kumisfauzi
27th May 2012, 03:35 PM
Anda pastinya telah mengetahui apabila melihat sepintas gambar di samping. ya itulah gambar Sang Maha Patih Gajah Mada yang selama ini diperkenalkan pada kita dalam buku-buku sejarah.Siapa yang tak kenal dengan kebesaran nama Maha Patih Gajah Mada, Nama besarnya bukan hanya terkenal di kalangan sejarawan Bangsan Indonesia akan tetapi sampai ke berbagai pelosok asia Tenggara.Gajah Mada adalah salah satu tokoh besar pada zaman kerajaan Majapahit.
http://cdn-u.kaskus.co.id/61/ts6qhi9b.jpg
Menurut berbagai kitab dari zaman Jawa Kuno, ia menjabat sebagai Maha Patih (Menteri Besar), kemudian Mahapatih (Perdana Menteri) yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya serta kemakmuran. Ia terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang menyatakan bahwa ia tidak akan memakan palapa sebelum berhasil menyatukan Nusantara.
Di Indonesia pada masa kini, ia dianggap sebagai salah satu pahlawan penting dan merupakan simbol nasionalisme yang dapat menggugah semangat nasionalisme dan sumber inspirasi perjuangan Bangsa Kita.
Pada waktu pengangkatannya, ia mengucapkan Sumpah Palapa, yang berisi bahwa ia akan menikmati palapa atau rempah-rempah (yang diartikan kenikmatan duniawi) jika telah berhasil menaklukkan Nusantara. Sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton berikut:[2]
Sebuah arca yang diduga menggambarkan rupa Gajah Mada. Kini disimpan di museum Trowulan.
� Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Ta�jungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa �
Arti
Gajah Mada sang Mahapatih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada, �Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pahang, Dompu, Pulau Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik, aku takkan mencicipi palapa.
http://cdn-u.kaskus.co.id/61/bkeapyib.jpg
Walaupun ada sejumlah (atau bahkan banyak) orang yang meragukan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang hampir berhasil menaklukkan Nusantara. Bedahulu (di Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kendawangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano.
Di zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1350-1389) yang menggantikan Tribhuwanatunggadewi, Patih Gajah Mada terus mengembangkan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwu, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.
Profil dari Maha Patih Gajah Mada, sebagian masih mesteri, para ahli sejarah masih mencari sumber-sumber lain yang dapat menerangkan identitasa dan fisik/profil wajah Gajah Mada, Karena sumber yang ada selama ini masih simpang siur antara satu sumber dan sumber lainnya tidak ada yang sama dan saling mendukung antara satu dan lainnya
Ternyata bentuk muka/wajah dari Gajah Mada yang kita kenal selama ini merupakan rekaan dari bentuk wajah yang diambil dari temuan benda bersejarah dari trowulan yang berupa Celengan, hal ini di nyatakan oleh DRS. Suparman Beliau adalah Mantan Dosen Sejarah Universitas Cenderawasih Papua, dan Dosen Universitas Bangun Nusantara Sukohardjo solo (Kini Telah Pensiun) Beliau mengatakan bahwa hasil rekaan gambar Patih gajah mada adalah salah satu bentuk celengan/bumbung tabungan masa lalu masyarakat di sekitar trowulan, hal yang pertama mengungkapkan gamber tersebut adalah Muhamad Yamin, Muhamad yamin mereka wajah Gajah Mada karena pada beberapa dokumen jaman dahulu menyebutkan bahwa Gajah Mada adalah sosok yang tangguh, perkasa, kekar dan berotot. Karena dari beberapa bentuk patung dan arca yang selama ini ditemukan hanya Patung wajah yang menempel pada celengan yang ditemukan di trowulanlah Satu-satunya gambar sosok orang kuat, maka Muhamad Yamin mengatakan itu adalah gambar Maha Patih Gajah Mada. Dan gambar inilah yang dipakai sebagai sosok yang mewakili gambar Gajah Mada. Hal ini juga diperkuat pleh Dwi Hartanto SS, Seorang pamong budaya dikecamatan pring apus dan kecamatan bergas, Lulusan Fakultas Sejarah UNDIP ini membenarkan bahwa sosok wajah yang dinyatakan Gajah Mada selama ini adalah metrupakan gambar dari Patung Celengan Yang ditemukan di trowulan!
http://cdn-u.kaskus.co.id/61/rtqo5o6z.jpg
Memang sejarah sering di putar balikkan fakta dan sering direkayasa, Jadi Sosok gambaran yang benar tentang Maha Patih Gajah Mada sampai sekarang belum diketahui karena belum ada dokumen atau temuan arca dari jaman majapahit yang menggambarkan sosok patih perkasa ini.
sumber :http://superartikel.com/2009/09/28/wajah-patih-gajah-mada-yang-kita-kenal-ternyata-patung-celengan/
cuma share aja gan ..mudah2an bukan:repost:..silahkan agan timpukin ane pake :melonndan: kalo agan berkenan..jangan lupa di rate ya gan..thanks
ceriwiser yg baik meninggalkan jejak....!!
</div>
http://cdn-u.kaskus.co.id/61/ts6qhi9b.jpg
Menurut berbagai kitab dari zaman Jawa Kuno, ia menjabat sebagai Maha Patih (Menteri Besar), kemudian Mahapatih (Perdana Menteri) yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya serta kemakmuran. Ia terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang menyatakan bahwa ia tidak akan memakan palapa sebelum berhasil menyatukan Nusantara.
Di Indonesia pada masa kini, ia dianggap sebagai salah satu pahlawan penting dan merupakan simbol nasionalisme yang dapat menggugah semangat nasionalisme dan sumber inspirasi perjuangan Bangsa Kita.
Pada waktu pengangkatannya, ia mengucapkan Sumpah Palapa, yang berisi bahwa ia akan menikmati palapa atau rempah-rempah (yang diartikan kenikmatan duniawi) jika telah berhasil menaklukkan Nusantara. Sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton berikut:[2]
Sebuah arca yang diduga menggambarkan rupa Gajah Mada. Kini disimpan di museum Trowulan.
� Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Ta�jungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa �
Arti
Gajah Mada sang Mahapatih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada, �Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pahang, Dompu, Pulau Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik, aku takkan mencicipi palapa.
http://cdn-u.kaskus.co.id/61/bkeapyib.jpg
Walaupun ada sejumlah (atau bahkan banyak) orang yang meragukan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang hampir berhasil menaklukkan Nusantara. Bedahulu (di Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kendawangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano.
Di zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1350-1389) yang menggantikan Tribhuwanatunggadewi, Patih Gajah Mada terus mengembangkan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwu, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.
Profil dari Maha Patih Gajah Mada, sebagian masih mesteri, para ahli sejarah masih mencari sumber-sumber lain yang dapat menerangkan identitasa dan fisik/profil wajah Gajah Mada, Karena sumber yang ada selama ini masih simpang siur antara satu sumber dan sumber lainnya tidak ada yang sama dan saling mendukung antara satu dan lainnya
Ternyata bentuk muka/wajah dari Gajah Mada yang kita kenal selama ini merupakan rekaan dari bentuk wajah yang diambil dari temuan benda bersejarah dari trowulan yang berupa Celengan, hal ini di nyatakan oleh DRS. Suparman Beliau adalah Mantan Dosen Sejarah Universitas Cenderawasih Papua, dan Dosen Universitas Bangun Nusantara Sukohardjo solo (Kini Telah Pensiun) Beliau mengatakan bahwa hasil rekaan gambar Patih gajah mada adalah salah satu bentuk celengan/bumbung tabungan masa lalu masyarakat di sekitar trowulan, hal yang pertama mengungkapkan gamber tersebut adalah Muhamad Yamin, Muhamad yamin mereka wajah Gajah Mada karena pada beberapa dokumen jaman dahulu menyebutkan bahwa Gajah Mada adalah sosok yang tangguh, perkasa, kekar dan berotot. Karena dari beberapa bentuk patung dan arca yang selama ini ditemukan hanya Patung wajah yang menempel pada celengan yang ditemukan di trowulanlah Satu-satunya gambar sosok orang kuat, maka Muhamad Yamin mengatakan itu adalah gambar Maha Patih Gajah Mada. Dan gambar inilah yang dipakai sebagai sosok yang mewakili gambar Gajah Mada. Hal ini juga diperkuat pleh Dwi Hartanto SS, Seorang pamong budaya dikecamatan pring apus dan kecamatan bergas, Lulusan Fakultas Sejarah UNDIP ini membenarkan bahwa sosok wajah yang dinyatakan Gajah Mada selama ini adalah metrupakan gambar dari Patung Celengan Yang ditemukan di trowulan!
http://cdn-u.kaskus.co.id/61/rtqo5o6z.jpg
Memang sejarah sering di putar balikkan fakta dan sering direkayasa, Jadi Sosok gambaran yang benar tentang Maha Patih Gajah Mada sampai sekarang belum diketahui karena belum ada dokumen atau temuan arca dari jaman majapahit yang menggambarkan sosok patih perkasa ini.
sumber :http://superartikel.com/2009/09/28/wajah-patih-gajah-mada-yang-kita-kenal-ternyata-patung-celengan/
cuma share aja gan ..mudah2an bukan:repost:..silahkan agan timpukin ane pake :melonndan: kalo agan berkenan..jangan lupa di rate ya gan..thanks
ceriwiser yg baik meninggalkan jejak....!!
</div>