kumisfauzi
27th May 2012, 03:07 PM
[/spoiler][spoiler=open this] for ?l:
http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20110512_085433_bunuh-diri4.jpg
[/quote][quote]
DENPASAR--MICOM: Sedikitnya 9.000 orang di Bali mengalami gangguan jiwa dan berpotensi tinggi melakukan bunuh diri. Karenanya, pengobatan terhadap mereka harus segera dilakukan oleh semua pihak terkait.
Demikian hasil survei terbaru yang dilakukan Suryani Institute for Mental Health. "Gangguan jiwa pemicu utama terjadinya kasus bunuh diri. Semakin tinggi tingkat gangguan jiwa seseorang, potensi bunuh diri juga semakin tinggi," kata Sekretaris Suryani Institute dr Tjokorda Bagus Jayalaksmana yang ditemui di Denpasar, Kamis (12/5).
Mengutip hasil surveinya, Jayalaksmana mengatakan 47,5% kasus bunuh diri disebabkan oleh gangguan jiwa, disusul penyakit fisik yang tidak terobati (27,5%), faktor ekonomi (7,5%), kemudian faktor lain seperti percintaan atau asmara dan berbagai masalah pribadi lainnya. Biasanya, ujarnya, faktor ekonomi hanya sebagai pemberat.
Ia juga mengungkapkan, selama 2011 tercatat terjadi 40 kasus bunuh diri di Pulau Dewata itu. Jumlah terbanyak terjadi di Kabupaten Karangasem dengan 11 kasus. Pada 2007 dan 2009, bunuh diri terbanyak juga terjadi di daerah itu.
Hal tersebut membuat Suryani Institute yang dimotori psikiater LK Suryani membuat penelitian mendalam di Kabupaten Karangasem. Dari penelitian diketahui ada sekitar 676 warga yang menderita gangguan jiwa sedang dan berat, tersebar di empat kecamatan. Bahkan masih ada satu warga yang harus dipasung sejak lima tahun lalu.
Sementara itu, di Denpasar Timur, Kota Denpasar, dari 120 ribu orang yang disurvei, ada 120 orang yang menderita gangguan jiwa. Menurutnya, hasil survei itu sudah diserahkan kepada Pemerintah Kota Denpasar, namun tidak ditanggapi. Sejumlah pejabat bahkan tidak percaya atas hasil survei itu.
"Mereka (Pemerintah Kota Denpasar) tidak memercayai hasil survei. Katanya tidak mungkin seperti itu, karena di Denpasar banyak Puskesmas yang bagus," ucap Jayalaksamana, menyebut alasan pejabat Kota Denpasar yang menanggapi hasil survei itu. (OL/OL-01)
:dingin: gila gan.... ngeri bgt...
SUMBER (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/12/225612/290/101/9.000-Warga-Bali-Berpotensi-Bunuh-Diri-)
</div>
http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20110512_085433_bunuh-diri4.jpg
[/quote][quote]
DENPASAR--MICOM: Sedikitnya 9.000 orang di Bali mengalami gangguan jiwa dan berpotensi tinggi melakukan bunuh diri. Karenanya, pengobatan terhadap mereka harus segera dilakukan oleh semua pihak terkait.
Demikian hasil survei terbaru yang dilakukan Suryani Institute for Mental Health. "Gangguan jiwa pemicu utama terjadinya kasus bunuh diri. Semakin tinggi tingkat gangguan jiwa seseorang, potensi bunuh diri juga semakin tinggi," kata Sekretaris Suryani Institute dr Tjokorda Bagus Jayalaksmana yang ditemui di Denpasar, Kamis (12/5).
Mengutip hasil surveinya, Jayalaksmana mengatakan 47,5% kasus bunuh diri disebabkan oleh gangguan jiwa, disusul penyakit fisik yang tidak terobati (27,5%), faktor ekonomi (7,5%), kemudian faktor lain seperti percintaan atau asmara dan berbagai masalah pribadi lainnya. Biasanya, ujarnya, faktor ekonomi hanya sebagai pemberat.
Ia juga mengungkapkan, selama 2011 tercatat terjadi 40 kasus bunuh diri di Pulau Dewata itu. Jumlah terbanyak terjadi di Kabupaten Karangasem dengan 11 kasus. Pada 2007 dan 2009, bunuh diri terbanyak juga terjadi di daerah itu.
Hal tersebut membuat Suryani Institute yang dimotori psikiater LK Suryani membuat penelitian mendalam di Kabupaten Karangasem. Dari penelitian diketahui ada sekitar 676 warga yang menderita gangguan jiwa sedang dan berat, tersebar di empat kecamatan. Bahkan masih ada satu warga yang harus dipasung sejak lima tahun lalu.
Sementara itu, di Denpasar Timur, Kota Denpasar, dari 120 ribu orang yang disurvei, ada 120 orang yang menderita gangguan jiwa. Menurutnya, hasil survei itu sudah diserahkan kepada Pemerintah Kota Denpasar, namun tidak ditanggapi. Sejumlah pejabat bahkan tidak percaya atas hasil survei itu.
"Mereka (Pemerintah Kota Denpasar) tidak memercayai hasil survei. Katanya tidak mungkin seperti itu, karena di Denpasar banyak Puskesmas yang bagus," ucap Jayalaksamana, menyebut alasan pejabat Kota Denpasar yang menanggapi hasil survei itu. (OL/OL-01)
:dingin: gila gan.... ngeri bgt...
SUMBER (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/12/225612/290/101/9.000-Warga-Bali-Berpotensi-Bunuh-Diri-)
</div>