tahugejrot
27th May 2012, 03:24 PM
misi yah gan ane cuma pengen share aje tentang ini
http://cdn-u.kaskus.co.id/66/v4blop11.jpg
Bumi, planet kita ternyata tidak sendirian. Ia bahkan mungkin tidak akan kesepian karena ada "teman-teman sejenisnya" di luar sana.
para astronom mengumumkan penemuan jenis planet baru yang memiliki lebih banyak kesamaan dengan Bumi dibanding dengan planet-planet gas raksasa yang ditemukan sebelumnya. Planet-planet jenis baru ini diperkirakan banyak terdapat di jagad raya.
"Kami makin dekat pada jawaban atas pertanyaan �apakah kita sendirian di jagad raya?�" ujar Anne Kinney, direktur Direktorat Misi Ilmiah Divisi Jagad Raya NASA. "Kami ingin mengetahui jawaban itu dengan mencari planet-planet dan memeriksa apakah ada kehidupan di sana."
Para astronom menemukan dua planet --termasuk kelas paling kecil yang pernah dideteksi-- yang mengorbit dua bintang berbeda pada jarak kurang dari 50 tahun cahaya dari Bumi. Salah satu planet itu mengelilingi sebuah bintang kerdil merah yang mengeluarkan cahaya hanya 2 hingga 3 persen cahaya Matahari, dan merupakan jenis bintang paling umum ditemukan di galaksi Bima Sakti.
Temuan di atas membuat para astronom penemunya mengusulkan adanya kelas baru bagi jenis planet ini, yakni planet yang berukuran 14 hingga 18 kali ukuran Bumi.
"Temuan ini hanya awal dari temuan lain. Kami ingin menjadikannya rutin," kata Geoffrey Marcy dari Universitas California di Berkeley, yang menemukan planet di atas bersama dengan R. Paul Butler dari Carnegie Institution di Washington. Nah, dengan berbagai temuan planet berbatu ini, maka impian untuk menemukan "Bumi" lain bakal makin mendekati kenyataan.
"Bisa jadi sebagian besar dari 100 milyar bintang di galaksi Bima Sakti memiliki -planet-planet yang mengorbit mereka," kata Butler. "Kami makin dekat pada penemuan sistem planet yang mirip dengan tata surya kita."
Planet yang mengorbit Gliese 436, berjarak 33 tahun cahaya dari Bumi
Menggunakan teknik pengukuran "goyangan" sebuah bintang yang disebabkan gaya gravitasi planet, para astronom menyimpulkan adanya dua planet di sana. Informasi-informasi seperti massa, orbit dan kecepatan planet juga bisa diketahui. Goyangan bintang diamati dengan mengukur efek Doppler pada cahayanya. Gelombang cahaya itu akan memanjang atau memendek seiring dengan gerakannya di sekitar gaya gravitasi planet yang dilalui.
Penemuan planet di atas menyusul temuan lain yang diperoleh pemburu planet Swiss yang mendapatkan sebuah planet lebih kecil dari yang ditemukan sebelumnya. Temuan-temuan ini tentu saja bakal menambahkan kelas planet baru, walau pengakuan atas kelas itu harus disetujui dahulu.
Saat ini banyak sekali astronom yang mengamati langit untuk mencari planet asing di luar tata surya. Sudah sekitar 135 planet asing itu ditemukan. Dengan memakai metode baru, para astronom itu kini bisa mendeteksi objek-objek yang lebih kecil daripada Saturnus. Adapun yang mereka cari sekarang adalah planet-planet seukuran Bumi kita.
Kedua planet yang baru-baru ini ditemukan, berukuran sekitar 17 kali lebih besar dari Bumi, kurang lebih sebesar Neptunus. Karena mereka berada terlalu dekat dengan bintang induknya, maka waktu edarnya pun sangat singkat.
Di luar itu, para astronom belum bisa memastikan bentuk planet sebenarnya. Keduanya bisa saja berupa bola gas seperti Jupiter, atau seperti Neptunus yang memiliki inti bebatuan berlapis es, diselimuti atmosfer tebal hidrogen dan helium. Sedangkan mengingat kedekatannya dengan bintangnya, keduanya bisa juga berupa "rock planet" seperti Merkurius.
Perbandingan ukuran planet-planet jenis baru dengan Bumi dan Jupiter
Planet pertama yang ditemukan, mengorbit bintang kerdil merah dingin yang disebut Gliese 436 di gugusan Leo, 33 tahun cahaya dari Bumi. Observasi teliti terhadap bintang itu dimulai Juli 2003 dan ditemukan sebuah planet berukuran setidaknya 21 kali ukuran Bumi. Planet tersebut menyelesaikan orbitnya hanya dalam waktu 2,64 hari --bandingkan dengan Bumi yang perlu 365 hari.
Planet kedua, mengorbit sebuah bintang kuning seperti Matahari kita yang disebut 55 Cancri. Planet ini merupakan bagian dari sistem tata surya berplanet empat yang pertama kali ditemukan. Ukuran massanya diduga sekitar 18 kali Bumi, memiliki waktu orbit 2,81 hari, dan berada pada jarak sekitar 41 tahun cahaya dari Bumi di gugusan Cancer.
"Sistem itu adalah yang paling mirip dengan tata surya kita dibanding temuan-temuan lain," kata Barbara McArthur, peneliti dari Universitas Texas di Austin.
Planet-planet di atas ditemukan menggunakan teleskop-teleskop Observatorium W.M. Keck Hawaii, Observatorium Lick di California dan Observatorium McDonald di Texas. Data-data dari teleskop ruang angkasa Hubble juga digunakan.
NASA sendiri masih akan terus meluncurkan serangkaian misi untuk menemukan lebih banyak planet di masa mendatang. Misi-misi itu adalah Kepler Mission, Space Interferometry Mission dan Terrestrial Planet Finder. Semuanya ditujukan untuk mencari planet biru yang mengorbit bintang kuning serupa Bumi dan Matahari.
Silahkan di simak gan
ane ga nolak :melonndan: nya tapi jangan di :cabendan: ane takut.
ok ok
[[/spoiler][spoiler=open this]=sumber]hanavie2.multiply.com/journal/item/4/Ada_Bumi_ke-2?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem[/spoler]
</div>
http://cdn-u.kaskus.co.id/66/v4blop11.jpg
Bumi, planet kita ternyata tidak sendirian. Ia bahkan mungkin tidak akan kesepian karena ada "teman-teman sejenisnya" di luar sana.
para astronom mengumumkan penemuan jenis planet baru yang memiliki lebih banyak kesamaan dengan Bumi dibanding dengan planet-planet gas raksasa yang ditemukan sebelumnya. Planet-planet jenis baru ini diperkirakan banyak terdapat di jagad raya.
"Kami makin dekat pada jawaban atas pertanyaan �apakah kita sendirian di jagad raya?�" ujar Anne Kinney, direktur Direktorat Misi Ilmiah Divisi Jagad Raya NASA. "Kami ingin mengetahui jawaban itu dengan mencari planet-planet dan memeriksa apakah ada kehidupan di sana."
Para astronom menemukan dua planet --termasuk kelas paling kecil yang pernah dideteksi-- yang mengorbit dua bintang berbeda pada jarak kurang dari 50 tahun cahaya dari Bumi. Salah satu planet itu mengelilingi sebuah bintang kerdil merah yang mengeluarkan cahaya hanya 2 hingga 3 persen cahaya Matahari, dan merupakan jenis bintang paling umum ditemukan di galaksi Bima Sakti.
Temuan di atas membuat para astronom penemunya mengusulkan adanya kelas baru bagi jenis planet ini, yakni planet yang berukuran 14 hingga 18 kali ukuran Bumi.
"Temuan ini hanya awal dari temuan lain. Kami ingin menjadikannya rutin," kata Geoffrey Marcy dari Universitas California di Berkeley, yang menemukan planet di atas bersama dengan R. Paul Butler dari Carnegie Institution di Washington. Nah, dengan berbagai temuan planet berbatu ini, maka impian untuk menemukan "Bumi" lain bakal makin mendekati kenyataan.
"Bisa jadi sebagian besar dari 100 milyar bintang di galaksi Bima Sakti memiliki -planet-planet yang mengorbit mereka," kata Butler. "Kami makin dekat pada penemuan sistem planet yang mirip dengan tata surya kita."
Planet yang mengorbit Gliese 436, berjarak 33 tahun cahaya dari Bumi
Menggunakan teknik pengukuran "goyangan" sebuah bintang yang disebabkan gaya gravitasi planet, para astronom menyimpulkan adanya dua planet di sana. Informasi-informasi seperti massa, orbit dan kecepatan planet juga bisa diketahui. Goyangan bintang diamati dengan mengukur efek Doppler pada cahayanya. Gelombang cahaya itu akan memanjang atau memendek seiring dengan gerakannya di sekitar gaya gravitasi planet yang dilalui.
Penemuan planet di atas menyusul temuan lain yang diperoleh pemburu planet Swiss yang mendapatkan sebuah planet lebih kecil dari yang ditemukan sebelumnya. Temuan-temuan ini tentu saja bakal menambahkan kelas planet baru, walau pengakuan atas kelas itu harus disetujui dahulu.
Saat ini banyak sekali astronom yang mengamati langit untuk mencari planet asing di luar tata surya. Sudah sekitar 135 planet asing itu ditemukan. Dengan memakai metode baru, para astronom itu kini bisa mendeteksi objek-objek yang lebih kecil daripada Saturnus. Adapun yang mereka cari sekarang adalah planet-planet seukuran Bumi kita.
Kedua planet yang baru-baru ini ditemukan, berukuran sekitar 17 kali lebih besar dari Bumi, kurang lebih sebesar Neptunus. Karena mereka berada terlalu dekat dengan bintang induknya, maka waktu edarnya pun sangat singkat.
Di luar itu, para astronom belum bisa memastikan bentuk planet sebenarnya. Keduanya bisa saja berupa bola gas seperti Jupiter, atau seperti Neptunus yang memiliki inti bebatuan berlapis es, diselimuti atmosfer tebal hidrogen dan helium. Sedangkan mengingat kedekatannya dengan bintangnya, keduanya bisa juga berupa "rock planet" seperti Merkurius.
Perbandingan ukuran planet-planet jenis baru dengan Bumi dan Jupiter
Planet pertama yang ditemukan, mengorbit bintang kerdil merah dingin yang disebut Gliese 436 di gugusan Leo, 33 tahun cahaya dari Bumi. Observasi teliti terhadap bintang itu dimulai Juli 2003 dan ditemukan sebuah planet berukuran setidaknya 21 kali ukuran Bumi. Planet tersebut menyelesaikan orbitnya hanya dalam waktu 2,64 hari --bandingkan dengan Bumi yang perlu 365 hari.
Planet kedua, mengorbit sebuah bintang kuning seperti Matahari kita yang disebut 55 Cancri. Planet ini merupakan bagian dari sistem tata surya berplanet empat yang pertama kali ditemukan. Ukuran massanya diduga sekitar 18 kali Bumi, memiliki waktu orbit 2,81 hari, dan berada pada jarak sekitar 41 tahun cahaya dari Bumi di gugusan Cancer.
"Sistem itu adalah yang paling mirip dengan tata surya kita dibanding temuan-temuan lain," kata Barbara McArthur, peneliti dari Universitas Texas di Austin.
Planet-planet di atas ditemukan menggunakan teleskop-teleskop Observatorium W.M. Keck Hawaii, Observatorium Lick di California dan Observatorium McDonald di Texas. Data-data dari teleskop ruang angkasa Hubble juga digunakan.
NASA sendiri masih akan terus meluncurkan serangkaian misi untuk menemukan lebih banyak planet di masa mendatang. Misi-misi itu adalah Kepler Mission, Space Interferometry Mission dan Terrestrial Planet Finder. Semuanya ditujukan untuk mencari planet biru yang mengorbit bintang kuning serupa Bumi dan Matahari.
Silahkan di simak gan
ane ga nolak :melonndan: nya tapi jangan di :cabendan: ane takut.
ok ok
[[/spoiler][spoiler=open this]=sumber]hanavie2.multiply.com/journal/item/4/Ada_Bumi_ke-2?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem[/spoler]
</div>