Log in

View Full Version : APA SIH BATIK ITU? (Part 4)


bakpaoayam
27th May 2012, 03:40 PM
Ragam hias (motif) batik

Untuk memudahkan pengelompokkan/pengklasifikasian tersebut, kita lihat motif mana yang sebagai motif utama dan motif sebagai isen-isen. Hal tersebut mengingat dalam satu lembar kain batik tidak hanya ada satu motif hias.

Motif berdasar unsur-unsurnya ada 2:

Motif/ornamen pokok merupakan unsur pokok. Biasanya berupa gambar-gambar bentuk tertentu. Contoh: meru, pohon hayat, tumbuhan, garuda, burung, candi atau perahu, lidah api, naga, binatang dan kupu-kupu.

Ornamen isen-isen atau tambahan merupakan gambar yang dibuat untuk mengisi bidang, bentuknya lebih kecil, dan tidak turut membentuk arti atau jiwa pola. Contoh: cecek, sisik melik, cecek pitu, neranga, kembang lombok, upan-upan, kembang tiba, mata beruk, tapak dara, ada-ada, menggaran, blarak sak imit, mrutu sewu, cecek sawut, sraweyan, rambutan, kembang krokot, gringsing sisik, kukon, owal owil, ukel, cacah gori, siraban, poleng, mlinjon, kembang pepe, uler-uleran, uceng, kembang cengkeh, kembang jeruk, plenta plenti, tebu sekarat, adan-adan, grompol, tritis, gion, liris, srimpet, uter, rawan, banji, kembang waru, ukel cantel, gabah sinawur, semen, sisik, kembang jati.



Ragam hias batik tradisional dapat digolongkan menjadi ragam hias Geometris dan Non Geometris.



1. Ragam hias Geometris

Ragam hias Geometris atau ragam hias ilmu ukur, berawal dari ketentuan ukuran tertentu, seperti berujud garis-garis (garis miring, garis silang, anyaman), segitiga, segi empat.

Ragam hias geometris ini antara lain:

a. Tumpal, berbentuk segitiga sama kaki dalam posisi tegak atau terbalik.

b. Pilin berganda, berbentuk seperti huruf S seperti motif parang.

c. Meander, merupakan rangkaian huruf T, berdiri tegak dan tebalik. Ragam hias ini dipengaruhi budaya Cina, dikenal dengan istilah �Banji�.



2. Ragam hias Non Geometris

Jenis ragam hias non geometris tidak terikat oleh bentuk-bentuk ilmu ukur, ragam hias ini antara lain:

a. Ragam hias sulur-suluran (lung-lungan) / batang pada tumbuhan

b. Ragam hias semen, berujud tunas tumbuhan

c. Ragam hias pohon hayat

d. Ragam hias lidah api

e. Ragam hias binatang



Selain yang tersebut di atas, batik dapat dikelompokkan menurut daerah pembatikan, antara lain:

1. Batik Vorstenlanden adalah batik Solo-Jogja yang pada zaman Belanda disebut daerah vorstenlanden (=kerajaan)

2. Batik pesisir adalah batik dari daerah pesisir, seperti Cirebon, Pekalongan, Tuban dan lain-lain.



Ciri-ciri batik Solo-Jogja adalah:

1. Ragam hias bersifat simbolik berlatar kebudayaan Hindu-Jawa.

2. Warna sogan, indigo (biru), hitam dan putih.



Ciri-ciri batik pesisiran:

1. Ragam hias bersifat natural dan terpengaruh berbagai kebudayaan asing, yang terlihat kuat, misalnya Cina, India, Belanda, dan daerah lain.

2. Warna macam-macam: merah, kuning gumading dll.



Pada perkembangan selanjutnya istilah batik tidak hanya digunakan untuk menyebut kain yang bercorak batik dan dibuat dengan menggunakan canting. Tetapi juga untuk kain yang bermotif batik dengan proses dicap, dilukis. Begitu pula dengan fungsinya, kini batik tidak hanya berfungsi sebagai kain (jarik; bhs. Jawa), kain panjang, ikat kepala, tetapi juga sebagai baju, celana, topi dan benda-benda lain.



Contoh-contohnya di thread berikutnya...




[/spoiler] for Lanjutan part 4:




http://www.kaskus.co.id/showthread.php?...#post657404705 (http://www.kaskus.co.id/showthread.php?p=657404705#post657404705)









Sumber: �Buku Katalog Pameran Batik Koleksi Museum Sonobudoyo Jogja Tahun 2009�



Yang belum baca part 1 :


for Part 1:




http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=13099327









Yang belum baca part 2 :


for Part 2:




http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=13118213









Yang belum baca part 3 :


[spoiler=open this] for Part 3:




http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=13204501







</div>