Log in

View Full Version : Taman Nasional Gunung Ceremai


demokrat
27th May 2012, 03:33 PM
[/quote]





TAMAN NASIONAL






Departemen Kehutanan RI (pasal 1 butir 14 UU No. 5 Tahun 1990)

Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.



Wikipedia

Taman nasional merupakan tanah yang dilindungi, biasanya oleh pemerintah pusat, dari perkembangan manusia dan polusi. Taman nasional merupakan kawasan yang dilindungi (protected area) oleh World Conservation Union Kategori II












Hingga kini, di Indonesai tersebar 50 lokasi Taman Nasional, dan beberapa diantaranya menjadi World Heritage Sites, situs warisan dunia, oleh UNESCO.

Di Pulan Jawa sendiri terdapat 12 lokasi Taman Nasional, salah satu nya adalah Taman Nasional Gunung Ciremai.












Gunung Ciremei baru di-SK-kan oleh Menteri Kehutanan pada tahun 2004, dari Kawasan Hutan Lindung beralih fungsi menjadi Taman Nasional. Nomor SK = SK.424/Menhut-II/2004

Gunung Ciremai secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6� 53' 30" LS dan 108� 24' 00" BT, memiliki luas wilayahnya hingga 15.000 hektar, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.


















VULKANOLOGI DAN GEOLOGI








Gunung Ceremai termasuk gunungapi Kuarter aktif, tipe A (yakni, gunungapi magmatik yang masih aktif semenjak tahun 1600), dan berbentuk strato. Gunung ini merupakan gunungapi soliter, yang dipisahkan oleh Zona Sesar Cilacap � Kuningan dari kelompok gunungapi Jawa Barat bagian timur (yakni deretan Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Patuha hingga Gunung Tangkuban Perahu) yang terletak pada Zona Bandung.

Ceremai merupakan gunungapi generasi ketiga. Generasi pertama ialah suatu gunungapi Plistosen yang terletak di sebelah G. Ceremai, sebagai lanjutan vulkanisma Plio-Plistosen di atas batuan Tersier. Vulkanisma generasi kedua adalah Gunung Gegerhalang, yang sebelum runtuh membentuk Kaldera Gegerhalang. Dan vulkanisma generasi ketiga pada kala Holosen berupa G. Ceremai yang tumbuh di sisi utara Kaldera Gegerhalang, yang diperkirakan terjadi pada sekitar 7.000 tahun yang lalu (Situmorang 1991).

Letusan G. Ceremai tercatat sejak 1698 dan terakhir kali terjadi tahun 1937 dengan selang waktu istirahat terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun. Tiga letusan 1772, 1775 dan 1805 terjadi di kawah pusat tetapi tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Letusan uap belerang serta tembusan fumarola baru di dinding kawah pusat terjadi tahun 1917 dan 1924. Pada 24 Juni 1937 � 7 Januari 1938 terjadi letusan freatik di kawah pusat dan celah radial. Sebaran abu mencapai daerah seluas 52,500 km bujursangkar (Kusumadinata, 1971). Pada tahun 1947, 1955 dan 1973 terjadi gempa tektonik yang melanda daerah baratdaya G. Ciremai, yang diduga berkaitan dengan struktur sesar berarah tenggara � barat laut. Kejadian gempa yang merusak sejumlah bangunan di daerah Maja dan Talaga sebelah barat G. Ceremai terjadi tahun 1990 dan tahun 2001. Getarannya terasa hingga Desa Cilimus di timur G. Ceremai.


















VEGETASI








Hutan-hutan yang masih alami di Gunung Ceremai tinggal lagi di bagian atas. Di sebelah bawah, terutama di wilayah yang pada masa lalu dikelola sebagai kawasan hutan produksi Perum Perhutani, hutan-hutan ini telah diubah menjadi hutan pinus (Pinus merkusii), atau semak belukar, yang terbentuk akibat kebakaran berulang-ulang dan penggembalaan. Kini, sebagian besar hutan-hutan di bawah ketinggian � m dpl. dikelola dalam bentuk wanatani (agroforest) oleh masyarakat setempat.

Sebagaimana lazimnya di pegunungan di Jawa, semakin seseorang mendaki ke atas di Gunung Ciremai ini dijumpai berturut-turut tipe-tipe hutan pegunungan bawah (submontane forest), hutan pegunungan atas (montane forest) dan hutan subalpin (subalpine forest), dan kemudian wilayah-wilayah terbuka tak berpohon di sekitar puncak dan kawah.

Lebih jauh, berdasarkan keadaan iklim mikronya, LIPI (2001) membedakan lingkungan Ciremai atas dataran tinggi basah dan dataran tinggi kering. Sebagai contoh, hutan di wilayah Resort Cigugur (jalur Palutungan, bagian selatan gunung) termasuk beriklim mikro basah, dan di Resort Setianegara (sebelah utara jalur Linggarjati) beriklim mikro kering.

Secara umum, jalur-jalur pendakian Palutungan (di bagian selatan Gunung Ciremai), Apuy (barat), dan Linggarjati (timur) berturut-turut dari bawah ke atas akan melalui lahan-lahan pemukiman, ladang dan kebun milik penduduk, hutan tanaman pinus bercampur dengan ladang garapan dalam wilayah hutan (tumpangsari), dan terakhir hutan hujan pegunungan. Sedangkan di jalur Padabeunghar (utara) vegetasi itu ditambah dengan semak belukar yang berasosiasi dengan padang ilalang. Pada keempat jalur pendakian, hutan hujan pegunungannya dapat dibedakan lagi atas tiga tipe yaitu hutan pegunungan bawah, hutan pegunungan atas dan vegetasi subalpin di sekitar kawah. Kecuali vegetasi subalpin yang diduga telah terganggu oleh kebakaran, hutan-hutan hujan pegunungan ini kondisinya masih relatif utuh, hijau dan menampakkan stratifikasi tajuk yang cukup jelas.






















MARGASATWA








Keanekaragaman satwa di Ceremai cukup tinggi. Penelitian kelompok pecinta alam Lawalata IPB di bulan April 2005 mendapatkan 12 spesies amfibia (kodok dan katak), berbagai jenis reptil seperti bunglon, cecak, kadal dan ular, lebih dari 95 spesies burung, dan lebih dari 20 spesies mamalia.

Beberapa jenis satwa itu, di antaranya:

Bangkong bertanduk

Percil Jawa

Kongkang Jangkrik

Kongkang kolam

Katak-pohon Emas

Bunglon Hutan

Cecak Batu

Elang Hitam

Elang Brontok

Elang Jawa

Puyuh-gonggong Jawa

Walet Gunung [masih perlu dikonfirmasi]

Takur Bultok

Takur Tulung-tumpuk

Berencet Kerdil

Anis Gunung

Tesia Jawa

Ceret Gunung

Kipasan Ekor-merah

Burung-madu Gunung

Burung-madu Jawa

Kacamata Gunung

Trenggiling biasa

Tupai kekes

Kukang

Surili Jawa

Lutung Budeng

Ajag

Teledu Sigung

Kucing Hutan

Macan Tutul

Kancil

Kijang

Jelarang Hitam

Landak Jawa






















WAY POINT








PLOT KOORDINAT GPS DARI APUY KE LINGGAJATI

(copyright highcamp)



� Curug 06� 55� 07.0� LS dan 108� 21� 13.3� BT

� Desa Apuy 06� 54� 38.9� LS dan 108� 21� 20.0� BT.

� Blok Arban 06� 54� 50.3� LS dan 108� 22� 43.4� BT

� Simpang Lima 06� 54� 47.1� LS dan 108� 23� 10.0� BT

� Tegal Wasawa 06� 54� 44.1� LS dan 108� 23� 36.1� BT

� Tegal Jamuju 06� 54� 33.4� LS dan 108� 23� 46.9� BT

� Sanghiang Rangkah 06� 54� 17.9� LS dan 108� 23� 58.7� BT

� Pertigaan apuy palutungan 06� 53� 59.2� LS dan 108� 24� 08.1� BT

� Goa Walet 06� 53� 53.1� LS dan 108� 24� 11.6� BT

� Daerah Puncak Apuy 06� 53� 48.4� LS dan 108� 24� 15.6� BT

� Lokasi Camp 06� 53� 51.5� LS dan 108� 24� 22.5� BT

� Peak 2 (Sunan Mataram) 06� 53� 40.9� LS dan 108� 24� 42.3� BT

� Peak 1 (Sunan Cirebon) 06� 53� 35.0� LS dan 108� 24� 24.9� BT

� Peak 3 06� 53� 46.6� LS dan 108� 24� 15.3� BT

� Daerah Puncak Linggajati 06� 53� 39.8� LS dan 108� 24� 42.7� BT

� Pangasinan 06� 53� 34.7� LS dan 108� 24� 55.5� BT

� Sangga Buana 2 06� 53� 31.2� LS dan 108� 25� 05.7� BT

� Sangga Buana 1 06� 53� 26.5� LS dan 108� 25� 16.5� BT

� Batu Lingga 06� 53� 24.6� LS dan 108� 25� 29.9� BT

� Bapa Tere 06� 53� 21.4� LS dan 108� 25� 39.4� BT

� Tanjakan Seruni 06� 53� 07.5� LS dan 108� 25� 53.4� BT

� Pangalap 06� 53� 00.9� LS dan 108� 26� 07.1� BT

� Kuburan Kuda 06� 52� 58.7� LS dan 108� 26� 21.1� BT

� Condang Amis 06� 53� 11.5� LS dan 108� 26� 40.5� BT

� Point Unknow 06� 53� 12.0� LS dan 108� 27� 16.4� BT

� Warung 06� 53� 06.3� LS dan 108� 27� 19.8� BT

� Cibunar 06� 53� 01.1� LS dan 108� 27� 25.0� BT

� Batas aspal Linggajati 06� 52� 54.1� LS dan 108� 27� 48.8� BT


















PENDAKIAN








Karena Gunung Ciremai adalah Gunung Tertinggi di Jawa Barat, gunung ini menjadi populer di kalangan para komunitas Pecinta Alam atau Pendaki Gunung.

Boleh dibilang untuk menjejaki kaki di puncaknya gampang-gampang susah. Bila dilihar dari ketinggian hanya 3.078 mdpl, jauh lebih tinggi dibanding gunung-gunung yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun sila mencobanya.

Untuk menuju Puncak Gunung Ciremai, terdapat 3 buah jalur pendakian, yaitu : Jalur Apuy (Kab. Majalengka), Jalur Palutungan (Kab. Kuningan) dan Jalur Linggarjati (Kab. Cirebon). Masing-masing jalur memiliki tantangan dan keunikan tersendiri.











Logo Taman Nasional Gunung Ceremai


[/spoiler] for :




http://cdn-u.kaskus.co.id/59/uo40blk8.jpg








Gunung Ciremai dari Jendela Pesawat


for :




http://cdn-u.kaskus.co.id/59/oxwxna8e.jpg








Kawah Kembar dari Puncak Gunung Ceremai


for :




http://cdn-u.kaskus.co.id/59/yohwnobs.jpg








Topografi


for :




http://i51.tinypic.com/2h5qkr5.jpg








Medan Pendakian Dekat Puncak, Kabut :((


[spoiler=open this] for :




http://i56.tinypic.com/2lxjrll.jpg

















AYO, BERPETUALANG KE GUNUNG CIREMAI, SEKALI-KALI MENJADI ORANG TERTINGGI DI TANAH JAWA BARAT!! :D













SUMBER


[quote]





dari berbagai sumber: wikipedia.org, dephut.co.id, highcamp.info, dll













</div>