golputaja
27th May 2012, 03:09 PM
[/spoiler][spoiler=open this] for Argument:
Alkisah pada masa alam samsara baru terbentuk, makhluk-makhluk samsara yang akan hadir terdapat 5 jenis. Makhluk2 ini akan lahir secara serentak.
Jenis pertama adalah manusia mereka lahir dari embrio yang tegak vertikal mengambang di udara.
Jenis kedua, ketiga, keempat dan kelima lahir dari embrio yang mendatar horizontal. Jenis kedua adalah burung yang lahir di pohon2, Jenis ketiga adalah hewan menyusui yang lahir di tanah. Jenis keempat adalah ikan yang lahir di dasar air. Jenis kelima adalah amphibi yang lahir di lumpur basah.
Saat semuanya lahir manusia mulai kagum dengan langit.
Sampai suatu saat ada suatu manusia bertemu dengan hewan ox/bison berbulu kate, karena saat itu hewan2 tubuhnya kate. Ia berkata dalam hati "Bila ia adalah setingkat dengan ku maka ia akan ku jadikan sahabat sejati namun bila tidak akan ku persembahkan kepada langit". Namun ternyata manusia itu sadar bahwa hewan tersebut tidak setingkat dengannya sehingga dicekek-nya di tanah sampai mati. Kemudian ia angkat tinggi-tinggi hewan tersebut dan berkata "Wahai langit, Terimalah hewan ini aku jadikan persembahan untukMu". Kemudian hewan tersebut ia taruh diatas batu tinggi.
Namun ini bukanlah kejahatan, karena akar kejahatan belum ada di diri makhluk2 itu.
Ternyata dosa, loba dan moha ini semakin lama-proses tumimbal lahir bekepanjangan dan tidak berkesudahan-semakin banyak noda tertumpuk di alam bawah sadar manusia. Saat noda itu hampir2 menguasai alam bawah sadar maka munculah alam2 surga dan alam2 setan tergantung manusia tersebut, apakah mau tidak berbuat jahat-tidak mengikuti perintah jahat dari Sang Aku/tanha-dan tersucikan ataukah berbuat jahat-semakin mengikuti perintah jahat dari Sang Aku/tanha-dan semakin ternoda. Sampai tiba saatnya noda2 itu telah menguasai alam bawah sadar manusia dan dosa, loba , dan moha telah memiliki akar kuat pada Sang Aku. Maka saat itu alam2 brahma dan neraka tercipta tergantung manusianya mau mengembangkan jhana untuk menekan sifat2 jahat dari Sang Aku/tanha ataukah mau jadi hamba tanha dan senantiasa mengikuti perintah2 jahat dari Sang Aku.
Saat tiba masa itu maka Alam Brahma terbentuk, terbentuk akibat perbuatan manusia itu sendiri dan akhirnya ada apa yang dicita-citakan manusia itu. Tuhan!!!!
SIAPA MENCIPTAKAN SIAPA
Dalam sebuah perenungan saya di sebuah kelas teologia, saya semakin dipusingkan dengan keanekaragaman klaim kebenaran tentang Tuhan. Kemudian saya menulis sebuah tulisan pendek yang merefleksikan kegundahan saya dalam memahami realitas tentang Tuhan.
Tuhan Stephen Tong begitu berapi-api dan pemarah.
Tuhan Ibu Dorothy Irene Max begitu sabar dan pengertian.
Tuhan Yonky Karman begitu akademis
Tuhan Herlianto yang begitu tegas dan tak jarang garang
Lalu saya bertanya siapakah sebenarnya Tuhan?
Di dalam kondisi penaklukan di mana saya tidak bisa dan dilarang berpikir kritis saya terdiam dan membiarkan pertanyaan ini menjadi sebuah misteri ilahi yang sangat tak terjawab dan kemisteriusannya.
PENDAPAT SAYA PASCA PEMBEBASAN
Mengetahui Kebenaran itu akan membebaskan (pikiran)mu.
Saya prihatin dan berkabnung dengan adanya gagasan yang seolah-olah mengabsolutkan pandangannya sendiri dan mengatakan bahwa pandangan dirinya yang paling benar. Sebab dengan pandangan ini justru Tuhan telah menjadi �hidangan agama� yang dikemas mungkin sebagai �keripik kentang� oleh sistem keagamaan tertentu yang artinya di dalam klaim keabsolutan satu individu itu telah mempreteli kemahabesaran Tuhan, dan digantikan dengan Tuhan yang terformulasi sesuai dengan pemahaman mereka sendiri.
Dan pemahaman ini pas dengan refleksi saya di �Mesir� ketika saya masih terbelenggu , ketika saya menulis ada Tuhan Stephen Tong, ada Tuhan Dorothy, ada Tuhan Herlianto, dan anehnya tak jarang tuhan-tuhan ini saling bertentangan satu dengan yang lain, dan lebih lucunya lagi tuhan-tuhan ini tidak mau mengalah, dan lebih lucu lagi tuhan yang paling akademis yang selalu memenangkan perdebatan, saling memperebutkan posisi dan jabatan, pro sana pro sini, saya sampai pernah mau dikeluarkan dari sekolah ini gara-gara pro dengan tuhan yang sabar dan pengertian, dan dikhianati pula dengan tuhan yang sabar dan berpengertian itu, meski tidak sampai dikeluarkan.
SIAPA MENCIPTAKAN SIAPA?
Kredo kekristenan yang dipahami mereka tentu sangat jelas, Tuhan menciptakan manusia. Namun saya malah bertanya sekarang siapa menciptakan siapa? TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA? ATAU MANUSIA MENCIPTAKAN TUHAN? Sebab jika dikatakan Tuhan yang menciptakan manusia, sudah dipastikan bahwa manusia tidak akan mengenal yang tidak terbatas itu dari keterbatasan dirinya, apalagi melakukan klaim absolut terhadap pemahamannya sendiri. Jadi kalau melihat dari pemahaman yang berbeda-beda itu sih, saya malah lebih setuju jika dikatakan MANUSIA-MANUSIA INI MENCIPTAKAN TUHAN, sebagai sebuah proyeksi pemahaman dirinya sendiri untuk mengerti realitas yang tak terbatas. Kesalahannya cuma satu, mereka pikir dirinya lebih besar dari pada Tuhan!
</div>
Alkisah pada masa alam samsara baru terbentuk, makhluk-makhluk samsara yang akan hadir terdapat 5 jenis. Makhluk2 ini akan lahir secara serentak.
Jenis pertama adalah manusia mereka lahir dari embrio yang tegak vertikal mengambang di udara.
Jenis kedua, ketiga, keempat dan kelima lahir dari embrio yang mendatar horizontal. Jenis kedua adalah burung yang lahir di pohon2, Jenis ketiga adalah hewan menyusui yang lahir di tanah. Jenis keempat adalah ikan yang lahir di dasar air. Jenis kelima adalah amphibi yang lahir di lumpur basah.
Saat semuanya lahir manusia mulai kagum dengan langit.
Sampai suatu saat ada suatu manusia bertemu dengan hewan ox/bison berbulu kate, karena saat itu hewan2 tubuhnya kate. Ia berkata dalam hati "Bila ia adalah setingkat dengan ku maka ia akan ku jadikan sahabat sejati namun bila tidak akan ku persembahkan kepada langit". Namun ternyata manusia itu sadar bahwa hewan tersebut tidak setingkat dengannya sehingga dicekek-nya di tanah sampai mati. Kemudian ia angkat tinggi-tinggi hewan tersebut dan berkata "Wahai langit, Terimalah hewan ini aku jadikan persembahan untukMu". Kemudian hewan tersebut ia taruh diatas batu tinggi.
Namun ini bukanlah kejahatan, karena akar kejahatan belum ada di diri makhluk2 itu.
Ternyata dosa, loba dan moha ini semakin lama-proses tumimbal lahir bekepanjangan dan tidak berkesudahan-semakin banyak noda tertumpuk di alam bawah sadar manusia. Saat noda itu hampir2 menguasai alam bawah sadar maka munculah alam2 surga dan alam2 setan tergantung manusia tersebut, apakah mau tidak berbuat jahat-tidak mengikuti perintah jahat dari Sang Aku/tanha-dan tersucikan ataukah berbuat jahat-semakin mengikuti perintah jahat dari Sang Aku/tanha-dan semakin ternoda. Sampai tiba saatnya noda2 itu telah menguasai alam bawah sadar manusia dan dosa, loba , dan moha telah memiliki akar kuat pada Sang Aku. Maka saat itu alam2 brahma dan neraka tercipta tergantung manusianya mau mengembangkan jhana untuk menekan sifat2 jahat dari Sang Aku/tanha ataukah mau jadi hamba tanha dan senantiasa mengikuti perintah2 jahat dari Sang Aku.
Saat tiba masa itu maka Alam Brahma terbentuk, terbentuk akibat perbuatan manusia itu sendiri dan akhirnya ada apa yang dicita-citakan manusia itu. Tuhan!!!!
SIAPA MENCIPTAKAN SIAPA
Dalam sebuah perenungan saya di sebuah kelas teologia, saya semakin dipusingkan dengan keanekaragaman klaim kebenaran tentang Tuhan. Kemudian saya menulis sebuah tulisan pendek yang merefleksikan kegundahan saya dalam memahami realitas tentang Tuhan.
Tuhan Stephen Tong begitu berapi-api dan pemarah.
Tuhan Ibu Dorothy Irene Max begitu sabar dan pengertian.
Tuhan Yonky Karman begitu akademis
Tuhan Herlianto yang begitu tegas dan tak jarang garang
Lalu saya bertanya siapakah sebenarnya Tuhan?
Di dalam kondisi penaklukan di mana saya tidak bisa dan dilarang berpikir kritis saya terdiam dan membiarkan pertanyaan ini menjadi sebuah misteri ilahi yang sangat tak terjawab dan kemisteriusannya.
PENDAPAT SAYA PASCA PEMBEBASAN
Mengetahui Kebenaran itu akan membebaskan (pikiran)mu.
Saya prihatin dan berkabnung dengan adanya gagasan yang seolah-olah mengabsolutkan pandangannya sendiri dan mengatakan bahwa pandangan dirinya yang paling benar. Sebab dengan pandangan ini justru Tuhan telah menjadi �hidangan agama� yang dikemas mungkin sebagai �keripik kentang� oleh sistem keagamaan tertentu yang artinya di dalam klaim keabsolutan satu individu itu telah mempreteli kemahabesaran Tuhan, dan digantikan dengan Tuhan yang terformulasi sesuai dengan pemahaman mereka sendiri.
Dan pemahaman ini pas dengan refleksi saya di �Mesir� ketika saya masih terbelenggu , ketika saya menulis ada Tuhan Stephen Tong, ada Tuhan Dorothy, ada Tuhan Herlianto, dan anehnya tak jarang tuhan-tuhan ini saling bertentangan satu dengan yang lain, dan lebih lucunya lagi tuhan-tuhan ini tidak mau mengalah, dan lebih lucu lagi tuhan yang paling akademis yang selalu memenangkan perdebatan, saling memperebutkan posisi dan jabatan, pro sana pro sini, saya sampai pernah mau dikeluarkan dari sekolah ini gara-gara pro dengan tuhan yang sabar dan pengertian, dan dikhianati pula dengan tuhan yang sabar dan berpengertian itu, meski tidak sampai dikeluarkan.
SIAPA MENCIPTAKAN SIAPA?
Kredo kekristenan yang dipahami mereka tentu sangat jelas, Tuhan menciptakan manusia. Namun saya malah bertanya sekarang siapa menciptakan siapa? TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA? ATAU MANUSIA MENCIPTAKAN TUHAN? Sebab jika dikatakan Tuhan yang menciptakan manusia, sudah dipastikan bahwa manusia tidak akan mengenal yang tidak terbatas itu dari keterbatasan dirinya, apalagi melakukan klaim absolut terhadap pemahamannya sendiri. Jadi kalau melihat dari pemahaman yang berbeda-beda itu sih, saya malah lebih setuju jika dikatakan MANUSIA-MANUSIA INI MENCIPTAKAN TUHAN, sebagai sebuah proyeksi pemahaman dirinya sendiri untuk mengerti realitas yang tak terbatas. Kesalahannya cuma satu, mereka pikir dirinya lebih besar dari pada Tuhan!
</div>