baksourat
27th May 2012, 03:32 PM
[/quote][quote]
Terkisah lah sepasang suami istri yang sangat bahagia. Suami yang soleh, begitu juga istri nya. Mereka tampak sangat serasi bila sedang jalan berdua. Banyak orang yang terkadang cemuburu dengan keserasian mereka. Mereka saling melengkapi satu sama lain. Sang suami sangat menyayangi istri nya, dan sang istri pun sangat sayang kepada suaminya. Sang istri menaruh hormat setinggi-tinggi nya kepada sang suami. Ya, begitu lah Allah SWT memang telah memberikan nikmat yang luar biasa kepada mereka, dan mereka sedikit pun tidak lupa akan bersyukur.
Kehidupan mereka sangat sempurna, ditemani oleh seorang buah hati mereka yang sangat cantik. Semuanya tampak begitu sempurna, hingga pada suatu waktu Allah SWT memberikan ujian kepada mereka, Allah selalu menguji hamba-Nya yang beriman. Sang istri terkena kanker ganas. Tidak ada satu pun dokter yang mampu menyelamatkan nya. Sang suami sangat terpukul dengan kenyataan ini, namun ia tetap tawaqal sambil meyakini jika ia lulus ujian ini Allah akan meluliakan nya.
Waktu demi waktu berlalum. Tak sedetik pun sang suami lalai dari menjaga istrinya, walaupun tengah dirundu ujian, mereka masih tetap tampak serasi berdua, Subhanalllah. Sang suami sering tidak tidur untuk menjaga istrinya. Disuapinya sang istri setiap mau makan, dimandikan nya setiap pagi dan sore hari, luar biasa sekali suami yang satu ini. Hingga pada suatu waktu, istrinya mencapai kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Ia sangat takut tidak dapat melihat suami dan anak nya lagi, terlabih ia takut karena merasa belum sempurna untuk menghadap Allah SWT.
Malam sang istri memanggil suami nya. Terjadi percakapan antara suami istri tersebut:
"suami ku sungguh engkau lah nikmat terbesar yang diberi Allah kepdaku", "setiap hari aku selalu bersyukur kepada Allah karena diberi suami yang hebat seperti mu", "namun kini tidak seperti dulu, aku tidak mampu menjadi istri yang sempurna bagi mu", "aku tak lagi menyediakan sarapan di pagi hari seperti dulu, aku tak dapat lagi menemani mu pergi ke acara2 teman kita", "sungguh aku sedig sekali, maaf kan aku suamiku"
Sang suami dengan senyum mesra berkata:
"istriku, janganlah kau katakan kata2 seperti itu, penyakit ini bukan kau yang minta, aku tak boleh menyalah kan mu", "ingatlah ini cobaan dari Allah, Allah ingin tahu seberapa kuat kita menghadapi ujian ini, Allah sayang sama kita", "ketahuilah, bersamamu merupakan momen yang sangat aku nikmati, tak peduli apapun keadaan nya", "kehadiran mu seperti pilar yang menguatkan aku", "tak ada yang aku nikmati selain berada disisimu, memelai rambut mu, dan mencium kening mu"
sambil mengangis tersedu-sedu sang istri menciumciumnya tangan suami nya, lalu sang istri membalas:
"Subhanallah, Allah telah menunjukkan ku ke jalan yang benar", "dapat kulihat jalur menuju kehidupan abadi yang disediakan Allah untuk ku", "Laila ha illah muhammadarasulullah", "suami ku apabila aku tiada nanti masihkah kau mengingat ku..."
Malam itu tiba-tiba menjadi hening, sang suami hanya dapat terdiam dan membisu, ya itu malam terakhir ia melihat istrinya, dengan senyuman khas istri nya yang manis...
</div>
Terkisah lah sepasang suami istri yang sangat bahagia. Suami yang soleh, begitu juga istri nya. Mereka tampak sangat serasi bila sedang jalan berdua. Banyak orang yang terkadang cemuburu dengan keserasian mereka. Mereka saling melengkapi satu sama lain. Sang suami sangat menyayangi istri nya, dan sang istri pun sangat sayang kepada suaminya. Sang istri menaruh hormat setinggi-tinggi nya kepada sang suami. Ya, begitu lah Allah SWT memang telah memberikan nikmat yang luar biasa kepada mereka, dan mereka sedikit pun tidak lupa akan bersyukur.
Kehidupan mereka sangat sempurna, ditemani oleh seorang buah hati mereka yang sangat cantik. Semuanya tampak begitu sempurna, hingga pada suatu waktu Allah SWT memberikan ujian kepada mereka, Allah selalu menguji hamba-Nya yang beriman. Sang istri terkena kanker ganas. Tidak ada satu pun dokter yang mampu menyelamatkan nya. Sang suami sangat terpukul dengan kenyataan ini, namun ia tetap tawaqal sambil meyakini jika ia lulus ujian ini Allah akan meluliakan nya.
Waktu demi waktu berlalum. Tak sedetik pun sang suami lalai dari menjaga istrinya, walaupun tengah dirundu ujian, mereka masih tetap tampak serasi berdua, Subhanalllah. Sang suami sering tidak tidur untuk menjaga istrinya. Disuapinya sang istri setiap mau makan, dimandikan nya setiap pagi dan sore hari, luar biasa sekali suami yang satu ini. Hingga pada suatu waktu, istrinya mencapai kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Ia sangat takut tidak dapat melihat suami dan anak nya lagi, terlabih ia takut karena merasa belum sempurna untuk menghadap Allah SWT.
Malam sang istri memanggil suami nya. Terjadi percakapan antara suami istri tersebut:
"suami ku sungguh engkau lah nikmat terbesar yang diberi Allah kepdaku", "setiap hari aku selalu bersyukur kepada Allah karena diberi suami yang hebat seperti mu", "namun kini tidak seperti dulu, aku tidak mampu menjadi istri yang sempurna bagi mu", "aku tak lagi menyediakan sarapan di pagi hari seperti dulu, aku tak dapat lagi menemani mu pergi ke acara2 teman kita", "sungguh aku sedig sekali, maaf kan aku suamiku"
Sang suami dengan senyum mesra berkata:
"istriku, janganlah kau katakan kata2 seperti itu, penyakit ini bukan kau yang minta, aku tak boleh menyalah kan mu", "ingatlah ini cobaan dari Allah, Allah ingin tahu seberapa kuat kita menghadapi ujian ini, Allah sayang sama kita", "ketahuilah, bersamamu merupakan momen yang sangat aku nikmati, tak peduli apapun keadaan nya", "kehadiran mu seperti pilar yang menguatkan aku", "tak ada yang aku nikmati selain berada disisimu, memelai rambut mu, dan mencium kening mu"
sambil mengangis tersedu-sedu sang istri menciumciumnya tangan suami nya, lalu sang istri membalas:
"Subhanallah, Allah telah menunjukkan ku ke jalan yang benar", "dapat kulihat jalur menuju kehidupan abadi yang disediakan Allah untuk ku", "Laila ha illah muhammadarasulullah", "suami ku apabila aku tiada nanti masihkah kau mengingat ku..."
Malam itu tiba-tiba menjadi hening, sang suami hanya dapat terdiam dan membisu, ya itu malam terakhir ia melihat istrinya, dengan senyuman khas istri nya yang manis...
</div>