kumisfauzi
27th May 2012, 03:22 PM
Hari Anak Nasional 23 Juli 2011
Untuk memperingati Hari Anak Nasional Indonesia, Sabtu 23 Juli, pemerintah
Indonesia menetapkan 'anak sehat' sebagai tema utama tahun 2011 ini.
Namun agaknya masalah utama yang dihadapi oleh sejumlah anak Indonesia adalah
kemiskinan yang justru menghambat akses mereka terhadap layanan kesehatan.
Dan Ketua Perlindungan Anak Indonesia, KPAI, Maria Ulfah Ansor, menegaskan bahwa
akses terhadap kesehatan itu justru menjadi salah satu sasaran.
"Anak Indonesia yang sehat itu artinya semua anak Indonesia harus mendapat akses
layanan kesehatan dasar. Kemudian 84 juta anak Indonesia harus mendapatlan akses
layanan pendidikan dasar di seluruh Indonesia," tuturnya kepada wartawan BBC
Indonesia, Sigit Purnomo.
KPAI yang dibentuk oleh pemerintah mengakui ada sejumlah kendala, antara lain
komitmen pemerintah daerah yang rendah dalam mengimplementasikan kebijakan ramah
anak.
Otonomi daerah, menurut KPAI, telah membuat pemerintah pusat tidak bisa langsung
mengintervensi kebijakan yang dijalankan pemerintah daerah.
Perkembangan terganggu
Alasan otonomi daerah tersebut tidak bisa diterima oleh Sekjen Komnas
Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.
Menurutnya, pemerintah harus mengutamakan pemberantasan kemiskinan yang
menghambat perkembangan anak-anak Indonesia.
"Anak-anak itu tumbuh berkembangnya akan terganggu, kecerdasannya juga akan
terganggu, hak-hak lain yang seharusnya dimiliki akan terganggu dan terabaikan.
Akibatnya secara luas, bangsa Indonesia akan kehilangan generasi yang baik,"
tambahnya.
Data KPAI menyebutkan jumlah anak indonesia di bawah usia 18 tahun mencapai 87
juta anak dan tiga juta diantaranya adalah pekerja anak.
Dari total pekerja anak, sebesar 13,5% menderita gizi buruk.
Dua anak yang sehari-hari bekerja di jalanan -mengamen maupun menjadi joki di
kawasan mobil tiga penumpang di Jakarta- mungkin menjadi contoh dari anak
Indonesia yang masih dicengkeram kemiskinan.
"Setiap harinya di jalanan, dari jam sepuluh sampai jam delapan malam. Dari
tahun 2005 hingga saat ini," kata Andi, yang masih dalam usia sekolah.
Sementara Musa menjadi joki justru untuk mendukung pendidikan adiknya.
"Ada tiga, semuanya mau sekolah, ya sudah saya yang mencari biaya," tuturnya.
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia terhadap anak Indonesia, menurut Maria
Ulfah Ansor, adalah anak yang ceria.
"Anak Indonesia yang ceria artinya anak Indonesia yang sehat secara psikologis,
secara psikis dan sosial, yang terbebas dari diskriminasi dan kekerasan," jelas
Maria Ulfah.
Jelas jika Andi dan Musa -yang menghabiskan waktunya di jalanan Jakarta- menjadi
sasaran dari kebijakan anak di Indonesia walau tak ada jaminan mereka akan
tersentuh.
Source : BBC
</div>
Untuk memperingati Hari Anak Nasional Indonesia, Sabtu 23 Juli, pemerintah
Indonesia menetapkan 'anak sehat' sebagai tema utama tahun 2011 ini.
Namun agaknya masalah utama yang dihadapi oleh sejumlah anak Indonesia adalah
kemiskinan yang justru menghambat akses mereka terhadap layanan kesehatan.
Dan Ketua Perlindungan Anak Indonesia, KPAI, Maria Ulfah Ansor, menegaskan bahwa
akses terhadap kesehatan itu justru menjadi salah satu sasaran.
"Anak Indonesia yang sehat itu artinya semua anak Indonesia harus mendapat akses
layanan kesehatan dasar. Kemudian 84 juta anak Indonesia harus mendapatlan akses
layanan pendidikan dasar di seluruh Indonesia," tuturnya kepada wartawan BBC
Indonesia, Sigit Purnomo.
KPAI yang dibentuk oleh pemerintah mengakui ada sejumlah kendala, antara lain
komitmen pemerintah daerah yang rendah dalam mengimplementasikan kebijakan ramah
anak.
Otonomi daerah, menurut KPAI, telah membuat pemerintah pusat tidak bisa langsung
mengintervensi kebijakan yang dijalankan pemerintah daerah.
Perkembangan terganggu
Alasan otonomi daerah tersebut tidak bisa diterima oleh Sekjen Komnas
Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.
Menurutnya, pemerintah harus mengutamakan pemberantasan kemiskinan yang
menghambat perkembangan anak-anak Indonesia.
"Anak-anak itu tumbuh berkembangnya akan terganggu, kecerdasannya juga akan
terganggu, hak-hak lain yang seharusnya dimiliki akan terganggu dan terabaikan.
Akibatnya secara luas, bangsa Indonesia akan kehilangan generasi yang baik,"
tambahnya.
Data KPAI menyebutkan jumlah anak indonesia di bawah usia 18 tahun mencapai 87
juta anak dan tiga juta diantaranya adalah pekerja anak.
Dari total pekerja anak, sebesar 13,5% menderita gizi buruk.
Dua anak yang sehari-hari bekerja di jalanan -mengamen maupun menjadi joki di
kawasan mobil tiga penumpang di Jakarta- mungkin menjadi contoh dari anak
Indonesia yang masih dicengkeram kemiskinan.
"Setiap harinya di jalanan, dari jam sepuluh sampai jam delapan malam. Dari
tahun 2005 hingga saat ini," kata Andi, yang masih dalam usia sekolah.
Sementara Musa menjadi joki justru untuk mendukung pendidikan adiknya.
"Ada tiga, semuanya mau sekolah, ya sudah saya yang mencari biaya," tuturnya.
Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia terhadap anak Indonesia, menurut Maria
Ulfah Ansor, adalah anak yang ceria.
"Anak Indonesia yang ceria artinya anak Indonesia yang sehat secara psikologis,
secara psikis dan sosial, yang terbebas dari diskriminasi dan kekerasan," jelas
Maria Ulfah.
Jelas jika Andi dan Musa -yang menghabiskan waktunya di jalanan Jakarta- menjadi
sasaran dari kebijakan anak di Indonesia walau tak ada jaminan mereka akan
tersentuh.
Source : BBC
</div>