baksourat
27th May 2012, 03:26 PM
A deep meaning for our life :
Suatu ketika, ada seorang pembicara memulai
pidatonya dengan
mengeluarkan selembar uang seratus ribu yang
baru.
Kemudian dia
bertanya
"Siapa di antara kamu yang mau uang ini?"
Langsung saja pada mengangkat tangannya,
banyak
sekali.
Katanya lagi " Oke deh, ini akan saya berikan,
tapi sebelumnya biar
saya melakukan hal ini". Si pembicara meremas
uang
kertas seratus ribu
itu, menjadi gulungan kecil yang kumal.
Kemudian dia buka lagi ke bentuk semula :
lembaran
seratus ribu, tapi
sudah kumal sekali. Lalu dia bertanya " Siapa yang
masih mau uang
ini?"
Tetap saja banyak yang angkat tangan, sebanyak
yang tadi.
"Oke, akan saya kasih, tapi biarkan saya
melakukan
hal ini". Dia
menjatuhkan lembaran uang itu ke lantai, terus
diinjak-injak pakai
sepatunya yang habis berjalan di tanah becek
sampai nggak karuan
bentuknya.
Dia tanya lagi" siapa yang masih mau?"
Tangan-tangan masih saja
terangkat.
Masih sebanyak tadi.
"Nah, saudara-saudaraku, sebenarnya kita sudah
mengambil satu nilai
yang sangat berharga dari peristiwa tadi. Kamu
semua masih mau uang
ini
walau bentuknya sudah nggak karuan lagi. Sudah
jelek, kotor, kumal...
tapi nilainya nggak berkurang : tetap seratus ribu
rupiah. Sama seperti kita. Walau kamu sudah
jatuh,
tertimpa tangga
pula...atau kamu gagal, nggak berdaya, terhimpit,
atau dalam keadaan apapun, kamu tetap nggak
kehilangan nilaimu.....karena kamu begitu
berharga.
Jangan biarkan kekecewaan, ketakutanmu
menghancurkan kamu, harapanmu, atau cita-
citamu.
Kamu akan selalu tetap berharga."
:loveindonesia :loveindonesia :loveindonesia
KASIH melon yah :melon: :melon: :melon: :melon:
</div>
Suatu ketika, ada seorang pembicara memulai
pidatonya dengan
mengeluarkan selembar uang seratus ribu yang
baru.
Kemudian dia
bertanya
"Siapa di antara kamu yang mau uang ini?"
Langsung saja pada mengangkat tangannya,
banyak
sekali.
Katanya lagi " Oke deh, ini akan saya berikan,
tapi sebelumnya biar
saya melakukan hal ini". Si pembicara meremas
uang
kertas seratus ribu
itu, menjadi gulungan kecil yang kumal.
Kemudian dia buka lagi ke bentuk semula :
lembaran
seratus ribu, tapi
sudah kumal sekali. Lalu dia bertanya " Siapa yang
masih mau uang
ini?"
Tetap saja banyak yang angkat tangan, sebanyak
yang tadi.
"Oke, akan saya kasih, tapi biarkan saya
melakukan
hal ini". Dia
menjatuhkan lembaran uang itu ke lantai, terus
diinjak-injak pakai
sepatunya yang habis berjalan di tanah becek
sampai nggak karuan
bentuknya.
Dia tanya lagi" siapa yang masih mau?"
Tangan-tangan masih saja
terangkat.
Masih sebanyak tadi.
"Nah, saudara-saudaraku, sebenarnya kita sudah
mengambil satu nilai
yang sangat berharga dari peristiwa tadi. Kamu
semua masih mau uang
ini
walau bentuknya sudah nggak karuan lagi. Sudah
jelek, kotor, kumal...
tapi nilainya nggak berkurang : tetap seratus ribu
rupiah. Sama seperti kita. Walau kamu sudah
jatuh,
tertimpa tangga
pula...atau kamu gagal, nggak berdaya, terhimpit,
atau dalam keadaan apapun, kamu tetap nggak
kehilangan nilaimu.....karena kamu begitu
berharga.
Jangan biarkan kekecewaan, ketakutanmu
menghancurkan kamu, harapanmu, atau cita-
citamu.
Kamu akan selalu tetap berharga."
:loveindonesia :loveindonesia :loveindonesia
KASIH melon yah :melon: :melon: :melon: :melon:
</div>