan untuk saling berbagi pengalaman antar anggotanya.
"Bersamaan dengan hari kanker dunia, kami menyelenggarakan serangkaian kegiatan diantaranya, jalan sehat, pemeriksaan kesehatan, pemutaran film, bincang-bincang, serta konsultasi," kata Ridwan.
Dia mengatakan, saat ini Kalbe tengah giat melaksanakan sel punca sebagai pengobatan kanker, bahkan beberapa negara dunia telah melaksanakan penelitian ke arah itu dan kita ingin terlibat di dalamnya.
Ridwan mengatakan, Kalbe sendiri saat ini memasok obat-obatan generik bagi penderita kanker termasuk obat-obatan kemoterapi dengan harga terjangkau.
"Harga obat-obatan generik kanker lebih murah 30 persen dari harga pada umumnya, sehingga dapat terjangkau masyarakat yang tengah menjalani pengobatan," ujar Ridwan.
Hadir juga dalam memperingat hari kanker dunia. Shanaz Haque, yang juga pernah menderita kanker rahim setelah dilaksanakan pembedahan kini telah dinyatakan sehat dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Mitos penyakit ini suatu hal yang menakutkan juga menghinggapi selebriti ternama ini, bahkan membutuhkan waktu setahun bagi Shanaz sebelum memutuskan untuk diangkat.
"Ternyata menjalani pengangkatan tumor memang sakit. Saya sampai minta dibius beberapa kali pasca operasi karena merasa sakit pada bagian yang menjalani pembedahan," ujar dia.
Shanaz mengatakan, dirinya kini menjalani pola hidup sehat. Antara lain dengan mengkonsumsi makan-makanan sehat, bebas bahan pengawet dan kimia, serta menghindari makanan yang dimasak berlebihan serta mengandung kolesterol.
Hal ini juga diakui Budi, mengkonsumsi makanan yang dipanaskan berulang kali dapat memicu terjadinya kanker, begitu juga pola hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol, merokok, dan kurang istirahat.
Dia mengatakan, masyarakat sebaiknya mulai menjalani pola hidup sehat, daripada harus terkena penyakit ini selain biaya juga membuat produktivitas menjadi rendah.
Penyakit ini biasanya dialami saat berusia produktif 35 tahun ke atas, hampir 10 persen akibat keturunan, sedangkan sisanya akibat faktor pola makan yang salah serta kondisi lingkungan, jelas Budi.
Budi mengatakan, masyarakat untuk mewaspadai penyakit ini, apabila menemukan benjolan yang tidak normal sebaiknya langsung berkonsultasi ke dokter untuk dilaksanakan pemeriksaan.
"Kami biasanya akan mengambil benjolan untuk dilakukan pemeriksaan, apabila hasil biopsi (pemeriksaan) ternyata ganas maka ada dua keputusan untuk diangkat atau cukup kemoterapi," ujar dia.
Budi mengatakan, kanker di dunia saat ini menempati penyakit nomor dua setelah ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), bahkan di Indonesia penyakit kanker didominasi kanker servik dan payudara.
Tulisan menyebutkan penderita kanker di Indonesia mencapai 4,3 orang per 1.000 penduduk. Dengan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa pada tahun 2010, penderita kanker di Indonesia diperkirakan 1,02 juta jiwa. Di sisi lain, jumlah dokter subspesialis kanker minim.
Studi menyebutkan kecenderungan ke depan, jumlah penderita kanker di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan di negara maju.
Kanker di Indonesia penyebab kematian ke-4 terbesar untuk penyakit tidak menular. Jenis kanker yang paling sering ditemui adalah kanker paru, payudara, leher rahim, dan usus besar.
Semoga bermanfaat.. :D
Sumber (http://www.berita8.com/read/2012/02/20/4/53000/Kanker-Dapat-Disembuhkan)
</div>