demokrat
27th May 2012, 03:31 PM
uang baru... semangat baru :2good:
Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah, melakukan konferensi pers siang ini (25/11) dalam rangka rencana Bank Indonesia menerbitkan uang baru pecahan Rp100.000 dan Rp20.000 tahun emisi 2004, di Ruang Serbaguna Gedung B Lantai 3, Kompleks Perkantoran Bank Indonesia.
�Penerbitan uang kertas emisi baru tersebut dilakukan antara lain berdasarkan pertimbangan bahwa usia edar yang telah cukup lama, yaitu 5 tahun untuk uang kertas pecahan Rp100.000 Tahun Emisi 1999 dan 6 tahun untuk uang kertas pecahan Rp20.000 Tahun Emisi 1998. Selain itu, penerbitan uang kertas emisi baru ini bertujuan untuk menstandarisasi ukuran uang kertas, meningkatkan kualitas unsur pengaman yang mudah dan cepat dikenali masyarakat, serta mengantisipasi perkembangan teknologi pengaman uang yang mutakhir,� demikian Burhanuddin Abdullah, saat membuka konferensi pers.
Dalam konferensi pers tersebut, Gubernur BI didampingi oleh Deputi Gubernur Maulana Ibrahim, Direktur Utama Perum Peruri, M. Kusnan Martono, Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI, Lucky Fathul, dan Kepala Biro Komunikasi BI, Rizal A. Djaafara.
Untuk uang Rp100.000 tahun emisi 2004 didominasi oleh warna merah, dengan gambar utama bagian depan adalah tokoh proklamator RI, Soekarno & M.Hatta dan bagian belakang bergambar gedung MPR/DPR. Sedangkan uang Rp20.000 tahun emisi 2004 didominasi oleh warna hijau, dengan gambar utama bagian depan tokoh pahlawan nasional asal Jawa Barat, Oto Iskandar Di Nata dan bagian belakang bergambar pemetik teh di Jawa Barat.
Uang Rp100.000 dan Rp20.000 tahun emisi 2004 terbuat dari bahan kertas uang dengan ditanamkan unsur-unsur pengaman seperti benang pengaman (security thread), tanda air (watermark), microteks, cetak timbul (intaglio), tulisan/gambar tersembunyi (latent image), gambar saling isi (rectoverso) dan kesinambungan garis-garis yang akurat (accuracy line). Sebagai unsur pengaman baru, uang kertas ini telah mengakomodasikan keinginan para tuna netra dengan menggunakan kode tertentu (blind code) di samping kanan bagian muka uang. Disamping itu terdapat perubahan ukuran benang pengaman yang jauh lebih lebar yang terlihat seperti dianyam (windowed) serta nomor seri yang berjenis teleskopik dan tidak simetris (asimetris). Pada uang rupiah baru pecahan Rp100.000 terdapat dua pita dengan kombinasi empat warna. Unsur pengaman baru lainnya adalah OVI (tinta berubah warna/optical variable ink) dan gambar tersembunyi (hidden image).
Dengan akan diterbitkannya uang baru tersebut, uang pecahan Rp100.000 Tahun Emisi 1999 dengan bahan dasar plastik dan Rp20.000 Tahun Emisi 1998 dinyatakan tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
[/spoiler][spoiler=open this] for uang baru gan..:
http://4.bp.blogspot.com/--e2x7dR2oMM/TumZFRFANwI/AAAAAAAACos/xG-cNow_3cI/s1600/desain-uang-baru-31-Oktober-2011.jpg
</div>
Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah, melakukan konferensi pers siang ini (25/11) dalam rangka rencana Bank Indonesia menerbitkan uang baru pecahan Rp100.000 dan Rp20.000 tahun emisi 2004, di Ruang Serbaguna Gedung B Lantai 3, Kompleks Perkantoran Bank Indonesia.
�Penerbitan uang kertas emisi baru tersebut dilakukan antara lain berdasarkan pertimbangan bahwa usia edar yang telah cukup lama, yaitu 5 tahun untuk uang kertas pecahan Rp100.000 Tahun Emisi 1999 dan 6 tahun untuk uang kertas pecahan Rp20.000 Tahun Emisi 1998. Selain itu, penerbitan uang kertas emisi baru ini bertujuan untuk menstandarisasi ukuran uang kertas, meningkatkan kualitas unsur pengaman yang mudah dan cepat dikenali masyarakat, serta mengantisipasi perkembangan teknologi pengaman uang yang mutakhir,� demikian Burhanuddin Abdullah, saat membuka konferensi pers.
Dalam konferensi pers tersebut, Gubernur BI didampingi oleh Deputi Gubernur Maulana Ibrahim, Direktur Utama Perum Peruri, M. Kusnan Martono, Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI, Lucky Fathul, dan Kepala Biro Komunikasi BI, Rizal A. Djaafara.
Untuk uang Rp100.000 tahun emisi 2004 didominasi oleh warna merah, dengan gambar utama bagian depan adalah tokoh proklamator RI, Soekarno & M.Hatta dan bagian belakang bergambar gedung MPR/DPR. Sedangkan uang Rp20.000 tahun emisi 2004 didominasi oleh warna hijau, dengan gambar utama bagian depan tokoh pahlawan nasional asal Jawa Barat, Oto Iskandar Di Nata dan bagian belakang bergambar pemetik teh di Jawa Barat.
Uang Rp100.000 dan Rp20.000 tahun emisi 2004 terbuat dari bahan kertas uang dengan ditanamkan unsur-unsur pengaman seperti benang pengaman (security thread), tanda air (watermark), microteks, cetak timbul (intaglio), tulisan/gambar tersembunyi (latent image), gambar saling isi (rectoverso) dan kesinambungan garis-garis yang akurat (accuracy line). Sebagai unsur pengaman baru, uang kertas ini telah mengakomodasikan keinginan para tuna netra dengan menggunakan kode tertentu (blind code) di samping kanan bagian muka uang. Disamping itu terdapat perubahan ukuran benang pengaman yang jauh lebih lebar yang terlihat seperti dianyam (windowed) serta nomor seri yang berjenis teleskopik dan tidak simetris (asimetris). Pada uang rupiah baru pecahan Rp100.000 terdapat dua pita dengan kombinasi empat warna. Unsur pengaman baru lainnya adalah OVI (tinta berubah warna/optical variable ink) dan gambar tersembunyi (hidden image).
Dengan akan diterbitkannya uang baru tersebut, uang pecahan Rp100.000 Tahun Emisi 1999 dengan bahan dasar plastik dan Rp20.000 Tahun Emisi 1998 dinyatakan tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
[/spoiler][spoiler=open this] for uang baru gan..:
http://4.bp.blogspot.com/--e2x7dR2oMM/TumZFRFANwI/AAAAAAAACos/xG-cNow_3cI/s1600/desain-uang-baru-31-Oktober-2011.jpg
</div>