Log in

View Full Version : Insiden Peudada dan Pecahnya Kesabaran Nelayan (Pict Inside)


bakriegroup
27th May 2012, 03:41 PM
http://pikiranmerdeka.com/wp-content/uploads/2012/04/nelayan-bakar-boat-tni.jpg


Sabtu, 28 April 2012, sekitar pukul 10.30 WIB, ratusan nelayan berteriak di depan Pos TNI AL Peudada. Selain nelayan, di sekitar pos itu ada warga lain. Ada kaum perempuan, remaja putri, dan anak-anak. Mereka keluarga nelayan.



Ratusan nelayan itu berpencar di halaman luar komplek pos yang berbatu, 30 meter dari Krueng Peudada yang berair kuning. Beberapa aparat Kepolsian Sektor Peudada dan tentara Koramil Peudada bersenjata laras panjang berdiri di halaman pos. Mereke bergeming. Menatap lekat-lekat warga yang meriung di depan pos.



Panas makin menyengat. Orang yang datang tambah banyak. Mereka berbaur dengan nelayan. �Kesabaran kami ada batasnya, setiap hari mereka minta ikan, satu hari bisa satu juta dan dua juta mereka dapat, tetapi kawan kami dipukul,� ujar seseorang di kerumunan.



Nelayan lain mengatakan saban hari saat boat melangsir ikan, oknum anggota itu selalu nongkrong di mulut kuala. Mereka menunggu boat "becak" yang lewat. Minta jatah ikan. �Terkadang kami pikir, kami yang capek ke laut, pendapatan lebih besar mereka,� ujar nelayan tersebut.



Nelayan lain berlari ke sana kemari. Mengajak temannya mengepung pos. Tiga oknum anggota TNI AL yang memukul J, nelayan Peudada, masih di dalam bangunan pos.



Sekira pukul 11.00 WIB, Isuzu Panther putih bertulis Polisi Militer tiba di lokasi. Massa nelayan yang berpencar jadi satu. Mereka merapat ke pagar teralis besi pos AL itu. Ada yang memanjat pagar, disuruh turun oleh Kepala Polsek Peudada Iptu Darmansyah. Mereka menurut.



Rata-rata nelayan mengepal tangan ke atas. �Sudah tiga kali nelayan dipukul, hukum dia dengan berat, supaya jadi pelajaran, jangan ada lagi dia sini,� teriak nelayan. Caci maki dan serapah jadi satu. Umpatan meluncur deras dari mulut nelayan.



Dua Polisi Militer masuk ke pos. Tak lama, pintu pagar dibuka. Seorang petugas memundurkan mobil patroli PM ke halaman pos. Teriakan nelayan kian keras. Personil dengan senjata M-16, SS-1 dan AK semakin siaga. Saat tiga anggota AL itu dibawa keluar, suasana makin kacau.



�Itu tadi yang pukul si Fan, yang dua itu, itu Kelvin yang gemuk itu juga hari itu pukul nelayan, pindahkan mereka dari sini, sudah minta ikan, masih pukul nelayan, kami tidak mau melihat mereka lagi di sini,� teriak massa.



Di antara teriakan massa, Panglima Laot Bireuen Badruddin Yunus dan beberapa tokoh masyarakat lain berupaya keras menenangkan massa, yang mulai mengambil batu.



�Ka rhom (lempar).....ka rhom,� teriak warga. Tetapi sepertinya massa masih sadar. Tak ada yang melempar.



Saat suasana sedang kalut itu, tiba lagi Komandan Kodim 0111 Bireuen Letkol M Arfah. Dia memakai seragam pramuka. Kebetulan, pejabat tentara Angkatan Darat itu sebelumnya ikut pembukaan perkemahan pramuka di Cot Mata Ie, Kota Juang, Bireuen, 10 kilometer dari Peudada.



Dandim menenangkan warga agar tidak mengganggu mobil PM yang membawa ketiga oknum. Tapi massa sangat marah. Bongkah-bongkah batu masih dikepal.



Isuzu Panther putih mulus itu pun melaju tanpa cacat. Di dalamnya ada tiga oknum tadi. Mereka dibawa ke markas Detasemen Polisi Militer Bireuen.



Saat Isuzu Panther itu hilang di tikungan jalan, massa yang kesal dan kecewa mencari sasaran lain, ke speedboat operasional pos yang ditambat di tepi sungai.



�Hancurkan�bakar,� teriak massa.



Serentak, massa mengambil batu di sisi Krueng Peudada. Melempari speedboat itu.



Beramai-ramai. Tap..tup�tap..tup, bunyinya.



Beberapa tentara dan polisi sempat menghadang. Tapi massa bergeming. Nelayan lainnya mengikat tali tambat speedboat itu ke boat nelayan. Lalu ditarik speedboat fiber itu ditarika menjauh dari pos. Beberapa nelayan berusia muda naik ke speedboat tersebut.



Mereka mengambil keranjang plastik, dipukul ke badan boat. Keranjang itu rusak, lalu dibuang ke sungai. Di speedboat itu juga ada keranjang rotan, timba, dan jerigen. Mesin boat pun dihantam dengan benda keras, hingga rusak.



Tiba di selatan jembatan yang menghubungkan jalan Banda Aceh-Medan, 300 meter dari pos, speedboat ditambat ke pohon kelapa.



�Itu sudah dibakar, pasti dibakar, lihat kalau orang kecil marah,� ujar warga yang berlari untuk melihat massa membakar speedboat.



Di sisi sungai, api mulai berkobar. Beberapa nelayan menyalakan api di speedboat. Lalu mereka mengumpulkan daun kelapa kering. Saat daun-daun itu dilempar ke dalam kobaran, api membesar dan membubung tinggi. Massa yang tadi sempat pencar berkumpul di kedua sisi sungai. Mereka berteriak-teriak seperti sudah menang.



Di atas jembatan. Masyarakat yang melintas tidak kalah banyak. Mereka menonton nelayan melampiaskan kemarahan dengan membakar speedboat. Yang ibaratnya tidak ada �daging�, kuah pun jadi. Oknum tentara tidak dapat ditemui, boatnyapun boleh juga.



Lalu, dor..dor�, salakan senjata api terdengar dari bawah jembatan di sisi barat. Dua polisi dan dua TNI beraksi. Awalnya arah tembakan ke atas. Tetapi dalam beberapa detik, sudutnya berubah merendah. Puluhan kali terdengar letusan.



Dalam hitungan detik, ratusan orang di sekitar speedboat yang terbakar kabur. Entah ke mana mereka lari. Lalu warga yang berada di sisi barat juga ikut lari tunggang langgang. Beberapa perempuan dengan cekatan melompati pagar kawat berduri. �Katimbak ju, sang na kablo aneuk bude (tembak terus, sepertinya peluru kamu yang beli),� kata perempuan itu sebelum ikut lari.



Beberapa remaja putri dan anak-anak pun dengan lihai menghilang. Letusan selama tiga menit itu berhasil membubarkan massa yang membakar speedboat. Tetapi speedboat itu sudah terbakar. Asap hitam membubung tinggi. Tentara dan polisi pelepas tembakan mundur ke dalam pos. Speedboat itu tenggelam.



Belakangan, warga tahu speedboat hangus itu bantuan masyarakat. �Inilah hasilnya kalau kesabaran nelayan pecah,� bisik seorang pemuda yang ikut menarik bangkai speedboat itu dari sungai, ke halaman pos AL. Boat itu pun jadi �peyek�.




[/spoiler] for Berikut Pict Rentetan Kejadian:







for Pict 1:






http://atjehpost.com/gallery/article/image/20120428_032703_ap.nelayan.1.JPG



http://atjehpost.com/ckeditor/kcfinder/upload/images/Nanggroe/ap.nelayan.2.JPG

Aksi demo warga ke Pos TNI-AL dan oknum TNI hendak dibawa POM.










for Pict 2:






http://atjehpost.com/gallery/article/image/20120429_071900_lempar-boat.JPG

Massa yang marah melempari Speedboat milik TNI AL.










for Pict 3:




http://atjehpost.com/gallery/article/image/20120429_095035_peudada1.JPG



http://atjehpost.com/ckeditor/kcfinder/upload/images/Nanggroe/ap.nelayan.3.JPG

Speedboat milik TNI-AL ditarik dengan boat.










for Pict 4:




http://atjehpost.com/ckeditor/kcfinder/upload/images/Nanggroe/ap.nelayan.4.JPG



http://www.analisadaily.com/functs/viewthumb.php?id=ekses_pemukulan_ratusan_nelayan_s erbu_pos_tnial_peudada_682.gif&w=360



http://atjehpost.com/ckeditor/kcfinder/upload/images/Saleuem/peudada2-cont.jpg

Speedboat TNI-AL dibakar massa.










for Pict 5:




http://atjehpost.com/ckeditor/kcfinder/upload/images/Nanggroe/ap.nelayan.5.JPG

Petugas menarik balik Speedboat ke pos.










[spoiler=open this] for Pict 6:




http://atjehpost.com/ckeditor/kcfinder/upload/images/Nanggroe/ap.nelayan.6.JPG

Warga bantu menarik speedboat yang terbakar ke tebing sungai.
















Demikian Sekilas Info.. :shakehand::shakehand:

Jangan lupa :melonndan: :melonndan:nya gan..



Cek TKP..:ngebut: :ngebut: (http://atjehpost.com/read/2012/04/30/7766/83/3/Insiden-Peudada-dan-Pecahnya-Kesabaran-Nelayan)

</div>