bakpaoayam
27th May 2012, 03:32 PM
TEMPO Interaktif, Surakarta -- Sekitar seribuan suporter dari beberapa kelompok turun ke jalan usai pemilihan ketua PSSI. Mereka berkumpul di Bundaran Gladak Solo untuk memberikan dukungan kepada ketua terpilih.
Menariknya, aksi tersebut juga diikuti oleh kelompok suporter Pasoepati dan Bonek Mania, yang selama ini sering terlibat konflik. Aksi bersama itu juga diikuti perwakilan kelompok suporter asal Semarang, Kudus, dan Palembang.
Koordinator Bonek Mania, Andi Pecin, mengatakan proses suksesi di PSSI merupakan momentum yang tepat untuk menyatukan antarkelompok suporter. �Selama ini kepengurusan yang bobrok membuat kami bercerai berai,� kata Andi.
Dia menilai, selama ini kelompok suporter hanya dianggap sebagai komoditas untuk kepentingan kelompok tertentu. �Saat kami konflik dengan suporter lain, tidak ada yang peduli,� kata Andi.
Keberadaan suporter, menurutnya, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pertandingan sepak bola. Dia berharap suporter juga mampu bersikap kritis dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan persepakbolaan.
Perwakilan dari Pasoepati, Maryadi, menegaskan pihaknya siap untuk menjadi lokomotif perdamaian antarsuporter. �Kami juga siap menjadi tuan rumah kongres suporter,� kata Maryadi.
Mereka berharap kepengurusan PSSI yang baru memiliki program yang jelas dalam memanajemen kelompok suporter. Perselisihan antarsuporter menurutnya sebagai bukti tidak adanya perhatian dari pengurus PSSI.
[/spoiler][spoiler=open this] for sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/se...345722,id.html (http://www.tempointeraktif.com/hg/sepakbola/2011/07/09/brk,20110709-345722,id.html)
</div>
Menariknya, aksi tersebut juga diikuti oleh kelompok suporter Pasoepati dan Bonek Mania, yang selama ini sering terlibat konflik. Aksi bersama itu juga diikuti perwakilan kelompok suporter asal Semarang, Kudus, dan Palembang.
Koordinator Bonek Mania, Andi Pecin, mengatakan proses suksesi di PSSI merupakan momentum yang tepat untuk menyatukan antarkelompok suporter. �Selama ini kepengurusan yang bobrok membuat kami bercerai berai,� kata Andi.
Dia menilai, selama ini kelompok suporter hanya dianggap sebagai komoditas untuk kepentingan kelompok tertentu. �Saat kami konflik dengan suporter lain, tidak ada yang peduli,� kata Andi.
Keberadaan suporter, menurutnya, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pertandingan sepak bola. Dia berharap suporter juga mampu bersikap kritis dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan persepakbolaan.
Perwakilan dari Pasoepati, Maryadi, menegaskan pihaknya siap untuk menjadi lokomotif perdamaian antarsuporter. �Kami juga siap menjadi tuan rumah kongres suporter,� kata Maryadi.
Mereka berharap kepengurusan PSSI yang baru memiliki program yang jelas dalam memanajemen kelompok suporter. Perselisihan antarsuporter menurutnya sebagai bukti tidak adanya perhatian dari pengurus PSSI.
[/spoiler][spoiler=open this] for sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/se...345722,id.html (http://www.tempointeraktif.com/hg/sepakbola/2011/07/09/brk,20110709-345722,id.html)
</div>