ondelondel
27th May 2012, 03:24 PM
"Kawan-kawan yang baik...
Beberapa hari terakhir ini saya melancong ke dua kota di pesisir utara Jawa Tengah yaitu Kota Pati dan Kota Rembang.
Di Pati saya diajak seorang teman ke acara pesta panen di sebuah desa bernama Kalongan. Pada malam harinya pesta dilanjutkan dengan acara kesenian rakyat dan diskusi tentang permasalahan pelik ara petani. Diskusi ini dipandu oleh seorang seniman yang banting setir menjadi aktivis pertanian bernama Imam Bucah.
Esok harinya saya pergi ke Kota Rembang untuk mengunjungi seorang teman, seorang petani muda bersemangat bernama Prap.
Saya diajak keliling sawahnya yang juga sedang panen. Kami bicara banyak tentang permasalahan petani selama jalan2 ini.
Dari kunjungan ke kedua kota ini, berdasarkan info dari Imam Bucah dan Prap, serta pengamatan langsung di lapangan, saya berkesimpulan bahwa petani2 di sini memiliki permasalahan yang sama, yaitu permasalahan pupuk dan harga gabah.
Para petani memiliki ketergantungan terhadap pupuk buatan urea yang semakin hari harganya semakin meroket. Pupuk urea selain harganya terus meroket juga ternyata sangat merusak lingkungan, selain merusak unsur tanah juga menjadi penyebab utama punahnya burung manyar.
Harga gabah kering yang dimainkan oleh para tengkulak dan pemerintah setiap masa panen adalah permasalahan yang membuat petani kita makin tercekik, menangis dalam isak yang teredam selama bertahun-tahun, bahkan mungkin puluhan tahun.
Sitem pertanian hibrida yang dicanangkan oleh pemerintah orde baru sesungguhnya menimbulkan permasalahan2 pelik di kalangan petani. Dan kita semua tahu, permasalahan petani berarti adalah permasalahan kita semua.
Kita dibikin tidak sehat oleh penguasa lalim sejak dari makanan pokok kita: BERAS!
Beras hibrida, beras putih yang setiap hari kita makan, adalah jenis beras yang sesungguhnya tidak sehat, mengandung serat yang rendah dan terkontaminasi pupuk urea (bahan kimia buatan yang bisa mengkerdilkan tubuh dan jiwa kita).
Imam Bucah dan Prap adalah dua anak muda yang sesungguhnya sudah menyadari hal2 tersebut dan ingin mengembalikan kesadaran para petani untuk menanam padi dengan sistem kuno, sistem organik. Tapi informasi mengenai sistem pertanian organik ini masih sangat minim.
Untuk itu saya mohon pada siapapun kawan-kawan di sini yang memiliki info mendetail mengenai sistem pertanian organik agar membagi pengetahuannya di sini yang nantinya akan saya teruskan pada mereka yang membutuhkan.
Demikian permohonan saya, sebelumnya terimakasih yang sebesar2nya..."
sumber (http://www.tolongdong.com/index.php/helping/sid/Permasalahan-Petani-c0ec7803370089aa3422dc08113d0ccf)
Itu yg ngepost teman saya di forum sebelah. Gmana tanggepannya agan2 mengenai hal tersebut di atas? Maaf seblmnya kalau salah kamar :)
</div>
Beberapa hari terakhir ini saya melancong ke dua kota di pesisir utara Jawa Tengah yaitu Kota Pati dan Kota Rembang.
Di Pati saya diajak seorang teman ke acara pesta panen di sebuah desa bernama Kalongan. Pada malam harinya pesta dilanjutkan dengan acara kesenian rakyat dan diskusi tentang permasalahan pelik ara petani. Diskusi ini dipandu oleh seorang seniman yang banting setir menjadi aktivis pertanian bernama Imam Bucah.
Esok harinya saya pergi ke Kota Rembang untuk mengunjungi seorang teman, seorang petani muda bersemangat bernama Prap.
Saya diajak keliling sawahnya yang juga sedang panen. Kami bicara banyak tentang permasalahan petani selama jalan2 ini.
Dari kunjungan ke kedua kota ini, berdasarkan info dari Imam Bucah dan Prap, serta pengamatan langsung di lapangan, saya berkesimpulan bahwa petani2 di sini memiliki permasalahan yang sama, yaitu permasalahan pupuk dan harga gabah.
Para petani memiliki ketergantungan terhadap pupuk buatan urea yang semakin hari harganya semakin meroket. Pupuk urea selain harganya terus meroket juga ternyata sangat merusak lingkungan, selain merusak unsur tanah juga menjadi penyebab utama punahnya burung manyar.
Harga gabah kering yang dimainkan oleh para tengkulak dan pemerintah setiap masa panen adalah permasalahan yang membuat petani kita makin tercekik, menangis dalam isak yang teredam selama bertahun-tahun, bahkan mungkin puluhan tahun.
Sitem pertanian hibrida yang dicanangkan oleh pemerintah orde baru sesungguhnya menimbulkan permasalahan2 pelik di kalangan petani. Dan kita semua tahu, permasalahan petani berarti adalah permasalahan kita semua.
Kita dibikin tidak sehat oleh penguasa lalim sejak dari makanan pokok kita: BERAS!
Beras hibrida, beras putih yang setiap hari kita makan, adalah jenis beras yang sesungguhnya tidak sehat, mengandung serat yang rendah dan terkontaminasi pupuk urea (bahan kimia buatan yang bisa mengkerdilkan tubuh dan jiwa kita).
Imam Bucah dan Prap adalah dua anak muda yang sesungguhnya sudah menyadari hal2 tersebut dan ingin mengembalikan kesadaran para petani untuk menanam padi dengan sistem kuno, sistem organik. Tapi informasi mengenai sistem pertanian organik ini masih sangat minim.
Untuk itu saya mohon pada siapapun kawan-kawan di sini yang memiliki info mendetail mengenai sistem pertanian organik agar membagi pengetahuannya di sini yang nantinya akan saya teruskan pada mereka yang membutuhkan.
Demikian permohonan saya, sebelumnya terimakasih yang sebesar2nya..."
sumber (http://www.tolongdong.com/index.php/helping/sid/Permasalahan-Petani-c0ec7803370089aa3422dc08113d0ccf)
Itu yg ngepost teman saya di forum sebelah. Gmana tanggepannya agan2 mengenai hal tersebut di atas? Maaf seblmnya kalau salah kamar :)
</div>