golputaja
27th May 2012, 03:37 PM
http://cdn-u.kaskus.co.id/64/drdga7fo.gif
Jangan lupa
[/quote]
LPG dewasa ini bukanlah hal asing di telinga kita bahkan di kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Sudah banyak yang menggunakannya namun tidak sedikit pula yang belum atau bahkan enggan untuk memakainya sebagai pengganti Minyak Tanah karena berbagai alasan, mulai dari alasan ekonomi, keamanan sampai hanya sekedar kebiasaan yang sulit dirubah karena sudah terlalu lama menggunakan bahan bakar minyak sebelumnya.
Ane bukan Politikus, Pengamat Ekomomi atau Orang Ingsinyur yang bisa mengkritik, menghitung atau jadi kaya Si Doel anak sekolahan (maaf becanda). Ane hanya melihat ini dari sisi atau sudut pandang terbaik, sehingga kita coba bahas sedikit mengenai LPG dengan harapan akan terjadi Win Win Solution antara yang pro dan kontra, antara produsen dan konsumen, antara pemerintah dan rakyatnya.
LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand Elpiji, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. ELPIJI lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara), tekanan uap Elpiji cair dalam tabung sekitar 5.0 � 6.2 Kg/cm2.
Perbandingan komposisi, propana (C3H8) : butana (C4H10) = 30:70.
Nilai kalori: + 21.000 BTU/lb.
Zat mercaptan biasanya ditambahkan kepada LPG untuk memberikan bau yang khas, sehingga kebocoran gas dapat dideteksi dengan cepat.
Elpiji PERTAMINA dipasarkan dalam kemasan tabung (3 Kg, 6 Kg, 12 Kg, 50 Kg) dan curah.
Tabung LPG
Produk yang satu ini mestinya sesuai dengan Standart Sfety SNI 19-1452-2001 (bukan berkode SNI aja lo gan... ).
Standart seperti apa ?
Tabung Gas Elpiji yang diproduksi sesuai standard dilengkapi :
Katup pengaman (safety valve) yang akan membuka sendiri pada tekanan 18 Kg/cm2.
Design tekanan maksimum tabung 110 Kg/cm2 sedangkan tekanan gas Elpiji dalam tabung berkisar 5-6 Kg/cm2.
Setiap kali tabung gas Elpiji akan diisi ulang di FP Filling Plant Pertamina, SPPBE atau SPPEK tabung tersebut diperiksa akan kelayakan edarnya.
Setiap tabung gas Elpiji mempunyai masa edar 5 tahun sejak diproduksi dan kemudian setelah 5 tahun akan di uji ulang secara menyeluruh. Apabila kondisi tabung masih laik edar maka tabung tersebut akan diedarkan dan diisi gas Elpiji hingga 5 tahun mendatang. Akan tetapi jika sebelum 5 tahun menunjukkan tanda-tanda tidak layak edar (tabung berkarat penyok, bocor), tabung tersebut akan ditarik dan dilakukan pengujian ulang.
Ciri-ciri tabung yang baik
Penampilan visual secara umum (harus tampak mulus dan tidak mengalami kerusakan/penyok).
Pemasangan valve, sisa ulir valve yang tampak adalah 3-5 ulir.
Rigi-rigi (bentuk permukaan) hasil las baik harus halus dan mulus.
Mutu pengelasan baik ( tidak terdapat cacat; undercut, pit hole atau retak
Mutu petandaan/penandaan tabung baik :
Lingkaran merah disekitar neck ring denganlebar pengecetan 20+1mm
Emboss logo Pertamina
Lambang LPG Pertamina
Sablon pada sisi hand guard
Sablon bulan dan tahun uji selanjutnya.
Lakukan pemeriksaan tabung elpiji 3 kg sebelum digunakan :
Pastikan segel/security seal cap dalam keadaan baik.
Pastikan tersedia inner seal pada valve.
Pastikan tidak ada kebocoran pada body tabung.
Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan tabung dan valve.
Pastikan bahwa rubber seal dalam keadaan baik.
Tabung gas suntuk palsu
Tabung : Tabung yang tidak mulus, cat banyak yang terkelupas dan penyok-penyok di beberapa bagian dan segel di bagian atas robek atau kendor.
Tulisan : Tabung tidak ada tulisan SNI dan Pertamina. Tabung asli harus memiliki tulisan yang dicap permanen (emboss) pada body tabung dan terbaca jelas.
Berat : Tabung gas asli 3 kg, beratnya 8 kg. Sedangkan tabung gas 12 kg beratnya 27,2 kg. Timbang dengan timbangan sendiri, jika timbangan kurang dari berat standar, ada kemungkinan tabung gas palsu atau sudah dikurangi oleh agen/penjual.
Terdapat tulisan agen yang tercetak jelas : jika kondisi plastik segel kendor, mudah digeser dan tulisan nama agen tidak jelas, ada kemungkinan tabung gas sudah dipalsukan atau disuntik.
Karet : karet di dalam saluran gas yang ada di bagian atas harus tebal dan rapi. Jika tidak terdapat karet atau karet tipis, rusak atau tidak ada sama sekali, biasanya merupakan salah satu tanda tabung gas sudah disuntik.
Proses Pengisian
Standartnya dilakukan pada temperatur NOL derajat Celsius dan volume dalam tabung yang terisi LPG adalah 80%, sisa ruang digunakan untuk mengantisipasi terjadinya pemuaian gas tentu saja akibat naiknya temperatur.
Ledakan Tabung
Kalau melihat Standart Safety yang ditetapkan rasa-rasanya sulit terjadi ledakan, bayangkan saja tekanan maksimum tabung 110 Kg/cm2(baca : Kilogram per sentimeter persegi) sedangkan tekanan gas Elpiji dalam tabung berkisar 5-6 Kg/cm2(baca : Kilogram per sentimeter persegi), artinya tabung akan meledak jika mendapat tekanan diatas 110 Kg/cm, agan bisa hitung tuh berapa tekanan yang dibutuhkan untuk meledakkan tabung 3 kg dengan menghitung luas tabung (hehehe kayak urang kerjaan aja yah). Lalu bagaimana bisa terjadi ? Disini agan sekalian kudu kenalan dengan yang namanya efek BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion) yaitu suatu proses dimana karena temperatur naik gas menjadi memuai sehingga gas cair LPG mengembang, mendidih membentuk awan gas dan BLAAAASSSTTT! Meledak !!!
Kalau sudah begini berarti tabung mendapat tekanan melebihi kemampuannya dong gan ? That's Right, itu benar. Lalu apakah gerangan yang membuat gas bisa memberikan tekanan begitu besarnya, padahal tekanan seharusnya hanya 5-6 Kg/cm2 (baca : Kilogram per sentimeter persegi) ?
Agan sekalian, tabung LPG akan meledak jika mengalami Overheating, dimana gas dalam tabung menerima panas yang cukup tinggi sehingga membuatnya memuai. Tentu saja jika gas memuai pasti akan meningkatkan tekanan gas tersebut yang lagi-lagi jika tekanan tersebut terus naik maka bisa melebihi kemampuan tabung itu sendiri dalam menerima tekanan.
Biar aman perhatikan hal yang banyak disepelekan berikut ini :
Gunakan semua peralatan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
Ventilasi udara yang bagus, yaitu ditandai dengan udara yang mengalir dengan baik di ruangan tersebut. Lebih ideal lagi letakkan ventilasi khusus tabung LPG dibagian bawah dan mengarah ke ruang terbuka dan aman, mengingat berat jenis LPG lebih berat dari pada udara, sehingga jika terjadi kebocoran, gas akan segera keluar melalui ventilasi tersebut.
Pastikan selang terpasang erat pada klem regulator maupun kompor.
Jauhkan tabung LPG dari sumber panas.
Pasang regulator dangan benar, yaitu dengan ditandai dengan tidak terdengar suara gas keluar selain melalui selang dan tidak tercium bau gas.
Pastikan selang tidak tertindih atau tertekuk.
Untuk menghindari kebocoran halus sesekali basuhlah bagian rawan kebocoran, seperti sambungan regulator dangan valve tabung, sambungan selang ke regulator dan kompor, serta selang itu sendiri dangan air sabun, jika terjadi kebocoran maka akan timbul gelembung.
Bagi agan sekalian yang masih wa-was, bisa melepas regulator pada tabung pada saat bepergian atau tidur.
Jika pada saat bepergian atau tidur regulator tetap terpasang, saat akan menyalakan api, listrik atau kompor, pastikan bahwa di ruangan tersebut tidak terjadi kebocoran gas, tetapi jika belum yakin buka semua jendela dan pintu agar ventilasi udara berfungsi maksimal.
Jangan mencolok valve jikagas tidak keluar dari tabung.
Jika sudah pakai LPG tapi tetap menggunakan Minyak tanah, jangan menyalakan kedua alat ini bersamaan.
Pasang alat mengaman tambahan jika perlu, seperti pendeteksi kebocoran atau regulator yang mempunyai safety valve yang jika gas tercium O2 maka akan menutup aliran gas dari tabung.
Jika terjadi kebocoran yang sudah terlalu banyak, segera evakuasi seluruh anggota keluarga ke tempat aman serta jangan menghidupkan (dari posisi mati) alat listrik atau sebaliknya.
Lalu kalau sudah begitu jelas soal LPG mengapa masih saja terjadi ledakan ?
Mungkin alatnya tidak sesuai standart. Pertanyaannya, bagaimana bisa sampai konsumen ?
Kecerobohan penggunaan. Ya sudahlah :handshake:
Ketidaktahuan konsumen soal tetek bengek LPG.
Sosialisasi dan pelatihan penanganan LPG kepada konsumen dari pihak berwenang yang kurang.
Sumber (http://www.pertamina.com/download/booklet_lpg_3kg.pdf)
http://cdn-u.kaskus.co.id/64/w1vmjdco.gif (http://www.kaskus.co.id/reputation.php?p=527652595)
Pasti Diteima !
[quote]
Thread ane Lainnya
Model Terburuk Sepanjang Masa (http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10937177)
Perhiasan Perak (http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10829717)
</div>
Jangan lupa
[/quote]
LPG dewasa ini bukanlah hal asing di telinga kita bahkan di kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Sudah banyak yang menggunakannya namun tidak sedikit pula yang belum atau bahkan enggan untuk memakainya sebagai pengganti Minyak Tanah karena berbagai alasan, mulai dari alasan ekonomi, keamanan sampai hanya sekedar kebiasaan yang sulit dirubah karena sudah terlalu lama menggunakan bahan bakar minyak sebelumnya.
Ane bukan Politikus, Pengamat Ekomomi atau Orang Ingsinyur yang bisa mengkritik, menghitung atau jadi kaya Si Doel anak sekolahan (maaf becanda). Ane hanya melihat ini dari sisi atau sudut pandang terbaik, sehingga kita coba bahas sedikit mengenai LPG dengan harapan akan terjadi Win Win Solution antara yang pro dan kontra, antara produsen dan konsumen, antara pemerintah dan rakyatnya.
LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand Elpiji, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. ELPIJI lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara), tekanan uap Elpiji cair dalam tabung sekitar 5.0 � 6.2 Kg/cm2.
Perbandingan komposisi, propana (C3H8) : butana (C4H10) = 30:70.
Nilai kalori: + 21.000 BTU/lb.
Zat mercaptan biasanya ditambahkan kepada LPG untuk memberikan bau yang khas, sehingga kebocoran gas dapat dideteksi dengan cepat.
Elpiji PERTAMINA dipasarkan dalam kemasan tabung (3 Kg, 6 Kg, 12 Kg, 50 Kg) dan curah.
Tabung LPG
Produk yang satu ini mestinya sesuai dengan Standart Sfety SNI 19-1452-2001 (bukan berkode SNI aja lo gan... ).
Standart seperti apa ?
Tabung Gas Elpiji yang diproduksi sesuai standard dilengkapi :
Katup pengaman (safety valve) yang akan membuka sendiri pada tekanan 18 Kg/cm2.
Design tekanan maksimum tabung 110 Kg/cm2 sedangkan tekanan gas Elpiji dalam tabung berkisar 5-6 Kg/cm2.
Setiap kali tabung gas Elpiji akan diisi ulang di FP Filling Plant Pertamina, SPPBE atau SPPEK tabung tersebut diperiksa akan kelayakan edarnya.
Setiap tabung gas Elpiji mempunyai masa edar 5 tahun sejak diproduksi dan kemudian setelah 5 tahun akan di uji ulang secara menyeluruh. Apabila kondisi tabung masih laik edar maka tabung tersebut akan diedarkan dan diisi gas Elpiji hingga 5 tahun mendatang. Akan tetapi jika sebelum 5 tahun menunjukkan tanda-tanda tidak layak edar (tabung berkarat penyok, bocor), tabung tersebut akan ditarik dan dilakukan pengujian ulang.
Ciri-ciri tabung yang baik
Penampilan visual secara umum (harus tampak mulus dan tidak mengalami kerusakan/penyok).
Pemasangan valve, sisa ulir valve yang tampak adalah 3-5 ulir.
Rigi-rigi (bentuk permukaan) hasil las baik harus halus dan mulus.
Mutu pengelasan baik ( tidak terdapat cacat; undercut, pit hole atau retak
Mutu petandaan/penandaan tabung baik :
Lingkaran merah disekitar neck ring denganlebar pengecetan 20+1mm
Emboss logo Pertamina
Lambang LPG Pertamina
Sablon pada sisi hand guard
Sablon bulan dan tahun uji selanjutnya.
Lakukan pemeriksaan tabung elpiji 3 kg sebelum digunakan :
Pastikan segel/security seal cap dalam keadaan baik.
Pastikan tersedia inner seal pada valve.
Pastikan tidak ada kebocoran pada body tabung.
Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan tabung dan valve.
Pastikan bahwa rubber seal dalam keadaan baik.
Tabung gas suntuk palsu
Tabung : Tabung yang tidak mulus, cat banyak yang terkelupas dan penyok-penyok di beberapa bagian dan segel di bagian atas robek atau kendor.
Tulisan : Tabung tidak ada tulisan SNI dan Pertamina. Tabung asli harus memiliki tulisan yang dicap permanen (emboss) pada body tabung dan terbaca jelas.
Berat : Tabung gas asli 3 kg, beratnya 8 kg. Sedangkan tabung gas 12 kg beratnya 27,2 kg. Timbang dengan timbangan sendiri, jika timbangan kurang dari berat standar, ada kemungkinan tabung gas palsu atau sudah dikurangi oleh agen/penjual.
Terdapat tulisan agen yang tercetak jelas : jika kondisi plastik segel kendor, mudah digeser dan tulisan nama agen tidak jelas, ada kemungkinan tabung gas sudah dipalsukan atau disuntik.
Karet : karet di dalam saluran gas yang ada di bagian atas harus tebal dan rapi. Jika tidak terdapat karet atau karet tipis, rusak atau tidak ada sama sekali, biasanya merupakan salah satu tanda tabung gas sudah disuntik.
Proses Pengisian
Standartnya dilakukan pada temperatur NOL derajat Celsius dan volume dalam tabung yang terisi LPG adalah 80%, sisa ruang digunakan untuk mengantisipasi terjadinya pemuaian gas tentu saja akibat naiknya temperatur.
Ledakan Tabung
Kalau melihat Standart Safety yang ditetapkan rasa-rasanya sulit terjadi ledakan, bayangkan saja tekanan maksimum tabung 110 Kg/cm2(baca : Kilogram per sentimeter persegi) sedangkan tekanan gas Elpiji dalam tabung berkisar 5-6 Kg/cm2(baca : Kilogram per sentimeter persegi), artinya tabung akan meledak jika mendapat tekanan diatas 110 Kg/cm, agan bisa hitung tuh berapa tekanan yang dibutuhkan untuk meledakkan tabung 3 kg dengan menghitung luas tabung (hehehe kayak urang kerjaan aja yah). Lalu bagaimana bisa terjadi ? Disini agan sekalian kudu kenalan dengan yang namanya efek BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion) yaitu suatu proses dimana karena temperatur naik gas menjadi memuai sehingga gas cair LPG mengembang, mendidih membentuk awan gas dan BLAAAASSSTTT! Meledak !!!
Kalau sudah begini berarti tabung mendapat tekanan melebihi kemampuannya dong gan ? That's Right, itu benar. Lalu apakah gerangan yang membuat gas bisa memberikan tekanan begitu besarnya, padahal tekanan seharusnya hanya 5-6 Kg/cm2 (baca : Kilogram per sentimeter persegi) ?
Agan sekalian, tabung LPG akan meledak jika mengalami Overheating, dimana gas dalam tabung menerima panas yang cukup tinggi sehingga membuatnya memuai. Tentu saja jika gas memuai pasti akan meningkatkan tekanan gas tersebut yang lagi-lagi jika tekanan tersebut terus naik maka bisa melebihi kemampuan tabung itu sendiri dalam menerima tekanan.
Biar aman perhatikan hal yang banyak disepelekan berikut ini :
Gunakan semua peralatan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
Ventilasi udara yang bagus, yaitu ditandai dengan udara yang mengalir dengan baik di ruangan tersebut. Lebih ideal lagi letakkan ventilasi khusus tabung LPG dibagian bawah dan mengarah ke ruang terbuka dan aman, mengingat berat jenis LPG lebih berat dari pada udara, sehingga jika terjadi kebocoran, gas akan segera keluar melalui ventilasi tersebut.
Pastikan selang terpasang erat pada klem regulator maupun kompor.
Jauhkan tabung LPG dari sumber panas.
Pasang regulator dangan benar, yaitu dengan ditandai dengan tidak terdengar suara gas keluar selain melalui selang dan tidak tercium bau gas.
Pastikan selang tidak tertindih atau tertekuk.
Untuk menghindari kebocoran halus sesekali basuhlah bagian rawan kebocoran, seperti sambungan regulator dangan valve tabung, sambungan selang ke regulator dan kompor, serta selang itu sendiri dangan air sabun, jika terjadi kebocoran maka akan timbul gelembung.
Bagi agan sekalian yang masih wa-was, bisa melepas regulator pada tabung pada saat bepergian atau tidur.
Jika pada saat bepergian atau tidur regulator tetap terpasang, saat akan menyalakan api, listrik atau kompor, pastikan bahwa di ruangan tersebut tidak terjadi kebocoran gas, tetapi jika belum yakin buka semua jendela dan pintu agar ventilasi udara berfungsi maksimal.
Jangan mencolok valve jikagas tidak keluar dari tabung.
Jika sudah pakai LPG tapi tetap menggunakan Minyak tanah, jangan menyalakan kedua alat ini bersamaan.
Pasang alat mengaman tambahan jika perlu, seperti pendeteksi kebocoran atau regulator yang mempunyai safety valve yang jika gas tercium O2 maka akan menutup aliran gas dari tabung.
Jika terjadi kebocoran yang sudah terlalu banyak, segera evakuasi seluruh anggota keluarga ke tempat aman serta jangan menghidupkan (dari posisi mati) alat listrik atau sebaliknya.
Lalu kalau sudah begitu jelas soal LPG mengapa masih saja terjadi ledakan ?
Mungkin alatnya tidak sesuai standart. Pertanyaannya, bagaimana bisa sampai konsumen ?
Kecerobohan penggunaan. Ya sudahlah :handshake:
Ketidaktahuan konsumen soal tetek bengek LPG.
Sosialisasi dan pelatihan penanganan LPG kepada konsumen dari pihak berwenang yang kurang.
Sumber (http://www.pertamina.com/download/booklet_lpg_3kg.pdf)
http://cdn-u.kaskus.co.id/64/w1vmjdco.gif (http://www.kaskus.co.id/reputation.php?p=527652595)
Pasti Diteima !
[quote]
Thread ane Lainnya
Model Terburuk Sepanjang Masa (http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10937177)
Perhiasan Perak (http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10829717)
</div>