Log in

View Full Version : Rumah puisi taufik ismail di sumatra barat


tahugejrot
27th May 2012, 03:36 PM
[/quote]





http://farm4.static.flickr.com/3223/5771996550_4f21f50ce3.jpg (http://www.flickr.com/photos/59886281@N07/5771996550/)





http://farm4.static.flickr.com/3129/5771996872_cbd71b015b.jpg (http://www.flickr.com/photos/59886281@N07/5771996872/)


[/spoiler] for Taufik Ismail:






Taufiq Ismail lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935. Masa kanak-kanak sebelum sekolah dilalui di Pekalongan. Ia pertama masuk sekolah rakyat di Solo. Selanjutnya, ia berpindah ke Semarang, Salatiga, dan menamatkan sekolah rakyat di Yogya. Ia masuk SMP di Bukittinggi, SMA di Bogor, dan kembali ke Pekalongan. Pada tahun 1956�1957 ia memenangkan beasiswa American Field Service Interntional School guna mengikuti Whitefish Bay High School di Milwaukee, Wisconsin, AS, angkatan pertama dari Indonesia



Ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, Universitas Indonesia (sekarang IPB), dan tamat pada tahun1963. Pada tahun 1971�1972 dan 1991�1992 ia mengikuti International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Ia juga belajar pada Faculty of Languange and Literature, American University in Cairo, Mesir, pada tahun 1993. Karena pecah Perang Teluk, Taufiq pulang ke Indonesia sebelum selesai studi bahasanya.



Semasa mahasiswa Taufiq Ismail aktif dalam berbagai kegiatan. Tercatat, ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa FKHP UI (1960�1961) dan Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (1960�1962).

Ia pernah mengajar sebagai guru bahasa di SMA Regina Pacis, Bogor (1963-1965), guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul Fallah, Ciampea (1962), dan asisten dosen Manajemen Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Indonesia Bogor dan IPB (1961-1964). Karena menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden Soekarno, ia batal dikirim untuk studi lanjutan ke Universitas Kentucky dan Florida. Ia kemudian dipecat sebagai pegawai negeri pada tahun 1964.



Taufiq menjadi kolumnis Harian KAMI pada tahun 1966-1970. Kemudian, Taufiq bersama Mochtar Lubis, P.K. Oyong, Zaini, dan Arief Budiman mendirikan Yayasan Indonesia, yang kemudian juga melahirkan majalah sastra Horison (1966). Sampai sekarang ini ia memimpin majalah itu.



Taufiq merupakan salah seorang pendiri Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM), dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) (1968). Di ketiga lembaga itu Taufiq mendapat berbagai tugas, yaitu Sekretaris Pelaksana DKJ, Pj. Direktur TIM, dan Rektor LPKJ (1968�1978). Setelah berhenti dari tugas itu, Taufiq bekerja di perusahaan swasta, sebagai Manajer Hubungan Luar PT Unilever Indonesia (1978-1990).



Pada tahun 1993 Taufiq diundang menjadi pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebagai penyair, Taufiq telah membacakan puisinya di berbagai tempat, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Dalam setiap peristiwa yang bersejarah di Indonesia Taufiq selalu tampil dengan membacakan puisi-puisinya, seperti jatuhnya Rezim Soeharto, peristiwa Trisakti, dan peristiwa Pengeboman Bali.














[quote]





http://farm3.static.flickr.com/2753/5771996714_fa23514c2c.jpg (http://www.flickr.com/photos/59886281@N07/5771996714/)












RUMAH PUISI yg didirikan Sastrawan senior Indonesia Taufik Ismail terletak di Nagari Aie Angek Jl. Raya Padang Panjang - Bukittinggi Km.6 Sumatera Barat



RUMAH PUISI itu?


for RUMAH PUISI itu?:








RUMAH PUISI adalah gabungan dari:



-Perpustakaan

-Tempat pelatihan guru Bahasa dan Sastra

-Sanggar siswa membaca buku dan berlatih menulis

-Tempat sastra Indonesia dan Minangkabau diapresiasikan

-Sastrawan berinteraksi










for tujuan:






Apakah kegiatan RUMAH PUISI ini bertujuan menjadikan siswa penyair atau sastrawan? Bukan itu yang terpenting. Peningkatan budaya baca buku dan kemampuan menulis anak bangsa, itu yang menjadi tujuan utama.



Kecintaan membaca buku dalam bidang apapun, secara awal ditumbuhkan melalui kecintaan membaca karya satra. Demikianlah pembibitan awal kebiasaan membaca dilakukan di seluruh dunia yan beradab. Latihan menulis yang terus menerus dapat mengantarkan siswa menulis karya sastra, kalau dia berminat, tetapi kalau tidak, dia akan memiliki kemampuan menulis secara umum. Dia akan menjadi insan yang cinta sampai adiksi buku, merasa perpustakaan sebagai rumahnya yang kedua, dan mampu menulis dalam bidang profesinya masing-masing. Bila kelak dia menjadi arsitek, pelaku bisnis, gur, spesialis bedah, kepala direktorat, pakar agronomi, komandan resimen, wartawa, pilot antar benua, ibu rumah tangga dan seterusnya, maka dia adalah profesional yang rujukan utamanya buku bacaan dan mampu menulis dalam spesialisasinya masing-masing.



Kalau kelak di antara mereka, satu di antara seratus, ada yang menjadi penyair, cerpenis, novelis, dramawan dan esais terkemuka, tentu itu patut disyukuri.










for latar belakang:






RUMAH PUISI gagasan penyair Taufiq Ismail dan isterinya Ati, tumbuh dari pengalaman kolektifnya bersama tim redaktur Horison dan sahabat-sahabat sastrawan se Indonesia dalam 10 program gerakan membawa sastra ke sekolah, sejak 1998 hingga 2008. Melatih sekitar 2000 ribu guru dalam program MMAS (Membaca Menulis dan Apresiasi Sastra) 6 hari di 11 kota; dengan tim 113 sastrawan dan 11 aktor-aktris masuk ke 213 SMA membacakan karya sastra dan bertanya-jawab dengan siswa dan guru di 164 kota yang terletak di 31 provinsi dalam kegiatan SBSB (Sastrawan Bicara Siswa Bertanya), menyalurkan tulisan siswa dan guru dalam sisipan Kakilangit selama 11 tahun dalam majalah sastra Horison, menerbitkan 8 antologi puisi, cerpen, fragmen novel dan drama serta esai (tiras total 37.000 eksemplar, tebal 2.280.120 halaman) yang dikirim ke 4.500 perpustakaan SMA Negeri dan Swasta (2000-2004), membentuk 30 sanggar sastra siswa di seluruh Indonesia, adalah anrtara lain gugusan program tersebut yang sudah dilaksanakan. Tujuan gerakan itu adalah meningkatkan budaya baca buku dan kemampuan menulis anak bangsa.



Apabila seluruh gerakan itu memancar dari ibukota ke 164 kota seluruh Indonesia, maka menjadi cita-citanya mencoba menghimpun kegiatan tersebut di sebuah titik lokasi, diberi nama RUMAH PUISI, tanpa menghentikan atau mengganti kegiatan yang sudah terselenggara sejak 1998 hingga kini. Dengan modal awal 7000 judul buku, yang kelak diharapkan bertambah terus.



Di RUMAH PUISI kegiatan akan berlangsung sebagai berikut:



Pelatihan guru Bahasa dan Sastra Indonesia

Kegiatan membaca dan berlatih menulis siswa Sanggar Sastra

Kegiatan apresiasi sastrawan Indonesia dan MInangkabau

Akses buku-buku perpustakaan

Sastrawan Tamu dari daerah lain diundang bermukim 15 hari - 1 bulan

Interaksi antar sastrawan dengan guru dan siswa

Interaksi antar sastrawan

Nama RUMAH PUISI tidak bermakna bahwa kegiatannya semata-mata berkaitan dengan persajakan saja. Dia merangkum seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan literatur dan literasi, karya sastra, pembacaan dan latihan penulisannya, dengan warna keindahan puitik sebagai intinya. Sesungguhnya seluruh karya sastra, yaitu sajak, cerita pendek, novel, drama dan esai - semuanya pasti memiliki keindahan puitiknya masing-masing yang khas. Demikianlah istilah puisi menjadi kata sifat bersama dan payung dari seluruh karya sastra.









Rumah Puisi ini terletak diantara 2 gunung besar yg ada di sumatera barat yaitu gunung Singgalan dan Gunung Marapi..

di Rumah puisi tersebut terdapat sebuah mesjid kecil yg didindingnya terdapat Puisi Taufik Ismail yg berjudul "SAJADAH PANJANG" yang kemudian dinyanyikan oleh BIMBO..



http://farm3.static.flickr.com/2336/5771454975_4d032b2ac7.jpg (http://www.flickr.com/photos/59886281@N07/5771454975/)




SUMBER (http://rumahpuisi.com/)







Jangan lupa di rate bintang lima ya gan.




[spoiler=open this] for kalo berkenan:






:melonndan::melonndan::melonndan:







</div>