tahugejrot
27th May 2012, 03:24 PM
selamat datang di thread pertama ane :D
[/spoiler] for pembukaan:
TS tidak bermaksud SARA jadi http://static.kaskus.co.id/images/smilies/fd_1.gif yang mau ngejunk silahkan tapi TS tidak bertanggung jawab terhadap akun anda :ngakak:
TS menerima :melonndan: dan menolak dengan keras :cabendan: bagi yangb belom iso bisa bantu TS dengan :rate5
for kedua:
dan yang paling penting no repost
for bukti:
http://www.ehmalam.tk/img/s.png
[spoiler=open this] for cekibrot:
[/quote]
Hingga kini masih banyak orang yang menganggap bahwa film hanyalah sebuah tontonan yang bersifat konsumsi untuk sekedar hiburan semata. Menganggap jika film hanyalah sarana untuk melenturkan otot-otot syaraf dari ketegangan menghadapi rutinitas harian. Dan tidak sedikit publik yang mengingkari bahwa sebuah film ternyata banyak menyimpan pesan-pesan yang ingin ditanamkan secara halus oleh produsen di bawah alam sadar para penonton.
Dalam membahas perfilman, pikiran kita akan ditarik secara paksa kepada industri raksasa perfilman dunia bernama "Hollywood". Karena dunia telah mengakui betapa hebatnya mereka membuat adegan film dengan skala teknologi animasi yang utra-canggih. Tapi kini, harusnya kita mulai membuka mata bahwa hasil karya mereka tercipta bukan tanpa maksud, film yang mereka ciptakan bukan terlahir di atas awang-awang semata, dan skenario yang mereka garap tercipta bukan by accident tapi by-design.
Jika hal ini kita sepakati, maka yang harus kita ketahui selanjutnya adalah; siapa yang "mendesain" sebuah film? Siapa orang-orang yang berdiri di balik layar besar Hollywood? Apa tujuan mereka? Ambisi serta langkah apa yang mereka tempuh untuk mencapai tujuan tersebut?
Dari pembacaan ini, penulis mencoba menjawab pertanyaan sederhana di atas melalui kacamata "X-Men First Class" yang merupakan salah satu "hasil karya" up-to-date yang cukup relevan untuk dijadikan batu pijakan guna memahami karya-karya Hollywood lainnya.
"X-Men First Class" adalah salah satu sub-tema terbaru di antara film X-Men lainnya semisal "X-Men The Last Stand" dan "X-Men the Origin: Wolverine" yang telah diproduksi tahun-tahun sebelumnya. Dalam film ini dikisahkan tentang awal-mula terbentuknya sebuah kumpulan Mutant di bawah naungan sekolah yang diasuh oleh Profesor X. Kisah X-Men sendiri berasal dari komik terbitan Marvel. Oleh karenanya, ketika diangkat ke layar lebar, 21st Fox Century harus menyertakan Marvel Entertainment dan Dune Entertainment sebagai mitra asosiasi guna menggarap film ini.
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/383629_10150481723022065_752272064_10166013_154927 0808_n.jpg
Dalam awal cerita, kita akan diperkenalkan dengan seorang anak kecil bernama Erik Lensherr dengan lokasi cerita di Polandia tahun 1944. Erik jua lah yang nantinya akan mengakhiri kisah dalam film ini. Boleh dikatakan, film ini secara garis besar ingin mengisahkan bagaimana lika-liku Erik dalam menjalani hidupnya. Rasa sedih, dendam, amarah dan ambisi yang ingin ia capai. Lantas, siapa sebenarnya Erik?
Jika mengikuti alur cerita, kita akan tahu bahwa Erik adalah Magneto Junior, hanya saja ini bukan yang akan kita bahas. Namun pembahasan kita terkait pesan-pesan tersembunyi yang diperankan oleh Erik dan lakon-lakon lainnya baik itu pesan berupa ucapan, kalimat, tindakan, maupun simbol.
Belum sampai dua menit, anda akan diperlihatkan sebuah simbol yang terdapat pada baju yang dipakai Erik, yang tentunya kita semua telah mengenal baik simbol ini. Ya, itu adalah logo heksagram, logo bintang David yang telah menjadi plakat resmi Zionisme Internasional. Sebuah simbol resmi bendera Israel. Simbol tersebut seolah menandakan bahwa dalam cerita ini, pergerakan Zionisme diperankan oleh Erik.
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/319145_10150481724757065_752272064_10166018_508548 285_n.jpg
Perlu diketahui juga, bahwa Erik dan keluarganya dalam film ini dikisahkan sebagai tawanan Nazi, dan itu berhubungan erat dengan cerita konyol "Holocaust" dimana para Zionis berupaya untuk mengais simpati dunia bahwa mereka adalah kaum tertindas yang berhak "merebut" tanah Palestina. Namun tentu saja ini logika keliru, karena yang pernah menindas Israel adalah Jerman dan bukan Palestina.
Baik, kita "pause" adegan Erik sampai di sini, lalu kita beralih ke seting lokasi di Westchester New York tahun 1944. Disini kita akan menyaksikan sebuah adegan dimana seorang anak kecil bernama Charles Francis Xavier tidur lelap di atas kasurnya, ia lalu terhenyak kaget ketika mendengar suara mencurigakan datang dari arah dapur. Kontan Charles Xavier beranjak dari ranjang untuk memastikan suara apa itu? Setibanya di dapur ia baru tahu, ternyata ada maling kecil yang menyusup ke rumahnya untuk mencuri makanan.
Pencuri tersebut tak ubahnya seorang Mutant bertubuh biru dengan kemampuan mengubah wujudnya seperti siapa saja, layaknya iblis yang mampu berubah wujud dan menyamar. Tapi jika diperhatikan lebih detail lagi, ternyata lantai dapur di rumah Xavier tersebut memiliki motif yang sudah tidak asing lagi, yaitu "Checkered Floor" alias lantai hitam-putih ciri khas Freemason yang selalu menjadi motif lantai dalam loji tempat mereka "beribadah".
http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/309656_10150481732197065_752272064_10166082_874431 088_n.jpg
Lantai hitam-putih dalam keyakinan Freemason diyakini sebagai simbol persilangan dua alam, yaitu alam nyata dan alam gaib, atau lebih tepatnya; antara alam manusia dan alam jin (al-tsaqalain). Lantai hitam-putih acap kali disisipkan dalam perfilman dan konser musik. Dalam adegan kali ini, terlihat jelas bahwa Xavier �sebagai manusia� tengah "bertemu" dengan Raven, sebuah makhluk bertubuh biru yang dikesankan seperti jin.
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/388496_10150481735357065_752272064_10166146_157410 1239_n.jpg
Albert Pike, seorang Freemason derajat-33 dan juga pendiri gerakan rasialis KKK (Ku Klux Kan) menyatakan bahwa Freemason hampir seluruhnya diasaskan oleh Kabbala. Artinya, ritual kaum Mason tak kan jauh dari praktik sihir berikut simbol-simbol warisan paganisme Babilon dan Mesir kuno. Motif "lantai hitam-putih" juga digunakan pada adegan ketika Erik �yang telah dewasa� berada di sebuah bar di Villa Gesell-Argentina ketika mencari Sebastian Shaw.
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/378750_10150481737617065_752272064_10166183_180147 0227_n.jpg
Dan jika kita kembali lagi ke kamar Xavier persis sebelum adegan pertemuannya dengan Raven, maka perhatikan apa yang terdapat di atas meja di dekat ranjang Xavier. Di situ terdapat tiga buah foto, dan penulis yakin, setidaknya publik sangat akrab dengan dua wajah dari ketiga foto itu, yang satu sebelah pojok kiri adalah Charles Darwin, dan yang sebelah pojok kanan adalah Albert Einstein. Apa hubungannya dengan Xavier? Lantas, mengapa ada persamaan dengan nama depan mereka; "Charles" Darwin dan "Charles" Xavier? Dan apakah semua itu kebetulan?
http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/316702_10150481739767065_752272064_10166198_195411 1245_n.jpg
[quote]
Untuk ukuran seorang anak kecil, lebih cocok jika Xavier meletakkan foto kedua orang-tuanya di figura tersebut, karena sungguh janggal jika seorang anak SD meletakkan foto Darwin dan Einstein dalam bingkai foto privat seolah kedua orang tersebut adalah orang tuanya. Mungkin jika sepintas dilihat, penonton tidak terlalu memperhatikan foto tersebut, dan terbesit jika itu hanyalah foto-foto famili atau orang tuanya, namun sekali lagi, itu bukanlah foto keluarganya, lantas kenapa harus Darwin dan Einstein foto yang dipilih sang sutradara untuk diletakkan di atas meja Xavier?
Dari empat hal inilah setidaknya kita akan mengetahui pesan rahasia yang tersembunyi dalam film X-Men First Class ini, pertama adalah logo Heksagram (bintang David) yang mewakili gerakan Zionisme, kedua adalah lantai hitam-putih sebagai simbol gerakan Freemasonry, ketiga adalah Charles Darwin dan keempat adalah Albert Einstein. Hingga akhir cerita film ini, semua akan berkait-kelindan dengan empat unsur tersebut, saling berhubungan dan menuju kepada sebuah pesan subliminal yang dibisikkan secara halus ke dalam pikiran jutaan penonton.
selengkapnya liat disini aja gan capek copasnya :ngakak: TKP (http://thedexwan.blogspot.com/2011/11/membongkar-propaganda-anti-tuhan-dalam.html)
</div>
[/spoiler] for pembukaan:
TS tidak bermaksud SARA jadi http://static.kaskus.co.id/images/smilies/fd_1.gif yang mau ngejunk silahkan tapi TS tidak bertanggung jawab terhadap akun anda :ngakak:
TS menerima :melonndan: dan menolak dengan keras :cabendan: bagi yangb belom iso bisa bantu TS dengan :rate5
for kedua:
dan yang paling penting no repost
for bukti:
http://www.ehmalam.tk/img/s.png
[spoiler=open this] for cekibrot:
[/quote]
Hingga kini masih banyak orang yang menganggap bahwa film hanyalah sebuah tontonan yang bersifat konsumsi untuk sekedar hiburan semata. Menganggap jika film hanyalah sarana untuk melenturkan otot-otot syaraf dari ketegangan menghadapi rutinitas harian. Dan tidak sedikit publik yang mengingkari bahwa sebuah film ternyata banyak menyimpan pesan-pesan yang ingin ditanamkan secara halus oleh produsen di bawah alam sadar para penonton.
Dalam membahas perfilman, pikiran kita akan ditarik secara paksa kepada industri raksasa perfilman dunia bernama "Hollywood". Karena dunia telah mengakui betapa hebatnya mereka membuat adegan film dengan skala teknologi animasi yang utra-canggih. Tapi kini, harusnya kita mulai membuka mata bahwa hasil karya mereka tercipta bukan tanpa maksud, film yang mereka ciptakan bukan terlahir di atas awang-awang semata, dan skenario yang mereka garap tercipta bukan by accident tapi by-design.
Jika hal ini kita sepakati, maka yang harus kita ketahui selanjutnya adalah; siapa yang "mendesain" sebuah film? Siapa orang-orang yang berdiri di balik layar besar Hollywood? Apa tujuan mereka? Ambisi serta langkah apa yang mereka tempuh untuk mencapai tujuan tersebut?
Dari pembacaan ini, penulis mencoba menjawab pertanyaan sederhana di atas melalui kacamata "X-Men First Class" yang merupakan salah satu "hasil karya" up-to-date yang cukup relevan untuk dijadikan batu pijakan guna memahami karya-karya Hollywood lainnya.
"X-Men First Class" adalah salah satu sub-tema terbaru di antara film X-Men lainnya semisal "X-Men The Last Stand" dan "X-Men the Origin: Wolverine" yang telah diproduksi tahun-tahun sebelumnya. Dalam film ini dikisahkan tentang awal-mula terbentuknya sebuah kumpulan Mutant di bawah naungan sekolah yang diasuh oleh Profesor X. Kisah X-Men sendiri berasal dari komik terbitan Marvel. Oleh karenanya, ketika diangkat ke layar lebar, 21st Fox Century harus menyertakan Marvel Entertainment dan Dune Entertainment sebagai mitra asosiasi guna menggarap film ini.
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/383629_10150481723022065_752272064_10166013_154927 0808_n.jpg
Dalam awal cerita, kita akan diperkenalkan dengan seorang anak kecil bernama Erik Lensherr dengan lokasi cerita di Polandia tahun 1944. Erik jua lah yang nantinya akan mengakhiri kisah dalam film ini. Boleh dikatakan, film ini secara garis besar ingin mengisahkan bagaimana lika-liku Erik dalam menjalani hidupnya. Rasa sedih, dendam, amarah dan ambisi yang ingin ia capai. Lantas, siapa sebenarnya Erik?
Jika mengikuti alur cerita, kita akan tahu bahwa Erik adalah Magneto Junior, hanya saja ini bukan yang akan kita bahas. Namun pembahasan kita terkait pesan-pesan tersembunyi yang diperankan oleh Erik dan lakon-lakon lainnya baik itu pesan berupa ucapan, kalimat, tindakan, maupun simbol.
Belum sampai dua menit, anda akan diperlihatkan sebuah simbol yang terdapat pada baju yang dipakai Erik, yang tentunya kita semua telah mengenal baik simbol ini. Ya, itu adalah logo heksagram, logo bintang David yang telah menjadi plakat resmi Zionisme Internasional. Sebuah simbol resmi bendera Israel. Simbol tersebut seolah menandakan bahwa dalam cerita ini, pergerakan Zionisme diperankan oleh Erik.
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/319145_10150481724757065_752272064_10166018_508548 285_n.jpg
Perlu diketahui juga, bahwa Erik dan keluarganya dalam film ini dikisahkan sebagai tawanan Nazi, dan itu berhubungan erat dengan cerita konyol "Holocaust" dimana para Zionis berupaya untuk mengais simpati dunia bahwa mereka adalah kaum tertindas yang berhak "merebut" tanah Palestina. Namun tentu saja ini logika keliru, karena yang pernah menindas Israel adalah Jerman dan bukan Palestina.
Baik, kita "pause" adegan Erik sampai di sini, lalu kita beralih ke seting lokasi di Westchester New York tahun 1944. Disini kita akan menyaksikan sebuah adegan dimana seorang anak kecil bernama Charles Francis Xavier tidur lelap di atas kasurnya, ia lalu terhenyak kaget ketika mendengar suara mencurigakan datang dari arah dapur. Kontan Charles Xavier beranjak dari ranjang untuk memastikan suara apa itu? Setibanya di dapur ia baru tahu, ternyata ada maling kecil yang menyusup ke rumahnya untuk mencuri makanan.
Pencuri tersebut tak ubahnya seorang Mutant bertubuh biru dengan kemampuan mengubah wujudnya seperti siapa saja, layaknya iblis yang mampu berubah wujud dan menyamar. Tapi jika diperhatikan lebih detail lagi, ternyata lantai dapur di rumah Xavier tersebut memiliki motif yang sudah tidak asing lagi, yaitu "Checkered Floor" alias lantai hitam-putih ciri khas Freemason yang selalu menjadi motif lantai dalam loji tempat mereka "beribadah".
http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/309656_10150481732197065_752272064_10166082_874431 088_n.jpg
Lantai hitam-putih dalam keyakinan Freemason diyakini sebagai simbol persilangan dua alam, yaitu alam nyata dan alam gaib, atau lebih tepatnya; antara alam manusia dan alam jin (al-tsaqalain). Lantai hitam-putih acap kali disisipkan dalam perfilman dan konser musik. Dalam adegan kali ini, terlihat jelas bahwa Xavier �sebagai manusia� tengah "bertemu" dengan Raven, sebuah makhluk bertubuh biru yang dikesankan seperti jin.
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/388496_10150481735357065_752272064_10166146_157410 1239_n.jpg
Albert Pike, seorang Freemason derajat-33 dan juga pendiri gerakan rasialis KKK (Ku Klux Kan) menyatakan bahwa Freemason hampir seluruhnya diasaskan oleh Kabbala. Artinya, ritual kaum Mason tak kan jauh dari praktik sihir berikut simbol-simbol warisan paganisme Babilon dan Mesir kuno. Motif "lantai hitam-putih" juga digunakan pada adegan ketika Erik �yang telah dewasa� berada di sebuah bar di Villa Gesell-Argentina ketika mencari Sebastian Shaw.
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/378750_10150481737617065_752272064_10166183_180147 0227_n.jpg
Dan jika kita kembali lagi ke kamar Xavier persis sebelum adegan pertemuannya dengan Raven, maka perhatikan apa yang terdapat di atas meja di dekat ranjang Xavier. Di situ terdapat tiga buah foto, dan penulis yakin, setidaknya publik sangat akrab dengan dua wajah dari ketiga foto itu, yang satu sebelah pojok kiri adalah Charles Darwin, dan yang sebelah pojok kanan adalah Albert Einstein. Apa hubungannya dengan Xavier? Lantas, mengapa ada persamaan dengan nama depan mereka; "Charles" Darwin dan "Charles" Xavier? Dan apakah semua itu kebetulan?
http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/316702_10150481739767065_752272064_10166198_195411 1245_n.jpg
[quote]
Untuk ukuran seorang anak kecil, lebih cocok jika Xavier meletakkan foto kedua orang-tuanya di figura tersebut, karena sungguh janggal jika seorang anak SD meletakkan foto Darwin dan Einstein dalam bingkai foto privat seolah kedua orang tersebut adalah orang tuanya. Mungkin jika sepintas dilihat, penonton tidak terlalu memperhatikan foto tersebut, dan terbesit jika itu hanyalah foto-foto famili atau orang tuanya, namun sekali lagi, itu bukanlah foto keluarganya, lantas kenapa harus Darwin dan Einstein foto yang dipilih sang sutradara untuk diletakkan di atas meja Xavier?
Dari empat hal inilah setidaknya kita akan mengetahui pesan rahasia yang tersembunyi dalam film X-Men First Class ini, pertama adalah logo Heksagram (bintang David) yang mewakili gerakan Zionisme, kedua adalah lantai hitam-putih sebagai simbol gerakan Freemasonry, ketiga adalah Charles Darwin dan keempat adalah Albert Einstein. Hingga akhir cerita film ini, semua akan berkait-kelindan dengan empat unsur tersebut, saling berhubungan dan menuju kepada sebuah pesan subliminal yang dibisikkan secara halus ke dalam pikiran jutaan penonton.
selengkapnya liat disini aja gan capek copasnya :ngakak: TKP (http://thedexwan.blogspot.com/2011/11/membongkar-propaganda-anti-tuhan-dalam.html)
</div>