somaybandung
27th May 2012, 03:27 PM
http://static.inilah.com/data/berita/foto/1855966.jpg
[/quote][quote]
Jakarta - Rencana Bank Indonesia (BI) menerbitkan aturan kepemilikan asing di perbankan nasional dinilai memunculkan spekulasi dan ketidakpastian.
"Langkah tersebut patut diapresiasi, namun apakah itu sudah sesuai dengan arsitektur perbankan Indonesia," ujar anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta.
Menurutnya, mengatur kepemilikan asing di perbankan nasional itu tidak akan memberi manfaat banyak bagi kesehatan moneter. "Tapi menurut saya malah akan menimbulkan kemungkinan spekulasi dan ketidakpastian," tukasnya.
Lebih baik, lanjut Arif Budimanta, BI mempersiapkan kebijakan yang lebih terkait dengan operasional daripada mengatur soal kepemilikan tersebut.
Sebelumnya diberitakan Gubernur BI Darmin Nasution menyampaikan saat ini pihaknya tengah menggodok aturan batas kepemilikan asing yang akan segera diselesaikan paling lambat Akhir Mei 2012 dalam bentuk Peratutan Bank Indonesia (PBI). Namun Darmin enggan menyebuatkan batas berapa persen minimal kepemilikan asing.
�Saya tidak mau katakan angkanya, tapi mayoritas dan masih ada masa transisinya, nanti saya katakan ini berlaku untuk semuanya tapi ada waktunya. Tentu ada persyaratan lain, makanya kita kaitan dengan multiple-license,� tegas Darmin.
Setelah aturan ini disahkan, akan diberlakukan seluruh investor. Untuk itu Darmin meminta kepada investor yang ingin mengakuisisi bank di Indonesia harus menunggu aturan tersebut selesai. Selama ini jika ada investor yang mengajukan permohonan juga diberikan alasan yang sama.
"Untuk semua investor, tak hanya untuk asing. Tunggu aturannya, kita akan menyelesaikannya dengan cepat," ujarnya.
sumber (http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1855966/dpr-bi-munculkan-ketidakpastian)
</div>
[/quote][quote]
Jakarta - Rencana Bank Indonesia (BI) menerbitkan aturan kepemilikan asing di perbankan nasional dinilai memunculkan spekulasi dan ketidakpastian.
"Langkah tersebut patut diapresiasi, namun apakah itu sudah sesuai dengan arsitektur perbankan Indonesia," ujar anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta.
Menurutnya, mengatur kepemilikan asing di perbankan nasional itu tidak akan memberi manfaat banyak bagi kesehatan moneter. "Tapi menurut saya malah akan menimbulkan kemungkinan spekulasi dan ketidakpastian," tukasnya.
Lebih baik, lanjut Arif Budimanta, BI mempersiapkan kebijakan yang lebih terkait dengan operasional daripada mengatur soal kepemilikan tersebut.
Sebelumnya diberitakan Gubernur BI Darmin Nasution menyampaikan saat ini pihaknya tengah menggodok aturan batas kepemilikan asing yang akan segera diselesaikan paling lambat Akhir Mei 2012 dalam bentuk Peratutan Bank Indonesia (PBI). Namun Darmin enggan menyebuatkan batas berapa persen minimal kepemilikan asing.
�Saya tidak mau katakan angkanya, tapi mayoritas dan masih ada masa transisinya, nanti saya katakan ini berlaku untuk semuanya tapi ada waktunya. Tentu ada persyaratan lain, makanya kita kaitan dengan multiple-license,� tegas Darmin.
Setelah aturan ini disahkan, akan diberlakukan seluruh investor. Untuk itu Darmin meminta kepada investor yang ingin mengakuisisi bank di Indonesia harus menunggu aturan tersebut selesai. Selama ini jika ada investor yang mengajukan permohonan juga diberikan alasan yang sama.
"Untuk semua investor, tak hanya untuk asing. Tunggu aturannya, kita akan menyelesaikannya dengan cepat," ujarnya.
sumber (http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1855966/dpr-bi-munculkan-ketidakpastian)
</div>