golputaja
27th May 2012, 03:22 PM
Sidoarjo - Peringatan Hari Buruh Sedunia juga dimanfaatkan para buruh yang tergabung dalam FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia). Ratusan buruh ini mengepung kantor Pengadilan Negeri Sidoarjo menuntut agar teman mereka yang ditahan di Lapas dibebaskan.
Massa buruh mendesak agar pengadilan segera membebaskan Agus Suprianto pekerja di Japfa Comffed yang saat ini ditahan di Lapas Sidoarjo selama hampir 2 bulan. Buruh menganggap Agus adalah pejuang buruh.
Agus sendiri ditahan karena dianggap sebagai provokator saat para buruh melakukan unjuk rasa di kantor Disnaker Sidoarjo beberapa waktu lalu.
"Bebaskan Agus sekarang juga. Dia bukan provokator. Agus adalah pejuang bagi kaum buruh," teriak seorang peserta aksi dalam orasinya di depan kantor PN Sidoarjo Jalan Sultan Agung, Selas (1/5/2012).
Sementara, Rina, istri Agus yang ikut serta dalam aksi tersebut sangat menyesalkan penahanan yang dilakukan pengadilan terhadap suaminya. Rina berharap, dalam peringatan hari Buruh ini suaminya dapat segera dibebaskan.
"saya berharap dengan isntansi terkait suami saya ditangguhkan penahanannya. Saya sudah menemui beliau-beliaunya seperti kapolres, kepala kejaksaan, dan kepala pengadilan namun semua gagal," ujarnya.
Rina yakin, jika saat unjuk rasa di kantor Disnaker suaminya bukan sebagai provokator. Namun Agus lebih memperjuangkan nasib buruh.
(bdh/bdh)
</div>
Massa buruh mendesak agar pengadilan segera membebaskan Agus Suprianto pekerja di Japfa Comffed yang saat ini ditahan di Lapas Sidoarjo selama hampir 2 bulan. Buruh menganggap Agus adalah pejuang buruh.
Agus sendiri ditahan karena dianggap sebagai provokator saat para buruh melakukan unjuk rasa di kantor Disnaker Sidoarjo beberapa waktu lalu.
"Bebaskan Agus sekarang juga. Dia bukan provokator. Agus adalah pejuang bagi kaum buruh," teriak seorang peserta aksi dalam orasinya di depan kantor PN Sidoarjo Jalan Sultan Agung, Selas (1/5/2012).
Sementara, Rina, istri Agus yang ikut serta dalam aksi tersebut sangat menyesalkan penahanan yang dilakukan pengadilan terhadap suaminya. Rina berharap, dalam peringatan hari Buruh ini suaminya dapat segera dibebaskan.
"saya berharap dengan isntansi terkait suami saya ditangguhkan penahanannya. Saya sudah menemui beliau-beliaunya seperti kapolres, kepala kejaksaan, dan kepala pengadilan namun semua gagal," ujarnya.
Rina yakin, jika saat unjuk rasa di kantor Disnaker suaminya bukan sebagai provokator. Namun Agus lebih memperjuangkan nasib buruh.
(bdh/bdh)
</div>