PDA

View Full Version : Tugas pertama kapal selam indonesia


golputaja
27th May 2012, 03:04 PM
WELCOME TO MY FIRST THREAD





[/spoiler] for sejarah:




� Sekali menyelam, maju terus � tiada jalan untuk timbul sebelum menang. Tabah Sampai Akhir �

Bagian pidato Presiden Soekarno di atas kapal selam RI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966 di dermaga Tanjung Priok, Jakarta.



�Tabah Sampai Akhir� atau � Wira Ananta Rudhiro � adalah moto kapal selam (KS) kita, moto yang dikenal sejak ALRI mengoperasikannya tahun 1959. Pengoperasian KS ini adalah keputusan politik yang jitu, sebagai negara maritim KS adalah sesuatu yang mutlak diperlukan. Untuk itu sejak Agustus 1958 Indonesia mengirim 110 personelnya ke Eropa Timur, berangkat dari Surabaya dengan kapal laut Heinrich Jensen berbendera Denmark.



Sesampainya di Reijeka (Yugoslavia), tombongan meneruskan perjalanan dengan kereta api ke Polandia lewat Ceko dan Hongaria secara nonstop. Selama 9 bulan mereka dilatih oleh personel Rusia agar menjadi awak kapal selam yang andal di Gdanks, sedang praktik berlayar dilakukan di Laut Baltik.



Selesai pendidikan mereka diangkut dengan kereta api Trans Siberia selama 9 hari menuju Vladivostok. Di sinilah dua KS kelas Whiskey menunggu untuk dilayarkan ke Indonesia lewat Samudera Pasifik. Dalam pengiriman ke Indonesia, kedua kapal selam tetap berbendera Rusia, sebagian besar ABK adalah orang Indonesia.



Pada 7 September 1959 sore, dua KS Panjang 76 meter bersenjata 12 torpedo merapat di dermaga Surabaya. Setelah berlatih lagi selama satu minggu di bawah instruktur Rusia, kedua KS resmi masuk jajaran kekuatan ALRI pada 12 September 1959 dan diberi nama RI Tjakra/S-01 dan RI Nanggala/S-02. Sejak saat itu Indonesia mempunyai KS yang berarti genaplah kemampuan angkatan laut, yaitu mampu beroperasi di atas air, di bawah air, di darat, dan di udara sesuai dengan konsepsi angkatan laut masa depan.



Bukan hanya dua KS yang dipesan Indonesia. Sebanyak 10 KS baru dari kelas yang sama juga didatangkan dari Rusia.



Untuk gelombang berikutnya, para ABK berlatig di Vladivostok, tempat di mana terdapat pangkalan kapal selam terbesar milik Rusia di Pasifik. Gelombang kedua sebanyak 4 KS datang pada Desember 1961 dan diberi nama RI Nagabanda, RI Trisula, RI Nagarangsang, dan RI Tjandrasa.



Sejalan dengan kampanye Trikora, satu tahun setelah itu tepatnya pada Desember 1962 datang lagi enam KS batu yang dipersenjatai torpedo jenis SEAT-50. Torpedo fire and forget ini merupakan torpedo terbaik pada zamannya dan hanya Rusia serta Indonesia yang memiliki torpedo jenis ini. Keenam KS tersebut diberi nama RI Widjajadanu, RI Hendradjala, RI Bramasta, RI Pasopati, RI Tjundamani, dan RI Alugoro. Semua nama itu mengambil nama senjata dari dunia pewayangan.



Langsung bertugas



Kedatangan 12 KS ini langsung diterjunkan dalam recana operasi Jayawijaya, bagian dari gema Trikora. Dalam operasi yang dramatik tiga KS melakukan infiltrasi di pantai utara Irian Barat, tetapi ketahuan kekuatan laut Belanda. Hanya RI Tjandrasa yang dinakhodai Mayor Laut Mas Mardiono berhasil mendaratkan 15 anggota RPKAD di Tanah Merah, 30 kilometer utara pelabuhan udara Sentani pada 21 Agustus 1962.



Atas keberhasilan ini semua ABK RI Tjandrasa mendapat Bintang Sakti berdasarkan Keppres No.14/1963. Baru kali ini Indonesia menganugerahkan Bintang Sakti bagi seluruh anggota, biasanya bintang tertinggi ini dianugerahkan kepada perorangan atas jasa luar biasa di luar tuntutan tugas.



Memang tugas KS jauh dari publikasi dan jarang terlihat lawan maupun kawan. Selama dioperasikan Indonesia, satuan KS selalu dilibatkan dalam berbagai operasi senyap, termasuk tugas negara ke Pakistan pada 1965. Pada 17 Oktober 1965, dua KS, yaitu di bawah komandan Kapten Pelaut Basuki (RI Nagarangsang) dan Kapten Pelaut Jasin Sudirdjo (KS Bramasta) ditugaskan berangkat ke Pakistan dalam kesiagaan tinggu.



Hal ini merupakan tugas yang sangat mencekam, mengingat Indonesia baru saja dilanda tragedi G-30S. Antara Pakistan dan India waktu itu sedang terlibat perang. Kedua KS hanya diperintahkan secara lisan untuk menuju Karachi menyusul Gugus Tugas X yang telah berada di Chitagong, Pakistan Timur, yaitu dua kapal cepat serta sejumlah prajurit KKI (kini Marinir TNI AL).



Setelah kedua KS merapat di Sorong untuk mengisi bahan bakar dan makanan sebelum ke Pakistan, masuk dua perwira dari Pakistan Navy yang akan bertindak sebagai liaison officer. Kedua perwira tersebut yaitu Mayor Malik di RI Nagarangsang, sedang Kapten Senior M Sultan di RI Bramasta. Kelak Mayor Malik menjadi Commander in Chief Pakistan Navy sedang Kapten Senior M Sultan menjadi Commander in Chief Bangladesh Navy.













Saat ini TNI AL hanya mengoperasikan dua kapal selam kelas U-209 buatan Jerman Barat, yaitu KRI Cakra/401 dan KRI Nanggala/402. Kapal selam yang datang tahun 1981 ini terasa sudah sangat renta ditengah kemajuan jaman saat ini.



Akan tetapi taukah agan2 sekalian bahwa kapal selam yang mungkin namanya saja tidak agan ketahui ini telah menjalankan misi yang mungkin menjadi salah satu penentu kemerdekaan bangsa lain?




for kapal selam:




http://indomiliter.files.wordpress.com/2009/06/monumen-kapal-selam-surabay.jpg?w=544&h=408











pada sekitar tahun 1957 ketika kapal selam kita masih dalam taraf pembuatan di Uni soviet, presiden Soekarno menerima sebuah permintaan dari salah satu negara yang sedang dijajah oleh Perancis yaitu Aljazair. Isi dari permintaan itu adalah bantuan senjata dalam rangka perang untuk mencapai kemerdekaan.



Tanpa banyak bicara Presiden Soekarno langsung menyetujui pengiriman bantuan persenjataan ke Aljazair yang artinya Presiden Soekarno telah melakukan intervensi dan melanggar hukum internasional. Dan tugas pertama bagi kapal 2 selam Indonesia adalah untuk menyelundupkan bantuan persenjataan ke Aljazair.



ketika ditanya oleh anaknya Guntur Soekarno Putra yang tidak tau bahwa permintaan bantuan itu adalah dalam bentuk senjata tentang pak Karno mau atau tidak untuk memberi bantuan beliau menjawab " Yah.. bapak menjawab kepada mereka, buat kemerdekaan rakyat Aljazair; kalau rakyat Aljazair minta nyawaku, aku akan beri!! Kau tau Tok( panggilan Guntur), soal kemerdekaan; soal menghancurkan imperialisme buatku nomer satu!....."



selang beberapa tahun kemudian setelah Aljazair merdeka Guntur ingat dengan permintaan bantuan yang dulu dikirimkan oleh Aljazair, kemudian guntur bertanya apa isi permintaan bantuan tersebut kepada pak Karno. pak Karno memberitahu Guntur bahwa isi permintaan itu adalah pengiriman bantuan persenjataan. setelah itu Guntur bertanya lagi kok pak Karno mau menyelundupkan senjata?

Beliau menjawab: " Kau ini bagaimana??? Kau pikir proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ini ada dasar hukum Internasionalnya? Ha?! .... ada ndak!!?! .... ndak ada!! justru proklamasi itu kita adakan buat melanggar hukum internasional, buat merobek-robek hukum internasional yang bersifat kolonial........."

Guntur: " kalau waktu itu ketahuan gimana pak? Dunia kan bisa geger!"

beliau menjawab: "Ya biar saja geger, aku ndak rewes!"

Guntur: "lho kalau PBB ngamuk dan meresolusi atau kita disalahkan PBB gimana??".

pak Karno pun menjawab: " Aku tidak perduliiiii!!!!! Buat bapak kalau urusan membantu kemerdekaan suatu bangsa hanya satu yang bisa melarang... Tuhan! lain tidak!! ...Tahu kau!!!........."



dan tahukah agan2 sekalian bahwa misi penyelundupan senjata tersebut adalah misi pertama bagi kapal selam kita yang baru saja selesai dibuat....!!!!! :hope: :hope: :hope:






for mau:




:http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif










[spoiler=open this] for nolak:




http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gifhttp://ceri.ws/smilies/small_cabe.gifhttp://ceri.ws/smilies/small_cabe.gifhttp://ceri.ws/smilies/small_cabe.gifhttp://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif











sumber: buku BUNG KARNO BAPAKKU,KAWANKU,GURUKU penulis Guntur Soekarno Poetra

http://ntunkz.wordpress.com/2010/01/...ama-indonesia/ (http://ntunkz.wordpress.com/2010/01/29/sejarah-kapal-selam-pertama-indonesia/)

</div>