Log in

View Full Version : Merayakan Hidup dalam Kematian


gusrus
30th December 2009, 03:29 PM
Hari ini seorang ayah dari teman meninggal. Ta�ziyah sebagai seorang muslim pun dilakukan. Lalu ada yang protes, tidak ingin menghadirinya karena haram. Ritual yang telah turun temurun dilakukan ini mendapat goncangan seiring gencarnya reformasi pemikiran keagamaan yang baru-baru ini: mungkin belum seabad umurnya.

Tapi tak semua orang sepakat. Bagi sebagian orang, ta�ziyah bukanlah perayaan bagi yang mati. Ta�ziyah adalah perayaan bagi yang hidup. Semacam petanda bahwa apa yang hidup akan selalu pergi. Semua orang haruslah berkemas. Begitulah kira-kira pesan yang tak nampak.

Aku mungkin (yang bodoh dengan ilmu agama) sepakat dengan pemikiran ini. karena dalam ta�ziyah hidup memang terasa berhenti sejenak. Sebuah kesadaran akan selalu muncul: bahwa jika kematian adalah dekat bagi setiap orang, maka saatnya untuk berkemas. Diriku sepakat jika ta�ziyah adalah pengingat. sebuah lonceng kesadaran untuk tidak mencintai dunia lebih dari yang semestinya.

Merayakan Hidup dalam Kematian (http://filsafat.kompasiana.com/2009/12/30/merayakan-hidup-dalam-kematian/)

e99r
18th May 2010, 04:07 PM
iye ndan ane jg setuju,selain itu qt bza sambil menghibur org yg ditinggalkan.

PISCES03
12th July 2010, 02:36 AM
setuju gan memang yg ditiggalkanlah yg hrus dihibur agar merelakan kepergiannya ( msih baru btuh belajar byk gan )

ukid
27th August 2010, 09:32 PM
asal dlakukan daengan tetap mengingat Allah sebagai Tuhan yang Esa ane setuju ndan.

load
1st September 2010, 01:52 AM
iya ndan. kadang kita bisa memaknai hidup ketika berhadapan dengan kamtian seseorang