PDA

View Full Version : tentang Lesbian/transgender/biseksual/gay"


demokrat
27th May 2012, 02:59 PM
Gay, Lesbian, Bisexsual, Transgender, empat kata tersebut menggambarkan banyak aspek, ke 4 kata tersebut bukan hanya menggambarkan orientasi seks seseorang, tapi juga didalamnya mencakup gambaran kehidupan. its not only about sex, ada faktor biologi, ada faktor psikologi, ada sisi kemanusiaan didalamnya. inilah yg membuat gw bertanya2, sebenarnya apakah yg mendasari seseorang bisa terangsang pada suatu objek??





*jawabannya pasti otak, tapi yg menarik adalah "bagaimana suatu stimulus diproses oleh otak sehingga menyebabkan individu tersebut menjadi terangsang pada stimulus/objek tersebut??? meskipun dalam kacamata orang banyak, objek tersebut "tidak lazim". sebuah contoh: Jika anda laki2/perempuan normal, apakah anda bisa terangsang dengan sesama jenis jika mereka melakukan rangsangan seksual pada diri anda????





sebagian orang menjawab tidak, namun dari beberapa orang yg saya temui, beberapa perempuan dan laki2 mengakui bahwa (sebagian sebab) dia bisa menyukai sesama jenis adalah karna dirinya pernah mengalami rangsangan seksual dg sesama jenis. scara logika, bagaimana mungkin otak manusia bisa "menerima" objek rangsangan yg salah???





*di sisi lain, manusia punya kecenderungan mengulang sebuah "kenikmatan" jika sekali dia telah merasakannya. Perumpamaannya seperti anak kecil yg di beri permen, rasa manis pada permen menyebabkan si anak merekam "pengalaman nikmat" pada objek permen tersebut, pengalaman inlah yg "mengajarkan si anak untuk menyukai permen.





Hal ini bisa juga terjadi pada sbagian kasus GLBT, ada beberapa orang yg saya temui yang mengakui dirinya seperti itu (pengalaman yg menyebabkan distorsi orientasi seksual)





ini adalah sesuatu yg menarik, mengingat kasus GLBT bukanlah sekedar soal nafsu, namun "penyebab" dibalik nafsu itu bisa terjadi. aku pernah bantuin temen bikin tesis tentang GLBT, sebuah siklus unik di temui bahwa GLBT,penyebab seseorang bisa terangsang dengan ssesama jenisnya sangatlah beragam , mulai dari faktor biologis (seperti kelainan fungsi anatomi tubuh/sindrom klinefelter, dan lain2), faktor pengalaman di masa kecil, pelecehan, etc, ada juga yg bermula dari iseng2 cari duit dg cara melayani sesama jenis.





sebuah pemikiran lain jadi muncul di kepalaku, "kemudahan seseorang untuk terangsang pd suatu objek bukan cuma terkait faktor "bawaan", tapi juga berkait dengan proses berpikir individu. Artinya LGBT seseorang juga bisa terbentuk melalui "ideologi". yaitu bagaimana sudut pandang/persepsi seseorang thd suatu objek, katakanlah pada wujud fisik sesama jenisnya, atau rangsangan fisik dari sesama jenisnya,.





dengan mengetahui apa yg menjadi "penyebab", diharapkan akan membantu kita mengatasi sebuah masalah. Jika "ideologi" (proses berpikir merupakan sebagian sebab yg menyebabkan seseorang bisa mnerima rangsangan dari sesama jenis, maka artinya kita bisa membantu mereka untuk mengubah orientasi seksual mereka dengan cara mengubah ideologi mereka.





mengubah proses berpikir seseorang tidaklah mudah, apalagi jika prose berpikir tsb telah melekat dan sudah berubah menjadi "keyakinan." Namun sebagaimana "ideologi," ideologi seseorang bisa berubah. artinya mungkin "LGBT" seseorang juga bisa berubah (dengan bantuan/dorongan dari kita)





*inilah salah satu yg saya tawarkan, ada baiknya kita memahami "kenapa" seseorang berbuat sesuatu yg "tidak sehat."





dari situ kita bisa bantu, bantu memperbaiki proses berpikir mreka pada suatu "objek",



Misal: kita berusaha meyakinkan mereka bahwa "setiap manusia pada dasarnya bisa terangsang pada objek apapun, namun sbg manusia, tidak semua objek yg ada di sekeliling kita bisa kita terima sbg "pemuas seksual." oleh karna itu akan sangat baik skali jika mrka brusaha merubah persepsi mereka atas "rangsangan dari objek sesama jenis". bahwa rangsangan tersebut bukanlah rangsangan yg seharusnya dipilih. Hal ini menyangkut prinsip hidup bahwa "hidup memiliki keteraturan (melanjutkan keturunan, kehidupan dunia akhirat dan sebagainya)





*sedikit berbicara agama, sbg manusia kita gak boleh egois, kalau masuk surga jangan sendirian dong...... ajak2 saudara2 kita yg lain, bantulah kaum GLBT merubah pola hidupnya menjadi heteroseksual, bukannya malah mencemoohnya. Mencemooh adalah tindakan yg tidak etis bagi seorang manusia, sebuah sikap yg tidak membantu kedua belah pihak, (kita berdosa karna telah menghina orang, dan orang yg anda/kita cemoohpun tidak beranjak dari distorsi seksualnya)





saya tidak bilang GLBT adalah sesuatu yg jelek, namun saya hanya berusaha bilang bahwa segala sesuatu di dunia ini bisa kita rubah, karna kitalah yg menentukan masa depan kita. Kita tidak bisa menampik, ada banyak sekali kaum LGBT di sekitar kita, mereka ada bukan serta merta, melainkan karna rangkaian proses. penyebab seseorang menjadi GLBT cukup beragam, bahkan bisa tumpang tindih, itulah sebabnya seseorang "L/G/B/T" tidak menyadari apa yg menyebabkan dirinya bisa "seperti itu"





tentunya sulit bagi seseorang untuk merubah status GLBT-nya menjadi heteroseks.



*saat ini saya tidak membahas penyebab GLBT dari sisi "biologis", penjabarannya terlalu panjang, namun sebuah topik menarik bahwa GLBT berkaitan dengan "ideologi" (proses berpikir individu tsb pada suatu objek sbg rangsangan seksual yg bisa dia terima)





"idiologi" ??????



apa yg bisa kita bantu??????



jangan jadikan negara indonesia seperti negara barat. Jumlah LGBT di negara sana semakin meningkat, itu semua (salah satunya) disebabkan pertumbuhan "idologi" bahwa "gGLBT" adalah sesuatu yg bisa "diterima." Orang barat mengatakannya sebagai "sesuatu yang sehat dan tidak menyimpang dlm kajian keilmuan dan psikologi)





*namun kita beda dengan negara barat, apa yg dikatakan "sehat" dan "tidak menyimpang" berbeda dg prinsip kita apa itu sesuatu yg "sehat" apa itu sesuatu "menyimpang." Orang indonesia mengartikan "sehat" jika kita berbuat sesuai dg aturan alam, bahwa seorang laki2 seharusnya menghasilkan keturunan pada seorang perempuan, itulah yg orang indonesia sebut "tidak menyimpang"





Psikolog2 di indonesia mulai terjebak dg konsep psikologi bahwa "homoseksualitas adalah sesuatu yg normal dan sudah tidak tergolong sbg penyakit"





yang saya soroti adalah: pernyatan psikolog2 di indonesia tersebut sama halnya dengan MENYODORKAN IDEOLOGI bahwa "being gay/lesbian/biseksual/transgender" is fine.





apa jadinya jika ideologi tersebut dikonsumsi penduduk di indonesia ini?????? maka populasi GLBT akan semakin muncul dan bertambah banyak. Inilah yg terjadi di negara barat sana.





Untuk Anda, jika anda seorang di bidang pendidikan, hati2lah dalam mengutarakan "pernyataan ilmiah." kaitkan juga pernyataan ilmiah tersebut dengan budaya dan prisnsip hidup kita sebagai orang Indonesia, khususnya jika kita umat beragama.





semoga artikel ini membantu, pada intinya saya berusaha mengajak teman2 kalangan pendidikan untuk tidak "menyodorkan" ideologi bahwa "GLBT bukanlah penyakit" Pernyataan tsb cukup "menjebak" dan bisa membuat seseorang tergelincir. Orang lain bisa salah mengartikan bahwa "being GLBT is fine", tentunya hal ini bukanlah sesuatu yg diharapkan terjadi di negara kita.



Cukuplah negara barat yg seperti itu, kita jangan ikut2an. Cukup bantu mereka dengan cara meyakinkan bahwa distorsi seksual trsbut haruslah mereka rubah, demi masa depan mereka yg lebih baik. Demi tatanan hidup yg lebih baik.







*setiap manusia punya masalah hidup sendiri2, mungkin itu cara Tuhan untuk menguji umat-Nya.



</div>