Log in

View Full Version : Ungu Band?? Capek dah...KUALITAS 0


ondelondel
27th May 2012, 03:39 PM
[/spoiler][spoiler=open this] for haters:




http://cdn-u.kaskus.co.id/14/rymp4zvf.jpg









[/quote]





Kreatif VS a Thief















Saat menyaksikan konser launching album baru Ungu di SCTV, ketika band tersebut tampil membawakan salah satu lagu baru mereka yang berjudul Badai Kini Berlalu, tiba-tiba saya teringat Dave Weiner, gitaris yang selalu mendampingi Steve Vai diantaranya dalam konser �Live at Astoria� dan �G3 Tour : Rockin in the Free World� (Joe Satriani, Steve Vai, Yngwie Malmsteen). Dalam konser �Live at Astoria�, Dave diberikan kesempatan memainkan solo gitar dengan teknik yang sangat mirip dimainkan oleh Onci dalam lagu Badai Kini Berlalu. Bunyi gitar dengan efek memantul-mantul disertai dengan teknik open string mungkin menginspirasi terciptanya lagu tersebut yang juga mungkin dikombinasikan dengan lagu A lighter Shade of Plaid dari Blues Saraceno (album Plaid) yang memperdengarkan teknik dan bunyi yang mirip. Bukan hanya itu, hal yang paling jelas saya tangkap dari lagu ini adalah diadopisnya (kalau tidak ingin disebut plagiat) komposisi musik dari lagu Knights of Cydonia milik Muse (album Black Holes and Revelation), diantaranya ketukan drum yang sama, efek distorsi gitar yang �nanggung� (saya tidak menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan efek distorsi yang terdengar tidak garang), dan teknik falsetto yang dilantunkan oleh Enda kedengaran �sangat Muse banget�. Dalam lagu ini Pasha hanya bertindak sebagai backing vokal, sementara vokal sepenuhnya diisi oleh Enda.



Sebagai catatan untuk album ini, terbilang hal baru bagi Enda yang posisinya sebagai Lead Guitar untuk ambil bagian ikut bernyanyi mengikuti jejak Ahmad Dani (Dewa19), Piyu (Padi), dll. Namun dari segi kualitas vokal, saya masih cenderung menyukai timbre suara Enda ketimbang Pasha yang seringkali menggunakan teknik cengkok namun terkesan �maksa� dan sangat tidak nikmat didengar. Apakah karena latah oleh syndrome back to melayu, sehinga hits Hampa Hatiku dari album ini memasukkan unsur dangdut dengan melibatkan Iis Dahlia dalam penggarapannya, atau ingin menyusul sukses ST12 yang berhasil memberikan warna baru dengan unsur cengkok melayu dari lagu-lagunya, atau ingin menyaingi dangdut kontemporer versi Sonet2 yang sedang digarap oleh Ridho Rhoma dkk, entahlah.



Saya terpikir untuk menulis review dan melakukan compare atas beberapa lagu (yang saya sebutkan di atas) saat menyaksikan tayangan konser launching album baru Ungu bertajuk Penguasa Hati di SCTV pada hari Jumat 1 Mei �08. Saya benar-benar terusik dengan lagu tersebut hingga mendengarnya berulang-ulang, membandingkan komposisi antara Knights Of Cydonia dengan Badai Kini Berlalu. Secara kebetulan Kompas edisi minggu 3 Mei �08 lewat tulisan Dahono Fitrianto dan Budi Suwarna mewartakan hal yang sama dengan apa yang ingin saya tulis, kasus plagiat. Dari tulisan yang berjudul �Mempertanyakan Kreativitas� itu diulas bahwa sebagian besar lagu D�Masiv dalam album Perubahan adalah hasil mencontek lagu-lagu dari musisi luar. Diantaranya notasi dan pola ritme dari lagu Dilema yang mengikuti lagu Soldiers Poem (Muse), lagu Dan Kamu yang menjiplak Head Over Heels-nya Switchfoot, Intro dan ketukan ritme dari Diam Tanpa Kata yang mirip Awakening (Switchfoot), Lukaku yang mengikuti Drive (Incubus), juga intro Cinta Sampai di Sini yang terpengaruh oleh Into the Sun-nya Lifehouse. Dalam tulisan itu ada tanggapan Dewa Budjana yang mengomentari kerangka lagu I Love U Bibeh (The Changcuters) yang sangat mirip dengan lagu Have You Ever Seen the Rain? � (Creedence Clearwater Revival / CCR).



Bandingkan juga petikan lagu Sempurna dari Andra the Backbone yang terpengaruh dengan Intro Dust in the Wind-nya Kansas dan petikan gitar The Smashing Pumpkins yang membawakan Landslide-nya Stevie Nicks. Belakangan, entah sengaja atau tidak, Alexa lewat Dewi dan Ussy dalam lagunya Lovely terdengar sangat dipengaruhi oleh petikan gitar klasik a la Sempurna. Sebenarnya ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar. Bahkan musisi sekelas Coldplay pun pernah melakukan hal yang sama dalam lagunya Viva La Vida yang menjiplak sebagian besar notasi lagu If I Could Play milik Joe Satriani (album Is There Love in Space?), dan banyak lagi contoh kasus lainnya.



Sebenarnya tidak bisa kita menyalahkan sepenuhnya karena setiap musisi dan karya-karyanya (sadar atau tidak) akan terpengaruh oleh karya-karya musisi lain, juga karena nada hanya berjumlah delapan (7+1), maka kemungkinan peluang terjadinya hal yang mirip cukup besar, meskipun ada jutaan kemungkinan. Saya sangat sepakat akan kalimat yang disampaikan Hilman dalam �Lupus (Sandal Jepit)� bahwa untuk menjadi kreatif tidak harus dengan menjadi �a thief�. Hal yang harus benar-benar diperhatikan dalam berkreasi adalah membuat sesuatu yang pure baru, meskipun (lagi) pada dasarnya tidak ada hal yang benar-benar sama.



Terlepas dari itu, lagu Badai Kini Berlalu, seperti kebanyakan lagu dengan tema �Badai� (Before the Storm - Blues Saraceno, Badai Pasti Berlalu [aransemen ulang] - Ari Lasso, Mind Storm - Joe Satriani, dll) memberikan kesan menghentak-hentak seolah-olah kita sedang menyaksikan/mengalami badai itu sendiri. Lumayanlah bisa dimasukkan dalam playlist untuk didengarkan di pagi atau sore hari sekedar penambah semangat dan buat adrenaline pumping.





<div style="margin:20px; margin-top:5px; ">
[quote]





<b><div align="center">Menodai musik RELIGI dengan lambang "g" dalam kata UNGU seperti tanduk setan..



Grup band Alay



Plagiat n perusakan musik melayu



Grup band yang tidak mempunyai pendirian :

Fact :

- Awal terbentuk grup band ini merupakan grup band aliran "Rock"



saat bermunculan grup band pop kmudian grup band ini beralih menjadi grup band alay (dalam album MELAYANG dan UNTUKMU SELAMANYA)



- Saat grup band GIGI meluncurkan album "Religi" lalu grup band ini pun menirunya..



Sangad bertentangan dengan lambang yang digunakan UNGU yaitu "g" yang berbentuk tanduk setan. dimana setan adalah makhluk pendusta, yang berarti melambangkan kelakuan dan tingkah laku UNGU seperti setan.



- Saat grup band "Melayu" bermunculan seolah tidak mau tersaingi grup band ini pun merubah alirannya menjadi "pop rapp melayu dan dangdut"