golputaja
27th May 2012, 02:56 PM
[/quote]
Di Terminal Pal 6 Banjarmasin inilah perjalanan panjang menuju Kepulauan Derawan di Kaltim dimulai. Sebuah kepulauan yang disinyalir sebagai tempat kedua terkaya di dunia dalam hal keberagaman biota laut setelah Raja Ampat. Daya tarik lain Derawan adalah Danau Kakaban, danau purba berumur jutaan tahun yang didalam nya terperangkap jutaan ekor ubur-ubur tak menyengat. Danau jenis ini hanya ada dua lokasi di seluruh dunia, yakni Derawan dan Republik Palau.
http://1.bp.blogspot.com/-rVqhbCHzxmE/TgibK7mvYYI/AAAAAAAABUs/WwP_3DcOZYo/s1600/IMG_4067.JPG
http://3.bp.blogspot.com/-aRsAM5HPcoY/Tgibe0i5s6I/AAAAAAAABU0/iFqOL8CzWEg/s1600/IMG_4094.JPG
Langit di luar jendela bis terlihat sangat cerah. Riuh rendah suara kendaraan bermotor bercampur dengan suara obrolan penumpang lain di dalam bis adalah hal lumrah di dalam angkutan massal seperti ini. Tak ada yang bisa saya ajak bicara selama 1 jam pertama perjalanan ini, karena bangku di samping saya masih kosong. Novel Negeri 5 Menara yang selalu tertunda saya baca akhir nya menjadi pilihan terakhir untuk mengisi waktu. Saya segera terbawa ke dalam kisah novel yang isi nya sangat inspiratif. Yakni kisah perjalanan sekelompok anak pesantren yang juga bisa meraih mimpi.
http://1.bp.blogspot.com/-vbLUG3-_eEM/Tgibxgqg62I/AAAAAAAABU8/PEThytcjvkY/s1600/IMG_4118.JPG
Bis merapat ke tepi jalan persis di seberang Masjid Agung Al Karomah Martapura. Saya masih berada di Kalsel. Beberapa penumpang nampak tergesa-gesa menaiki bis. Salah satu nya adalah Aiman, seorang pria muda asal Martapura yang mau menuju Batu Kajang, salah satu kecamatan di sekitar perbatasan Kalsel dan Kaltim. Kami pun sesekali mengobrol.
http://1.bp.blogspot.com/-lh92e9pyuFE/TgicAuZkaDI/AAAAAAAABVE/893KAIgfcTU/s1600/IMG_4188.JPG
Bis terus melaju hingga akhir nya menjemput penumpang kembali di terminal kecil di Tanjung. Pada sekitar pukul 12 malam, bis kembali merapat. Kali ini adalah sebuah rumah makan yang di kiri kanan nya adalah hutan lebat. Saya tak berminat makan, karena masih kenyang. Dan saya yakin, menu makanan di warung ini adalah masakan yang tidak begitu enak tapi harga nya selangit. Sama seperti nasib warung makan persinggahan bis lainnya di provinsi manapun di Indonesia.
http://3.bp.blogspot.com/-mZ799sM0Z6Q/TgicQtk-6KI/AAAAAAAABVM/S_4QuN-S6y8/s1600/IMG_4193.JPG
Fajar menjelang ketika saya tiba di pelabuhan penyeberangan fery di Penajam, Kaltim. Ratusan kapal nelayan dan speedboat tampak berjejer di sekitar pelabuhan. Langit begitu cerah, sayang rasa nya jika saya hanya menghabiskan waktu di dalam kabin kapal. Muara Teluk Balikpapan ini terlihat sangat sibuk. Kapal kecil maupun besar lalu lalang di sekitar nya.
http://3.bp.blogspot.com/-5Pkr61L6ez0/TgicqLogNVI/AAAAAAAABVU/Koj5LSVYYt0/s1600/IMG_4591.JPG
Saya akhir nya tiba di Balikpapan. Saya memiliki beberapa jam waktu luang untuk mengelilingi sebagian sudut-sudut Balikpapan sebelum akhir nya terbang ke Tarakan. Saya beruntung karena Andy kenalan saya yang juga anggota Couchsurfing berbaik hati menjemput dan mengajak jalan-jalan di sekitar Kota Minyak Balikpapan. Sarapan perdana di Balikpapan adalah nasi pecel, sedangkan Andy memilih menu nasi kuning.
http://4.bp.blogspot.com/-ijWggbRNmkY/Tgic89AOd5I/AAAAAAAABVc/xu5LfO3Rwxw/s1600/IMG_4582.JPG
Kelar sarapan, saya langsung di giring ke sebuah pantai di sekitar Pertamina. Namanya Pantai Melawai, sebuah pantai kecil dan nyaris tak ada pasir nya. Dari sini saya bisa menyaksikan langit biru dan lalu lalang kapal besar. Andy kembali menggiring saya ke sudut lain Balikpapan, yakni Gunung Dubs. Sebuah dataran tinggi yang di atas nya saya bisa menyaksikan Balikpapan dari atas bukit. Saya bahkan diajak ke sebuah jembatan yang diyakini banyak warga Balikpapan sangat angker.
Keterbataan waktu memaksa saya harus segera menuju Bandara Internasional Sepinggan. Disana saya menemui kawan lain bernama Anno yang pernah jalan bareng ke Tana Toraja, Sulsel di tahun lalu. Aroma nasi goreng Solaria tercium samar-samar. Kami sempat mengobrol sejenak hingga kemudian saya harus memasuki ruang tunggu bandara. Di dalam ruang tunggu, saya menemui beberapa kenalan baru yang juga akan ke Pulau Derawan.
http://2.bp.blogspot.com/-8aGa8JCZ2Is/TgidgWRq3wI/AAAAAAAABVk/n5Y28NusxA0/s1600/IMG_4587.JPG
http://2.bp.blogspot.com/-T6-sbXc3qQ8/Tgid0NXjC0I/AAAAAAAABVs/IQo_Kkk-vXs/s1600/IMG_4607.JPG
http://3.bp.blogspot.com/-wyOK3tAgKuI/TgieKBKAMvI/AAAAAAAABV0/kDynokGinZU/s1600/IMG_4563.JPG
Perjalanan sekitar 2,5 jam di lautan lepas akhir nya berujung di sebuah dermaga kayu di Derawan. Perairan di sekitar Derawan sangat jernih. Membuat saya ingin segera bercebur. Namun saya mengurungkannya, karena harus segera membereskan barang bawaan ke penginapan.
Hal pertama di Derawan adalah menikmati suasana matahari tenggelam di barat pulau. Namun awan tebal ternyata menutup sunset sore ini. Saya pun segera menuju dermaga kayu yang menjorok ke lautan. Pemandangan nya sangat indah, saya bisa menyaksikan laut lepas dengan leluasa. Di dermaga itu saya kembali bertemu dengan Eva, traveler asal Surabaya yang pernah saya kenal ketika Eva jalan-jalan di Pasar Terapung Lok Baintan Banjarmasin tahun lalu. Kami memang telah merencanakan trip Derawan pada waktu yang sama. Hingga akhir nya trip ini benar-benar terwujud.
http://3.bp.blogspot.com/-MGh6-gQyH8k/Tgieq7A9RXI/AAAAAAAABV8/r1pqcmJxc2o/s1600/IMG_4625.JPG
http://4.bp.blogspot.com/-DI8M79Gk0Qg/TgiiQg1H9pI/AAAAAAAABW8/MkkLZLbO9ws/s1600/IMG_4708.JPG
Pagi menjelang. Saya tergesa-gesa menyaksikan matahari terbit di salah satu dermaga di sekitar Derawan Dive Resort. Puas menikmati sunrise, saya segera mengarahkan pandangan ke air laut di sekitar dermaga. Ternyata apa yang dikatakan banyak orang tentang mudah nya bertemu penyu hijau di Derawan terbukti juga. Saya dengan mudah menyaksikan 4 ekor penyu berukuran seperti tudung nasi yang berenang di air jernih khas Derawan. Penyu-penyu tersebut sedang mencari makan berupa dedaunan yang hanyut di air.
http://3.bp.blogspot.com/-hdcWKp8co3c/Tgie_JyUcbI/AAAAAAAABWE/Y7xXSEK4zdk/s1600/IMG_4649.JPG
Malam kedua di Pulau Derawan adalah menikmati ikan baronang bakar di RM. Avril. Lagi-lagi sambal tomat nya sangat nikmat. Puas makan malam, saya langsung bergabung dengan teman-teman lainnya untuk menyaksikan penyu bertelur. Namun malam ini ternyata gagal, karena penyu yang nyaris sudah menemukan lubang telur merasa terusik oleh kedatangan kami. Penyu raksasa itupun pergi ke lautan. Saat penyu mencari lubang dan bahkan sedang menggali lubang, penyu sangat sensitif dengan suara berisik dan cahaya lampu termasuk senter. Namun jika penyu tersebut sedang mengeluarkan telur nya, maka memegang badan penyu pun bukan jadi soal. Sebagai pengobat rasa kecewa, saya pun mengganti nya dengan menyaksikan hamparan bintang di dermaga kayu.
http://4.bp.blogspot.com/-qx4VHdC0-PQ/Tgifg9vu3pI/AAAAAAAABWM/qJzDGD_2tzU/s1600/IMG_4681.JPG
http://2.bp.blogspot.com/-NiIuRIl7zng/TgigPVWy9tI/AAAAAAAABWU/rBC7YugXnGw/s1600/IMG_4707.JPG
Aktivitas memberi makan penyu dengan daun pisang adalah hal paling langka yang saya alami. Saya hanya bermodalkan daun pisang segar untuk mengundang kehadiran penyu. Daun pisang tersebut cukup dikaitkan dengan seutas tali, lalu mengikatnya di dermaga. Jika beruntung, beberapa ekor penyu sekaligus akan memakan daun pisang tersebut. Seperti yang saya alami bersama beberapa teman saat ini. Hanya berselang beberapa menit saja, penyu-penyu berhasil kami datangkan. Bahkan ada yang nekad bercebur untuk memegang badan penyu.
http://2.bp.blogspot.com/-1pAa2yjmGGI/Tgig3-xYYkI/AAAAAAAABWc/ud1AI9XXNHQ/s1600/IMG_4770.JPG
http://2.bp.blogspot.com/-NLt8joD0QTQ/TgihO__4rKI/AAAAAAAABWk/JF_Y8_i9-Dg/s1600/IMG_4794.JPG
Di malam terakhir di Derawan, saya dan kawan-kawan akhir nya menyaksikan juga penyu bertelur di sekitar lapangan voli pantai. Salah seorang petugas WWF dengan senang hati mengajak saya dan rombongan untuk menyaksikan penyu mengeluarkan telur nya. Hingga larut malam, kami tetap berada di sekitar penyu. Saya pikir kapan lagi saya bisa menemui pengalaman seperti ini. Saya tak peduli dengan rasa kantuk yang menyerang.
http://3.bp.blogspot.com/-9OtjVeZksUo/TgihlNhQIdI/AAAAAAAABWs/GmHCQoTCOKs/s1600/IMG_4829.JPG
[quote]
Meski tidak sepadat Coral Garden dan Pulau Kakaban. Di ujung dermaga Derawan Dive Resort, saya dan kawan-kawan bahkan bisa memberi makan ribuan ekor ikan yang saya tidak tahu apa nama nya. Cukup melempar segenggam nasi putih, koloni ikan segera menyambar nasi tersebut.
http://1.bp.blogspot.com/-8i3712ya2ZI/Tgih2ruw_vI/AAAAAAAABW0/uR0ojAGfHNk/s1600/IMG_4879.JPG
Pengalaman indah menjelajah pulau-pulau di sekitar Derawan, semakin menggelitik pikiran saya terhadap salah satu dialog di serial Korea yang isi nya tentang Bali yang menurut serial tersebut adalah surga terakhir di dunia. Saya benar-benar tidak sependapat�!
Sumber:
http://kalimantanku.blogspot.com/201...an-part-1.html (http://kalimantanku.blogspot.com/2011/06/indah-nya-kepulauan-derawan-part-1.html)
:loveindonesia
:melonndan: :rate5
</div>
Di Terminal Pal 6 Banjarmasin inilah perjalanan panjang menuju Kepulauan Derawan di Kaltim dimulai. Sebuah kepulauan yang disinyalir sebagai tempat kedua terkaya di dunia dalam hal keberagaman biota laut setelah Raja Ampat. Daya tarik lain Derawan adalah Danau Kakaban, danau purba berumur jutaan tahun yang didalam nya terperangkap jutaan ekor ubur-ubur tak menyengat. Danau jenis ini hanya ada dua lokasi di seluruh dunia, yakni Derawan dan Republik Palau.
http://1.bp.blogspot.com/-rVqhbCHzxmE/TgibK7mvYYI/AAAAAAAABUs/WwP_3DcOZYo/s1600/IMG_4067.JPG
http://3.bp.blogspot.com/-aRsAM5HPcoY/Tgibe0i5s6I/AAAAAAAABU0/iFqOL8CzWEg/s1600/IMG_4094.JPG
Langit di luar jendela bis terlihat sangat cerah. Riuh rendah suara kendaraan bermotor bercampur dengan suara obrolan penumpang lain di dalam bis adalah hal lumrah di dalam angkutan massal seperti ini. Tak ada yang bisa saya ajak bicara selama 1 jam pertama perjalanan ini, karena bangku di samping saya masih kosong. Novel Negeri 5 Menara yang selalu tertunda saya baca akhir nya menjadi pilihan terakhir untuk mengisi waktu. Saya segera terbawa ke dalam kisah novel yang isi nya sangat inspiratif. Yakni kisah perjalanan sekelompok anak pesantren yang juga bisa meraih mimpi.
http://1.bp.blogspot.com/-vbLUG3-_eEM/Tgibxgqg62I/AAAAAAAABU8/PEThytcjvkY/s1600/IMG_4118.JPG
Bis merapat ke tepi jalan persis di seberang Masjid Agung Al Karomah Martapura. Saya masih berada di Kalsel. Beberapa penumpang nampak tergesa-gesa menaiki bis. Salah satu nya adalah Aiman, seorang pria muda asal Martapura yang mau menuju Batu Kajang, salah satu kecamatan di sekitar perbatasan Kalsel dan Kaltim. Kami pun sesekali mengobrol.
http://1.bp.blogspot.com/-lh92e9pyuFE/TgicAuZkaDI/AAAAAAAABVE/893KAIgfcTU/s1600/IMG_4188.JPG
Bis terus melaju hingga akhir nya menjemput penumpang kembali di terminal kecil di Tanjung. Pada sekitar pukul 12 malam, bis kembali merapat. Kali ini adalah sebuah rumah makan yang di kiri kanan nya adalah hutan lebat. Saya tak berminat makan, karena masih kenyang. Dan saya yakin, menu makanan di warung ini adalah masakan yang tidak begitu enak tapi harga nya selangit. Sama seperti nasib warung makan persinggahan bis lainnya di provinsi manapun di Indonesia.
http://3.bp.blogspot.com/-mZ799sM0Z6Q/TgicQtk-6KI/AAAAAAAABVM/S_4QuN-S6y8/s1600/IMG_4193.JPG
Fajar menjelang ketika saya tiba di pelabuhan penyeberangan fery di Penajam, Kaltim. Ratusan kapal nelayan dan speedboat tampak berjejer di sekitar pelabuhan. Langit begitu cerah, sayang rasa nya jika saya hanya menghabiskan waktu di dalam kabin kapal. Muara Teluk Balikpapan ini terlihat sangat sibuk. Kapal kecil maupun besar lalu lalang di sekitar nya.
http://3.bp.blogspot.com/-5Pkr61L6ez0/TgicqLogNVI/AAAAAAAABVU/Koj5LSVYYt0/s1600/IMG_4591.JPG
Saya akhir nya tiba di Balikpapan. Saya memiliki beberapa jam waktu luang untuk mengelilingi sebagian sudut-sudut Balikpapan sebelum akhir nya terbang ke Tarakan. Saya beruntung karena Andy kenalan saya yang juga anggota Couchsurfing berbaik hati menjemput dan mengajak jalan-jalan di sekitar Kota Minyak Balikpapan. Sarapan perdana di Balikpapan adalah nasi pecel, sedangkan Andy memilih menu nasi kuning.
http://4.bp.blogspot.com/-ijWggbRNmkY/Tgic89AOd5I/AAAAAAAABVc/xu5LfO3Rwxw/s1600/IMG_4582.JPG
Kelar sarapan, saya langsung di giring ke sebuah pantai di sekitar Pertamina. Namanya Pantai Melawai, sebuah pantai kecil dan nyaris tak ada pasir nya. Dari sini saya bisa menyaksikan langit biru dan lalu lalang kapal besar. Andy kembali menggiring saya ke sudut lain Balikpapan, yakni Gunung Dubs. Sebuah dataran tinggi yang di atas nya saya bisa menyaksikan Balikpapan dari atas bukit. Saya bahkan diajak ke sebuah jembatan yang diyakini banyak warga Balikpapan sangat angker.
Keterbataan waktu memaksa saya harus segera menuju Bandara Internasional Sepinggan. Disana saya menemui kawan lain bernama Anno yang pernah jalan bareng ke Tana Toraja, Sulsel di tahun lalu. Aroma nasi goreng Solaria tercium samar-samar. Kami sempat mengobrol sejenak hingga kemudian saya harus memasuki ruang tunggu bandara. Di dalam ruang tunggu, saya menemui beberapa kenalan baru yang juga akan ke Pulau Derawan.
http://2.bp.blogspot.com/-8aGa8JCZ2Is/TgidgWRq3wI/AAAAAAAABVk/n5Y28NusxA0/s1600/IMG_4587.JPG
http://2.bp.blogspot.com/-T6-sbXc3qQ8/Tgid0NXjC0I/AAAAAAAABVs/IQo_Kkk-vXs/s1600/IMG_4607.JPG
http://3.bp.blogspot.com/-wyOK3tAgKuI/TgieKBKAMvI/AAAAAAAABV0/kDynokGinZU/s1600/IMG_4563.JPG
Perjalanan sekitar 2,5 jam di lautan lepas akhir nya berujung di sebuah dermaga kayu di Derawan. Perairan di sekitar Derawan sangat jernih. Membuat saya ingin segera bercebur. Namun saya mengurungkannya, karena harus segera membereskan barang bawaan ke penginapan.
Hal pertama di Derawan adalah menikmati suasana matahari tenggelam di barat pulau. Namun awan tebal ternyata menutup sunset sore ini. Saya pun segera menuju dermaga kayu yang menjorok ke lautan. Pemandangan nya sangat indah, saya bisa menyaksikan laut lepas dengan leluasa. Di dermaga itu saya kembali bertemu dengan Eva, traveler asal Surabaya yang pernah saya kenal ketika Eva jalan-jalan di Pasar Terapung Lok Baintan Banjarmasin tahun lalu. Kami memang telah merencanakan trip Derawan pada waktu yang sama. Hingga akhir nya trip ini benar-benar terwujud.
http://3.bp.blogspot.com/-MGh6-gQyH8k/Tgieq7A9RXI/AAAAAAAABV8/r1pqcmJxc2o/s1600/IMG_4625.JPG
http://4.bp.blogspot.com/-DI8M79Gk0Qg/TgiiQg1H9pI/AAAAAAAABW8/MkkLZLbO9ws/s1600/IMG_4708.JPG
Pagi menjelang. Saya tergesa-gesa menyaksikan matahari terbit di salah satu dermaga di sekitar Derawan Dive Resort. Puas menikmati sunrise, saya segera mengarahkan pandangan ke air laut di sekitar dermaga. Ternyata apa yang dikatakan banyak orang tentang mudah nya bertemu penyu hijau di Derawan terbukti juga. Saya dengan mudah menyaksikan 4 ekor penyu berukuran seperti tudung nasi yang berenang di air jernih khas Derawan. Penyu-penyu tersebut sedang mencari makan berupa dedaunan yang hanyut di air.
http://3.bp.blogspot.com/-hdcWKp8co3c/Tgie_JyUcbI/AAAAAAAABWE/Y7xXSEK4zdk/s1600/IMG_4649.JPG
Malam kedua di Pulau Derawan adalah menikmati ikan baronang bakar di RM. Avril. Lagi-lagi sambal tomat nya sangat nikmat. Puas makan malam, saya langsung bergabung dengan teman-teman lainnya untuk menyaksikan penyu bertelur. Namun malam ini ternyata gagal, karena penyu yang nyaris sudah menemukan lubang telur merasa terusik oleh kedatangan kami. Penyu raksasa itupun pergi ke lautan. Saat penyu mencari lubang dan bahkan sedang menggali lubang, penyu sangat sensitif dengan suara berisik dan cahaya lampu termasuk senter. Namun jika penyu tersebut sedang mengeluarkan telur nya, maka memegang badan penyu pun bukan jadi soal. Sebagai pengobat rasa kecewa, saya pun mengganti nya dengan menyaksikan hamparan bintang di dermaga kayu.
http://4.bp.blogspot.com/-qx4VHdC0-PQ/Tgifg9vu3pI/AAAAAAAABWM/qJzDGD_2tzU/s1600/IMG_4681.JPG
http://2.bp.blogspot.com/-NiIuRIl7zng/TgigPVWy9tI/AAAAAAAABWU/rBC7YugXnGw/s1600/IMG_4707.JPG
Aktivitas memberi makan penyu dengan daun pisang adalah hal paling langka yang saya alami. Saya hanya bermodalkan daun pisang segar untuk mengundang kehadiran penyu. Daun pisang tersebut cukup dikaitkan dengan seutas tali, lalu mengikatnya di dermaga. Jika beruntung, beberapa ekor penyu sekaligus akan memakan daun pisang tersebut. Seperti yang saya alami bersama beberapa teman saat ini. Hanya berselang beberapa menit saja, penyu-penyu berhasil kami datangkan. Bahkan ada yang nekad bercebur untuk memegang badan penyu.
http://2.bp.blogspot.com/-1pAa2yjmGGI/Tgig3-xYYkI/AAAAAAAABWc/ud1AI9XXNHQ/s1600/IMG_4770.JPG
http://2.bp.blogspot.com/-NLt8joD0QTQ/TgihO__4rKI/AAAAAAAABWk/JF_Y8_i9-Dg/s1600/IMG_4794.JPG
Di malam terakhir di Derawan, saya dan kawan-kawan akhir nya menyaksikan juga penyu bertelur di sekitar lapangan voli pantai. Salah seorang petugas WWF dengan senang hati mengajak saya dan rombongan untuk menyaksikan penyu mengeluarkan telur nya. Hingga larut malam, kami tetap berada di sekitar penyu. Saya pikir kapan lagi saya bisa menemui pengalaman seperti ini. Saya tak peduli dengan rasa kantuk yang menyerang.
http://3.bp.blogspot.com/-9OtjVeZksUo/TgihlNhQIdI/AAAAAAAABWs/GmHCQoTCOKs/s1600/IMG_4829.JPG
[quote]
Meski tidak sepadat Coral Garden dan Pulau Kakaban. Di ujung dermaga Derawan Dive Resort, saya dan kawan-kawan bahkan bisa memberi makan ribuan ekor ikan yang saya tidak tahu apa nama nya. Cukup melempar segenggam nasi putih, koloni ikan segera menyambar nasi tersebut.
http://1.bp.blogspot.com/-8i3712ya2ZI/Tgih2ruw_vI/AAAAAAAABW0/uR0ojAGfHNk/s1600/IMG_4879.JPG
Pengalaman indah menjelajah pulau-pulau di sekitar Derawan, semakin menggelitik pikiran saya terhadap salah satu dialog di serial Korea yang isi nya tentang Bali yang menurut serial tersebut adalah surga terakhir di dunia. Saya benar-benar tidak sependapat�!
Sumber:
http://kalimantanku.blogspot.com/201...an-part-1.html (http://kalimantanku.blogspot.com/2011/06/indah-nya-kepulauan-derawan-part-1.html)
:loveindonesia
:melonndan: :rate5
</div>