golputaja
27th May 2012, 03:37 PM
Sekedar berbagi aja ni gan..
Memaafkan itu ibarat membuang sampah. Kalo gak dibuang tiap hari, sampah itu akan segera membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.
Demikian juga memaafkan. Hendaknya kita selalu memaafkan setiap hari. Karena sampah dalam diri kita, yaitu amarah,dendam,iri hati,curiga dan sebagainya, akan segera membusuk, dan menimbulkan bau tak sedap sehingga kita dijauhi orang lain.
Kita bisa saja menumpuk "sampah" tersebut, dan menunda untuk segera membuangnya. Tapi apabila sudah menumpuk terlalu banyak, kita cenderung malas membuangnya. Sehingga "sampah" tersebut akan menjadi kerak, yang sulit dihilangkan dari dinding hati kita.
Demikian juga rasa syukur. Ibarat makan, kita harus makan secara teratur. Bisa saja kita makan sekali sehari, dengan porsi makan tiga kali lipat dari porsi makan normal kita. Tetapi tentanya akan berdampak kurang baik bagi tubuh kita.
Hendaknya kita selalu bersyukur setiap hari. Mungkin setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik. Jangan menunggu berkat besar datang pada kita, baru kita mengucap syukur. Tetapi syukurilah berkat-berkat yang setiap hari diberikan Tuhan kepada kita.
Mungkin tidak berarti besar bagi kita. Tetapi seperti ibu kita, yang tau porsi makanan yang tepat sesuai usia pertumbuhan kita. Tuhan tau porsi berkat yang tepat untuk kita.
Memaafkan itu bukan tindakan pengecut. Memaafkan adalah jalan menuju kedamaian hati.
Memaafkan dan bersyukur setiap saat. Niscaya, berkat Tuhan akan senantiasa melimpah dalam kehidupan kita. :)
</div>
Memaafkan itu ibarat membuang sampah. Kalo gak dibuang tiap hari, sampah itu akan segera membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.
Demikian juga memaafkan. Hendaknya kita selalu memaafkan setiap hari. Karena sampah dalam diri kita, yaitu amarah,dendam,iri hati,curiga dan sebagainya, akan segera membusuk, dan menimbulkan bau tak sedap sehingga kita dijauhi orang lain.
Kita bisa saja menumpuk "sampah" tersebut, dan menunda untuk segera membuangnya. Tapi apabila sudah menumpuk terlalu banyak, kita cenderung malas membuangnya. Sehingga "sampah" tersebut akan menjadi kerak, yang sulit dihilangkan dari dinding hati kita.
Demikian juga rasa syukur. Ibarat makan, kita harus makan secara teratur. Bisa saja kita makan sekali sehari, dengan porsi makan tiga kali lipat dari porsi makan normal kita. Tetapi tentanya akan berdampak kurang baik bagi tubuh kita.
Hendaknya kita selalu bersyukur setiap hari. Mungkin setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik. Jangan menunggu berkat besar datang pada kita, baru kita mengucap syukur. Tetapi syukurilah berkat-berkat yang setiap hari diberikan Tuhan kepada kita.
Mungkin tidak berarti besar bagi kita. Tetapi seperti ibu kita, yang tau porsi makanan yang tepat sesuai usia pertumbuhan kita. Tuhan tau porsi berkat yang tepat untuk kita.
Memaafkan itu bukan tindakan pengecut. Memaafkan adalah jalan menuju kedamaian hati.
Memaafkan dan bersyukur setiap saat. Niscaya, berkat Tuhan akan senantiasa melimpah dalam kehidupan kita. :)
</div>