ondelondel
27th May 2012, 03:26 PM
Nih Gan, salah satu bentuk arogansi atasan terhadap bawahan...
Apa emang bawahan itu rendah banget ??? sehingga di perlakukan seperti itu ??
[/spoiler][spoiler=open this] for Cekibrooot beritanya Gan:
Palembang - Salah satu ajudan Bupati Musi Banyuasin (Muba) bernama Putra Yudha diadukan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Palembang.
Ajudan yang diduga bertatus sebagai anggota TNI ini dilaporkan Selasa (4/10) karena telah melakukan pemukulan kepada Azwandi (22), petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Muba.
Aksi penganiayaan ini bermula pada saat Azwandi yang sehari-hari bertugas di rumah dinas bupati, diperintahkan membeli rokok oleh atasannya, Jumat (30/9) siang. Tidak lama berselang, Azwandi diminta untuk menemui Yudha yang baru saja pulang usai menjemput anak Bupati Muba.
Mendengar dia dipanggil oleh ajudan bupati, Azwandi langsung menaatinya. sesampai di hadapan Yudha, Azwandi mengaku langsung dipukul perutnya, setelah itu mukanya ditempeleng. Tidak cukup hanya di situ, Azwandi juga diperintahkan untuk melakukan push up sebanyak 20 kali.
�Saya tidak tahu salah saya apa, ketika ketemu ajudan itu, saya langsung dipukul, ditempeleng, dan disuruh melakukan push up. Saya mencoba bertanya salah saya apa, tetapi malah dikatakan saya mau melawan perintahnya,� tutur Azwandi di Markas Denpom Palembang.
Akibat penganiayaan itu, sampai sekarang Azwandi masih merasakan sedikit sakit di perutnya. Orangtuanya, Eddy Suherman Zarowi sendiri baru mengetahui kabar tersebut dari keluarga yang tinggal di Sekayu, selang tiga hari kemudian, Senin (3/10).
�Saya tidak senang dengan perlakuan ajudan itu, yang tidak lagi mematuhi aturan hukum. Mestinya kalau anak saya ada salah bisa diberikan sanksi oleh kepala satuan tempat dia bekerja. Bukan dengan main pukul seperti itu,� ucap Eddy yang mendampingi Azwandi.
Eddy yang tercatat tinggal di Jalan Sindranman I RT32, RW09 Kelurahan 20 Ilir D2, Kecamatan Kemuning, meminta penegak hukum bisa memberikan hukuman yang setimpal atas aksi yang dilakukan oleh prajurit tersebut. Sebab, aturan militer tentunya tidak bisa diterapkan pada semua orang.
Putra Yudha yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (5/10) malam, mengakui kalau dia terlibat perselisihan dengan Azwandi. Tetapi dia menyatakan semua masalah tersebut telah diselesaikan melalui jalan kekeluargaan.
�Pada hari itu hanya terjadi kesalahpahaman. Kemarin saya telah datang ke rumah mereka dan semua masalah telah diselesaikan melalui jalan kekeluargaan. Korban sendiri saat ini sedang dalam proses pencabutan laporan,� kata Yudha singkat.
Sementara Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel ARM Jauhari Agus Suraji mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan apakah benar Putra Yudha itu anggota TNI atau bukan.
�Jika benar orang yang melakukan penganiayaan kepada petugas Pol PP itu adalah anggota TNI, maka akan diberikan sanksi. Panglima sekarang sangat tegas, semua yang salah akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang ada,� ucap dia.
Kok bisa yah kejadian seperti berita di atas ??? padahal atasannya itu kan orang yg terdidik dan berpendidikan ???? ...
Sumber : inilah.com
</div>
Apa emang bawahan itu rendah banget ??? sehingga di perlakukan seperti itu ??
[/spoiler][spoiler=open this] for Cekibrooot beritanya Gan:
Palembang - Salah satu ajudan Bupati Musi Banyuasin (Muba) bernama Putra Yudha diadukan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Palembang.
Ajudan yang diduga bertatus sebagai anggota TNI ini dilaporkan Selasa (4/10) karena telah melakukan pemukulan kepada Azwandi (22), petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Muba.
Aksi penganiayaan ini bermula pada saat Azwandi yang sehari-hari bertugas di rumah dinas bupati, diperintahkan membeli rokok oleh atasannya, Jumat (30/9) siang. Tidak lama berselang, Azwandi diminta untuk menemui Yudha yang baru saja pulang usai menjemput anak Bupati Muba.
Mendengar dia dipanggil oleh ajudan bupati, Azwandi langsung menaatinya. sesampai di hadapan Yudha, Azwandi mengaku langsung dipukul perutnya, setelah itu mukanya ditempeleng. Tidak cukup hanya di situ, Azwandi juga diperintahkan untuk melakukan push up sebanyak 20 kali.
�Saya tidak tahu salah saya apa, ketika ketemu ajudan itu, saya langsung dipukul, ditempeleng, dan disuruh melakukan push up. Saya mencoba bertanya salah saya apa, tetapi malah dikatakan saya mau melawan perintahnya,� tutur Azwandi di Markas Denpom Palembang.
Akibat penganiayaan itu, sampai sekarang Azwandi masih merasakan sedikit sakit di perutnya. Orangtuanya, Eddy Suherman Zarowi sendiri baru mengetahui kabar tersebut dari keluarga yang tinggal di Sekayu, selang tiga hari kemudian, Senin (3/10).
�Saya tidak senang dengan perlakuan ajudan itu, yang tidak lagi mematuhi aturan hukum. Mestinya kalau anak saya ada salah bisa diberikan sanksi oleh kepala satuan tempat dia bekerja. Bukan dengan main pukul seperti itu,� ucap Eddy yang mendampingi Azwandi.
Eddy yang tercatat tinggal di Jalan Sindranman I RT32, RW09 Kelurahan 20 Ilir D2, Kecamatan Kemuning, meminta penegak hukum bisa memberikan hukuman yang setimpal atas aksi yang dilakukan oleh prajurit tersebut. Sebab, aturan militer tentunya tidak bisa diterapkan pada semua orang.
Putra Yudha yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (5/10) malam, mengakui kalau dia terlibat perselisihan dengan Azwandi. Tetapi dia menyatakan semua masalah tersebut telah diselesaikan melalui jalan kekeluargaan.
�Pada hari itu hanya terjadi kesalahpahaman. Kemarin saya telah datang ke rumah mereka dan semua masalah telah diselesaikan melalui jalan kekeluargaan. Korban sendiri saat ini sedang dalam proses pencabutan laporan,� kata Yudha singkat.
Sementara Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel ARM Jauhari Agus Suraji mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan apakah benar Putra Yudha itu anggota TNI atau bukan.
�Jika benar orang yang melakukan penganiayaan kepada petugas Pol PP itu adalah anggota TNI, maka akan diberikan sanksi. Panglima sekarang sangat tegas, semua yang salah akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang ada,� ucap dia.
Kok bisa yah kejadian seperti berita di atas ??? padahal atasannya itu kan orang yg terdidik dan berpendidikan ???? ...
Sumber : inilah.com
</div>