bakriegroup
27th May 2012, 03:24 PM
Liputan6.com, Jakarta: Untuk mengamankan aksi unjuk rasa memperingati hari buruh sedunia atau May Day, Selasa (1/5), Mabes Polri berjanji tak akan melengkapi aparatnya di lapangan dengan senjata api.
"Nanti, di lapangan (polisi, red) hanya membawa alat pengendali masa," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Saud Usman di Mabes Polri Jakarta, Senin (30/4).
Aparat polisi di lapangan nantinya hanya akan dibekali senjata laras licin untuk melontarkan gas air mata dan meriam air. Hal itu untuk mengeliminasi jatuhnya korban jika pengunjuk rasa bertindak anarkis.
"Ini untuk eliminasi korban jika ada tindakan anarkis. Sesuai dengan prosedur yakni protap nomer 1 tahun 2010," ujarnya.
Kendati demikian, Saud Usman menghimbau agar massa tidak membawa benda-benda berbahaya seperti senjata tajam dan cairan BBM, seperti yang terjadi pada saat demo menolak kenaikan harga BBM, beberapa waktu lalu.
Secara terpisah, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung Suharsono Rajab, menegaskan akan melakukan razia ke titik kumpul para demonstran. Hal itu dilakukan untuk mewaspadai adanya bom molotov dan cairan berbahaya yang akan membuat rusuh suasana unjuk rasa. (MLA)
</div>
"Nanti, di lapangan (polisi, red) hanya membawa alat pengendali masa," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Saud Usman di Mabes Polri Jakarta, Senin (30/4).
Aparat polisi di lapangan nantinya hanya akan dibekali senjata laras licin untuk melontarkan gas air mata dan meriam air. Hal itu untuk mengeliminasi jatuhnya korban jika pengunjuk rasa bertindak anarkis.
"Ini untuk eliminasi korban jika ada tindakan anarkis. Sesuai dengan prosedur yakni protap nomer 1 tahun 2010," ujarnya.
Kendati demikian, Saud Usman menghimbau agar massa tidak membawa benda-benda berbahaya seperti senjata tajam dan cairan BBM, seperti yang terjadi pada saat demo menolak kenaikan harga BBM, beberapa waktu lalu.
Secara terpisah, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung Suharsono Rajab, menegaskan akan melakukan razia ke titik kumpul para demonstran. Hal itu dilakukan untuk mewaspadai adanya bom molotov dan cairan berbahaya yang akan membuat rusuh suasana unjuk rasa. (MLA)
</div>