jokowikotak
27th May 2012, 03:35 PM
Please comen dan ratenya y gan
Gan ane mau ikut2 komentar ni tentang afriani yang pelaku tabrakan tugu tani itu. Menurut ane media2 di indonsia sering membuat suatu pemberitaan yang menyesatkan dan tidak berbobot, mengingat semakin kontroversial berita maka pasti akan semakin menarik di tonton. Contohnya dalam kasus Aal pencuri sandal media hanya menitikberatkan pada pencitraan polisi dan hakim yang hanya berani menghukum orang lemah. Ane memang setuju pendapat tersebut TAPI dalam kasus ini ada fakta yang menurut ane (ditutupi?) media bahwa dari pangekuan pengacara Aal sendiri dari Komnas Anak mengakui bahwa YANG MEMINTA AGAR KASUS TERSEBUT DIBAWA PENGADILAN ADALAH AYAH AAL SENDIRI. Dan menurut ane fakta tersebut membuat pandangan kita tertutup dan tidak bijaksana. Dalam hal ini ane mau mengajak agan untuk berpikir subjektif dan adil, dan jangan termakan pemberitaan media semata.
Pertama-tama, dari media infotainment yang harusnya cuma memberitakan tentang seleb dan gosip kok tiba2 mau ya memberitakan si afriani ini yang notabene bukan siapa2. Disini terlihat jelas kalau mereka ingin menekspoitasi kasus si afriani.
Yang kedua dari komentar para ahli pembaca wajah banyak yang bilang kalo mimik dan sikap tubuh si afriani ini seperti tidak menunujukkan penyesalan. Ada 1 fakta yang terlupakan, kita kan tau bila si afriani ini habis pesta miras sama ekstasi dan tentu saja ORANG YANG HABIS MINUM DAN NGEGANJA PASTI NGGAK SADAR APA YANG DILAKUKANNYA. Hal ini diperkuat dengan berita yang saya baca bahwa setelah sadar si afriani baru menangis dan menyesal ketika dalam proses pemeriksaan. KAsimpulannya dia bukannya tidak menyesal namun belum sadar atas apa yang telah dilakukannya.
Akhir kata, ane bukannya berusaha membenarkan apa yang dilakukan si apriani ini, bahkan ane juga mengutuk dan menyalahkan tindakannya yang benar2 tidak bertanggung jawab ini, TAPI ane juga selalu diingatkan untuk berbuat adil, baik bagi pelaku maupun korban, karena itulah dibikin pengacara, gunanya bukan untuk membebaskan kliennya, tapi untuk menjamin bahwa klien tidak mendapat hukuman lebih dari yang seharusnya. (kebetulan ane Kuliah hukum di Undip Semarang, ini quote dari dekan ane gan, namanya Pak Yos http://static.kaskus.co.id/images/smilies/s_sm_smile.gif)
Dari dekan, ane juga ingin menceritakan sebuah cerita yang menarik dan memang terjadi. Jadi dulu dekan ane cerita ada terdakwa yang dibawa ke pengadilan dengan tuduhan memperkosa. Pelakunya orangnya kecil, dan si korban lbadannya lebih besar daripada pelaku. Dalam pemeriksaan dia mengaku bersalah. TApi si pengacaranya si pelaku nggak menerima pengakuan semudah itu gan. JAdi pas korban ditanyai bagaimana dia diperkosa dia bilang gini:
"Ketika itu saya di tengah jalan dan saya disergap dan tangan saya dipegangi. Lalu baju saya dibuka satu persatu dan diperkosa."
Dan Bagaimanakah jawaban si pengacara? Dia bilang gini:
"Pak hakim, tolong tahan si korban dengan tuduhan sumpah palsu. Bila memang si korban dipegangi tangannya oleh pelaku, mana mungkin pelaku bisa melepas baju korban. Apalagi ditambah fakta bahwa tubuh pelaku lebih kecil daripada korban."
Ternyata si korban memang bersaksi palsu, setelah diperiksa lagi si korban ternyata adalah PSK. Jadi ceritanya habis "main", si pelaku nggak mau bayar, trus dilaporkan ke polisi dengan tuduhan memperkosa. Itulah salah satu contoh dari peran pengacara dalam melindungi kliennya.
Dan dalam kasus apriani semoga kita bisa berpikir adil dan bijak dalam menyikapi peristiwa, jangan termakan berita di infotaiment dan berita Indonesia yang memang seringkali tidak berbobot dalam menampilkan fakta, yang penting rating tinggi
Please comen dan ratenya y gan
</div>
Gan ane mau ikut2 komentar ni tentang afriani yang pelaku tabrakan tugu tani itu. Menurut ane media2 di indonsia sering membuat suatu pemberitaan yang menyesatkan dan tidak berbobot, mengingat semakin kontroversial berita maka pasti akan semakin menarik di tonton. Contohnya dalam kasus Aal pencuri sandal media hanya menitikberatkan pada pencitraan polisi dan hakim yang hanya berani menghukum orang lemah. Ane memang setuju pendapat tersebut TAPI dalam kasus ini ada fakta yang menurut ane (ditutupi?) media bahwa dari pangekuan pengacara Aal sendiri dari Komnas Anak mengakui bahwa YANG MEMINTA AGAR KASUS TERSEBUT DIBAWA PENGADILAN ADALAH AYAH AAL SENDIRI. Dan menurut ane fakta tersebut membuat pandangan kita tertutup dan tidak bijaksana. Dalam hal ini ane mau mengajak agan untuk berpikir subjektif dan adil, dan jangan termakan pemberitaan media semata.
Pertama-tama, dari media infotainment yang harusnya cuma memberitakan tentang seleb dan gosip kok tiba2 mau ya memberitakan si afriani ini yang notabene bukan siapa2. Disini terlihat jelas kalau mereka ingin menekspoitasi kasus si afriani.
Yang kedua dari komentar para ahli pembaca wajah banyak yang bilang kalo mimik dan sikap tubuh si afriani ini seperti tidak menunujukkan penyesalan. Ada 1 fakta yang terlupakan, kita kan tau bila si afriani ini habis pesta miras sama ekstasi dan tentu saja ORANG YANG HABIS MINUM DAN NGEGANJA PASTI NGGAK SADAR APA YANG DILAKUKANNYA. Hal ini diperkuat dengan berita yang saya baca bahwa setelah sadar si afriani baru menangis dan menyesal ketika dalam proses pemeriksaan. KAsimpulannya dia bukannya tidak menyesal namun belum sadar atas apa yang telah dilakukannya.
Akhir kata, ane bukannya berusaha membenarkan apa yang dilakukan si apriani ini, bahkan ane juga mengutuk dan menyalahkan tindakannya yang benar2 tidak bertanggung jawab ini, TAPI ane juga selalu diingatkan untuk berbuat adil, baik bagi pelaku maupun korban, karena itulah dibikin pengacara, gunanya bukan untuk membebaskan kliennya, tapi untuk menjamin bahwa klien tidak mendapat hukuman lebih dari yang seharusnya. (kebetulan ane Kuliah hukum di Undip Semarang, ini quote dari dekan ane gan, namanya Pak Yos http://static.kaskus.co.id/images/smilies/s_sm_smile.gif)
Dari dekan, ane juga ingin menceritakan sebuah cerita yang menarik dan memang terjadi. Jadi dulu dekan ane cerita ada terdakwa yang dibawa ke pengadilan dengan tuduhan memperkosa. Pelakunya orangnya kecil, dan si korban lbadannya lebih besar daripada pelaku. Dalam pemeriksaan dia mengaku bersalah. TApi si pengacaranya si pelaku nggak menerima pengakuan semudah itu gan. JAdi pas korban ditanyai bagaimana dia diperkosa dia bilang gini:
"Ketika itu saya di tengah jalan dan saya disergap dan tangan saya dipegangi. Lalu baju saya dibuka satu persatu dan diperkosa."
Dan Bagaimanakah jawaban si pengacara? Dia bilang gini:
"Pak hakim, tolong tahan si korban dengan tuduhan sumpah palsu. Bila memang si korban dipegangi tangannya oleh pelaku, mana mungkin pelaku bisa melepas baju korban. Apalagi ditambah fakta bahwa tubuh pelaku lebih kecil daripada korban."
Ternyata si korban memang bersaksi palsu, setelah diperiksa lagi si korban ternyata adalah PSK. Jadi ceritanya habis "main", si pelaku nggak mau bayar, trus dilaporkan ke polisi dengan tuduhan memperkosa. Itulah salah satu contoh dari peran pengacara dalam melindungi kliennya.
Dan dalam kasus apriani semoga kita bisa berpikir adil dan bijak dalam menyikapi peristiwa, jangan termakan berita di infotaiment dan berita Indonesia yang memang seringkali tidak berbobot dalam menampilkan fakta, yang penting rating tinggi
Please comen dan ratenya y gan
</div>