golputaja
27th May 2012, 02:56 PM
Surat dari seorang ibu yang menuliskan untuk anaknya.
Anakku,
Kalau aku sudah tua, aku berharap kamu dapat mengerti dan bersabar terhadap aku.
Kalau aku memecahkan piring, atau menumpahkan makanan dimeja makan, ini disebabkan mataku sudah mulai rabun. Aku harap kamu tidak membentak/marah terhadap aku. Orang2 tua sangat sensitif dan selalu mengasihani diri sendiri sewaktu kamu membentak dia.
Waktu pendengaranku mulai berkurang, dan aku tidak dapat mendengar apa yang kamu katakan, aku harap kamu tidak membentak aku dengan mengatakan : �TULI�.
Aku berharap kamu dapat mengulang sekali lagi kata2 yang kamu ucapkan atau menuliskannya dalam selembar kertas. Maafkan aku anakku, aku sudah semakin tua.
Waktu kedua kakiku semakin lemah, aku berharap kamu dapat membantu aku untuk berdiri. Seperti waktu aku membantumu belajar berjalan waktu kamu masih kecil dan mulai belajar berjalan.
Waktu aku selalu mengulang kata-kata yang aku ucapkan seperti sebuah radio rusak, aku berharap kamu tetap mau mendengarkan apa yang aku ucapkan. Tolong jangan pernah merasa bosan untuk berbicara atau mendengarkan kata-kataku. Apakah kamu ingat sewaktu kecil dan kamu menghendaki sebuah mainan ? Kamu selalu mengulang-ulang permintaan kamu sampai kamu dapatkan apa yang kamu mau.
Juga jangan kamu membenci bau tubuhku, aku mempunyai bau tubuh seorang tua. Jangan memaksakan aku untuk mandi, karena tubuhku sudah mulai tidak kuat. Orang tua sangat mudah mendapatkan penyakit sewaktu mereka merasa dingin,
Apakah kamu masih ingat sewaktu kamu masih kecil ? Aku sering kali harus mengejarmu karena kamu tidak mau sewaktu disuruh mandi.
Aku berharap kamu mau bersabar, kalau aku suka ngambek. Ini adalah proses alami kalau orang sudah mulai tua. Kamu akan mengerti kalau nanti kamu sudah menjadi tua.
Kalau kamu ada waktu luang, aku harap kita dapat berbicara berdua, walau hanya beberapa menit saja.
Setelah tua, aku hanya dengan diriku saja, dan aku tidak mempunyai orang yang dapat menemaniku untuk berbincang2 dengan aku.
Aku tahu, kamu sibuk dengan pekerjaanmu. Walaupun kamu tidak tertarik dengan cerita2 yang aku ucapkan, tolong sisakan waktu untuk berbincang2 dengan aku. Setidaknya mau mendengarkan apa yang aku ucapkan. Apakah kamu masih ingat sewaktu kamu masih kecil ? Aku selalu mendengarkan ceritamu tentang mainan2mu, teman2mu dan lain2 masalah yang kamu alami sewaktu kecil.
Kalau waktu sudah tiba, sewaktu aku mendapat sakit dan terbaring di tempat tidur, aku berharap kamu mau bersabar untuk merawatku. Maafkan aku bila aku tidak sengaja membuang air ditempat tidur atau mengotorkan tempat tidur..Aku berharap kamu mempunyai kesabaran untuk merawat aku menjelang saat2 terakhir kehidupanku.
Selain itu, Umurku sudah tidak panjang lagi. Kalau waktuku sudah tiba, aku berharap kamu mau memegang tanganku dan memberiku kekuatan untuk menghadapi kematian. Jangan kuatir, waktu aku menghadap sang pencipta, aku akan membisikan ditelinganya, untuk memberkatimu, karena kamu sangat mencintai ibumu. Terima kasih anakku untuk perhatianmu, aku sangat mencintaimu anakku.
Dari ibu yang sangat mengasihimu. :mewek:
</div>
Anakku,
Kalau aku sudah tua, aku berharap kamu dapat mengerti dan bersabar terhadap aku.
Kalau aku memecahkan piring, atau menumpahkan makanan dimeja makan, ini disebabkan mataku sudah mulai rabun. Aku harap kamu tidak membentak/marah terhadap aku. Orang2 tua sangat sensitif dan selalu mengasihani diri sendiri sewaktu kamu membentak dia.
Waktu pendengaranku mulai berkurang, dan aku tidak dapat mendengar apa yang kamu katakan, aku harap kamu tidak membentak aku dengan mengatakan : �TULI�.
Aku berharap kamu dapat mengulang sekali lagi kata2 yang kamu ucapkan atau menuliskannya dalam selembar kertas. Maafkan aku anakku, aku sudah semakin tua.
Waktu kedua kakiku semakin lemah, aku berharap kamu dapat membantu aku untuk berdiri. Seperti waktu aku membantumu belajar berjalan waktu kamu masih kecil dan mulai belajar berjalan.
Waktu aku selalu mengulang kata-kata yang aku ucapkan seperti sebuah radio rusak, aku berharap kamu tetap mau mendengarkan apa yang aku ucapkan. Tolong jangan pernah merasa bosan untuk berbicara atau mendengarkan kata-kataku. Apakah kamu ingat sewaktu kecil dan kamu menghendaki sebuah mainan ? Kamu selalu mengulang-ulang permintaan kamu sampai kamu dapatkan apa yang kamu mau.
Juga jangan kamu membenci bau tubuhku, aku mempunyai bau tubuh seorang tua. Jangan memaksakan aku untuk mandi, karena tubuhku sudah mulai tidak kuat. Orang tua sangat mudah mendapatkan penyakit sewaktu mereka merasa dingin,
Apakah kamu masih ingat sewaktu kamu masih kecil ? Aku sering kali harus mengejarmu karena kamu tidak mau sewaktu disuruh mandi.
Aku berharap kamu mau bersabar, kalau aku suka ngambek. Ini adalah proses alami kalau orang sudah mulai tua. Kamu akan mengerti kalau nanti kamu sudah menjadi tua.
Kalau kamu ada waktu luang, aku harap kita dapat berbicara berdua, walau hanya beberapa menit saja.
Setelah tua, aku hanya dengan diriku saja, dan aku tidak mempunyai orang yang dapat menemaniku untuk berbincang2 dengan aku.
Aku tahu, kamu sibuk dengan pekerjaanmu. Walaupun kamu tidak tertarik dengan cerita2 yang aku ucapkan, tolong sisakan waktu untuk berbincang2 dengan aku. Setidaknya mau mendengarkan apa yang aku ucapkan. Apakah kamu masih ingat sewaktu kamu masih kecil ? Aku selalu mendengarkan ceritamu tentang mainan2mu, teman2mu dan lain2 masalah yang kamu alami sewaktu kecil.
Kalau waktu sudah tiba, sewaktu aku mendapat sakit dan terbaring di tempat tidur, aku berharap kamu mau bersabar untuk merawatku. Maafkan aku bila aku tidak sengaja membuang air ditempat tidur atau mengotorkan tempat tidur..Aku berharap kamu mempunyai kesabaran untuk merawat aku menjelang saat2 terakhir kehidupanku.
Selain itu, Umurku sudah tidak panjang lagi. Kalau waktuku sudah tiba, aku berharap kamu mau memegang tanganku dan memberiku kekuatan untuk menghadapi kematian. Jangan kuatir, waktu aku menghadap sang pencipta, aku akan membisikan ditelinganya, untuk memberkatimu, karena kamu sangat mencintai ibumu. Terima kasih anakku untuk perhatianmu, aku sangat mencintaimu anakku.
Dari ibu yang sangat mengasihimu. :mewek:
</div>