golputaja
27th May 2012, 03:36 PM
Perusahaan makanan cepat saji sangat gencar membuat promosi dalam berbagai media. Bagi mereka, pasar besar dan potensial adalah anak-anak dan remajam. Waspada, penelitian menyebutkan anak-anak yang fasih dengan iklan makanan cepat saji terancam obesitas.
http://plasadana.com/pictures/201205011001451.jpg
Seperi dilansir DailyMail, penelitian dilakukan terhadap 3.342 anak berusia 15-23 tahun di Amerika. Mereka diminta mengenali tayangan iklan KFC dan McDonald yang sudah dihapus logonya.
Kepala peneliti, Dr Auden McClure, dari Dartmouth-Hitchcock Medical Centre, New Hampshire, menyatakan televisi menjadi media yang paling besar menyebarkan iklan makanan cepat saji. Remaja yang sudah terpengaruh iklan televisi perusahaan fast food, sangat beresiko dengan kesehatannya dan obesitas.
Responden ditanya mengenai berat, latar belakang sosial, diet, kebiasaan menonton dan berapa sering mereka menyantap makanan ringan dan cepat saji saat nonton televisi.
Mereka diperlihatkan 20 gambar yang diambil dari tayangan televisi. Gambar ini sudah diedit secara digital dengan menghilangkan logo dan huruf.
Penelitian ini mengambil sampel 15.7 persen anak kelebihan berat dan 13.6 persennya obesitas klinis. Hasilnya, kebanyakan anak berpotensi obesitas bisa mengenali iklan makanan cepat saji.
Penelitian ini tetap memiliki kelemahan. Profesor James Sargent dari Dartmouth-Hitchcock Medical Centre menyatakan obesitas dan iklan makanan cepat saji tak bisa disederhanakan hubungannya. Perlu ada penelitian lebih lanjut, bagaimana tayangan makanana cepat saji dihubungkan dengan obesitas.
Sumber : http://plasadana.com/detail.php?id=1264
</div>
http://plasadana.com/pictures/201205011001451.jpg
Seperi dilansir DailyMail, penelitian dilakukan terhadap 3.342 anak berusia 15-23 tahun di Amerika. Mereka diminta mengenali tayangan iklan KFC dan McDonald yang sudah dihapus logonya.
Kepala peneliti, Dr Auden McClure, dari Dartmouth-Hitchcock Medical Centre, New Hampshire, menyatakan televisi menjadi media yang paling besar menyebarkan iklan makanan cepat saji. Remaja yang sudah terpengaruh iklan televisi perusahaan fast food, sangat beresiko dengan kesehatannya dan obesitas.
Responden ditanya mengenai berat, latar belakang sosial, diet, kebiasaan menonton dan berapa sering mereka menyantap makanan ringan dan cepat saji saat nonton televisi.
Mereka diperlihatkan 20 gambar yang diambil dari tayangan televisi. Gambar ini sudah diedit secara digital dengan menghilangkan logo dan huruf.
Penelitian ini mengambil sampel 15.7 persen anak kelebihan berat dan 13.6 persennya obesitas klinis. Hasilnya, kebanyakan anak berpotensi obesitas bisa mengenali iklan makanan cepat saji.
Penelitian ini tetap memiliki kelemahan. Profesor James Sargent dari Dartmouth-Hitchcock Medical Centre menyatakan obesitas dan iklan makanan cepat saji tak bisa disederhanakan hubungannya. Perlu ada penelitian lebih lanjut, bagaimana tayangan makanana cepat saji dihubungkan dengan obesitas.
Sumber : http://plasadana.com/detail.php?id=1264
</div>