kumisfauzi
27th May 2012, 03:12 PM
[/quote]
no :repost:
:melon: di hari puasa
budayakan komen bermutu :handshake:
Penyebab penyakit mematikan Guillain Barre Syndrome (GBS) belum diketahui. Kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, gejala awal penyakit ini adalah kesemutan.
�Upaya kita untuk mensosialisasikan ke dokter-dokter tentang penyakit ini. Ini sebenarnya cukup khas, dinilai dengan kesemutan-kesemutan di tangan dan kaki, lambat laun naik ke badan,� kata Endang usai menjenguk Shafa, seorang penderita GBS, di RS St Carolus, Jakarta, Senin (1/8/2011).
Dia mengatakan, gejala kesemutan tersebut sangat berbahaya jika kena sampai ke otot-otot pernafasan.
�Sehingga harus di bantu ventilator. Obatnya diberikan lima hari saja. Selanjutnya tubuhnya yang akan mengatasi penyakit ini,� paparnya.
Menurutnya, penyakit ini seperti lupus yang menghantam kekebalan tubuh manusia. �Ini penyakit autoimmune. Artinya kekebalan orang tersebut menghantam tubuhnya sendiri. 60 persen tidak diketahui penyebabnya. Sisanya kemungkinan didahului infeksi virus, dan antibody terbentuk,� paparnya.
Shafa Azalia (4), sudah sekira satu tahun hidup dengan bantuan ventilator dan obat-obatan karena terserang GBS. Shafa kini harus terbaring lemah di ICU Rumah Sakit St Carolus, Jakarta Pusat, dengan alat-alat Bantu pengobatan yang menempel di tubuhnya.
Penyakit ini ditemukan sejak tahun 1916 oleh dua orang dokter dari Perancis, bernama Jean-Alexander Barr� dan Georges Charles Guillain, namun pasien GBS masih jarang ditemukan di Indonesia bahkan dunia.
Penyakit ini ditemukan sejak tahun 1916 oleh dua orang dokter dari Perancis, bernama Jean-Alexander Barr� dan Georges Charles Guillain, namun pasien GBS masih jarang ditemukan di Indonesia bahkan dunia.Dari rekap medis, dalam setahun pasien GBS hanya 1:40.000 dan sebagian besar kurang mendapatkan informasi apa itu GBS sehingga sering disangka penyakit lemah layu atau cikungunya. Padahal jika terlambat penanganan, pasien GBS dalam hitungan jam sedang dihadapkan pada jurang kematian
[/spoiler][spoiler=open this] for shafa aliza:
shafa aliza
http://cdn-u.kaskus.co.id/53/tle4mweg.jpg
[quote]
Bagi saudara-saudari yang ingin membantu bisa menyalurkan dana di
http://cdn-u.kaskus.co.id/53/vxycuapb.gif
0077947826 an Anto Ariyanto
http://cdn-u.kaskus.co.id/53/kc8xbfwz.gif
1062189732 an Zulkarnanin(orang tua Shafa)
sumber Jawa Pos (2/08/2011)
regards, arohangel
</div>
no :repost:
:melon: di hari puasa
budayakan komen bermutu :handshake:
Penyebab penyakit mematikan Guillain Barre Syndrome (GBS) belum diketahui. Kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, gejala awal penyakit ini adalah kesemutan.
�Upaya kita untuk mensosialisasikan ke dokter-dokter tentang penyakit ini. Ini sebenarnya cukup khas, dinilai dengan kesemutan-kesemutan di tangan dan kaki, lambat laun naik ke badan,� kata Endang usai menjenguk Shafa, seorang penderita GBS, di RS St Carolus, Jakarta, Senin (1/8/2011).
Dia mengatakan, gejala kesemutan tersebut sangat berbahaya jika kena sampai ke otot-otot pernafasan.
�Sehingga harus di bantu ventilator. Obatnya diberikan lima hari saja. Selanjutnya tubuhnya yang akan mengatasi penyakit ini,� paparnya.
Menurutnya, penyakit ini seperti lupus yang menghantam kekebalan tubuh manusia. �Ini penyakit autoimmune. Artinya kekebalan orang tersebut menghantam tubuhnya sendiri. 60 persen tidak diketahui penyebabnya. Sisanya kemungkinan didahului infeksi virus, dan antibody terbentuk,� paparnya.
Shafa Azalia (4), sudah sekira satu tahun hidup dengan bantuan ventilator dan obat-obatan karena terserang GBS. Shafa kini harus terbaring lemah di ICU Rumah Sakit St Carolus, Jakarta Pusat, dengan alat-alat Bantu pengobatan yang menempel di tubuhnya.
Penyakit ini ditemukan sejak tahun 1916 oleh dua orang dokter dari Perancis, bernama Jean-Alexander Barr� dan Georges Charles Guillain, namun pasien GBS masih jarang ditemukan di Indonesia bahkan dunia.
Penyakit ini ditemukan sejak tahun 1916 oleh dua orang dokter dari Perancis, bernama Jean-Alexander Barr� dan Georges Charles Guillain, namun pasien GBS masih jarang ditemukan di Indonesia bahkan dunia.Dari rekap medis, dalam setahun pasien GBS hanya 1:40.000 dan sebagian besar kurang mendapatkan informasi apa itu GBS sehingga sering disangka penyakit lemah layu atau cikungunya. Padahal jika terlambat penanganan, pasien GBS dalam hitungan jam sedang dihadapkan pada jurang kematian
[/spoiler][spoiler=open this] for shafa aliza:
shafa aliza
http://cdn-u.kaskus.co.id/53/tle4mweg.jpg
[quote]
Bagi saudara-saudari yang ingin membantu bisa menyalurkan dana di
http://cdn-u.kaskus.co.id/53/vxycuapb.gif
0077947826 an Anto Ariyanto
http://cdn-u.kaskus.co.id/53/kc8xbfwz.gif
1062189732 an Zulkarnanin(orang tua Shafa)
sumber Jawa Pos (2/08/2011)
regards, arohangel
</div>