jokowikotak
27th May 2012, 02:55 PM
POLEMIK MESIN ABSENSI DPR RI
� SOLUSI DISIPLIN SANG JUARA TIDUR�
�Harga ini sudah didiscount�,� ucap Marzuki 'ALAY' saat diwawancarai salah satu stasiun televisi nasional mengenai harga mesin absen senilai 4 Miliar. Kebiasaan membolos dan ruangan sidang yang terbiasa melompong satu pemandangan yang tak aneh lagi di dewan terhormat yang selalu mengatasnamakan demi rakyat dan untuk rakyat. Apa mungkin mesin absensi senilai 4 Milar diperuntukan untuk rakyat? Rakyat yang mana? Rakyat yang terbiasa belajar di sekolah dengan tiang penyanggahnya hampir rubuh dan atapnya yang bocor? Rakyat yang harus menjerit ketika subsidi BBM ditiadakan? Rakyat harus menahan sakit disaat tak dapat kamar di rumah sakit yang dikatakan BERSUBSIDI.
Pembelian mesin absensi ini tujuannya supaya para anggota DPR bisa mendisiplinkan diri. Tentu saja mesin yang menggunakan finger print ini tidak bisa melakukan titip absen. Sehingga menghindari anggota DPR yang suka membolos. Tubuhnya lagi asyik loby sana dan sini, rekreasi bersama keluarga dengan fasilitas mobil mewah yang dibeli dari uang rakyat, ketawa-ketiwi di sebuah caf� atau restaurant mewah tetapi tanda tangannya bisa nyangkut di gedung nusantara. Tradisi tidur saat sidang dan titip absen satu gambaran yang tak aneh lagi bukan ?
Lagi-lagi anggota dewan meminta dimanjakan fasilitas dari uang rakyat, sempat santer dengan rencana renovasi total, penggantian karpet, dan maintenance gedung, pengadaan laptop dan anggaran khusus jalan-jalan ke luar negeri. Kini Marjuki Alie meminta uang 4 Miliar untuk mesin absensi dengan alasan peninggkatan disiplin. Kalau memang perhitungan pengadaan mesin absen disetiap fraksi berarti 9 unit yang dibutuhkan disetiap fraksinya. Komisi minta 1 unit mesin yang khusus untuk sidang komisi dan dipasang di ruang Komisi, berarti perlu 11 unit mesin absensi. Satu lagi mesin absensi untuk diinstall diruang Rapat Paripurna. Silahkan anda cari pricelist di google, untuk harga per unit dengan kapasitas dan daya rekam jari dari jumlah angota DPR RI harga termahal dengan kualitas standar internasional tidak perlu dukungan pc canggih, itu berkisar 6 juta rupiah. Tak perlu pitching harga, meeting di restaurant mewah hanya untuk tender mesin absensi seperti ini.
[/spoiler] for yang ironisnya:
Ironis, disaat dunia pendidikan membutuhkan perhatian khusus, fasilitas kesehatan masyarakat yang jauh dari angka sejahtera serta meningkatnya pengangguran yang satu waktu akan menjadi ancaman tersendiri bagian keadaan sosial. Justru Dewan Rakyat sendiri yang menghabiskan anggaran demi kepentingan pribadi. Tidakah merasa cukup dengan gaji dan fasilitas yang sudah ada? Masih kurang kah dari standar kesejahteraan anak dan istri bapak dewan yang terhormat? Menggigilkah anak dan istri di rumah menahan kelaparan? Masih sulitkah jaminan kesehatan bagi keluarga anda bila jatuh sakit? Justru apa yang anda terima dari rakyat masih ada kelebihan hingga rakyat masih mampu membelikan anda safari yang bermerk mendunia, rakyat masih mampu membiayai jas dan dasi mewah anda. Dan anda tak perlu berjejalan naik bus kota, kulit anda kami manjakan dengan ruangan yang jauh dari sengatan matahari, masih sanggup gaji yang kami berikan untuk membeli alas kaki yang mahal sekalipun tanpa anda harus merasakan panasnya aspal di perempatan jalan. Gaji yang kami berikan untuk tuan, masih mampu menyekolahkan anak anda sampai luar negeri sekalipun di belahan dunia paling utara, tanpa harus merasakan atap sekolah yang bocor, tergenang air saat banjir.
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/381373_286197521415742_100000764885884_720870_9893 34639_n.jpg
[spoiler=open this] for inikah yang anda maksud:
Inikah yang kalian maksud, suara rakyat suara tuhan?
</div>
� SOLUSI DISIPLIN SANG JUARA TIDUR�
�Harga ini sudah didiscount�,� ucap Marzuki 'ALAY' saat diwawancarai salah satu stasiun televisi nasional mengenai harga mesin absen senilai 4 Miliar. Kebiasaan membolos dan ruangan sidang yang terbiasa melompong satu pemandangan yang tak aneh lagi di dewan terhormat yang selalu mengatasnamakan demi rakyat dan untuk rakyat. Apa mungkin mesin absensi senilai 4 Milar diperuntukan untuk rakyat? Rakyat yang mana? Rakyat yang terbiasa belajar di sekolah dengan tiang penyanggahnya hampir rubuh dan atapnya yang bocor? Rakyat yang harus menjerit ketika subsidi BBM ditiadakan? Rakyat harus menahan sakit disaat tak dapat kamar di rumah sakit yang dikatakan BERSUBSIDI.
Pembelian mesin absensi ini tujuannya supaya para anggota DPR bisa mendisiplinkan diri. Tentu saja mesin yang menggunakan finger print ini tidak bisa melakukan titip absen. Sehingga menghindari anggota DPR yang suka membolos. Tubuhnya lagi asyik loby sana dan sini, rekreasi bersama keluarga dengan fasilitas mobil mewah yang dibeli dari uang rakyat, ketawa-ketiwi di sebuah caf� atau restaurant mewah tetapi tanda tangannya bisa nyangkut di gedung nusantara. Tradisi tidur saat sidang dan titip absen satu gambaran yang tak aneh lagi bukan ?
Lagi-lagi anggota dewan meminta dimanjakan fasilitas dari uang rakyat, sempat santer dengan rencana renovasi total, penggantian karpet, dan maintenance gedung, pengadaan laptop dan anggaran khusus jalan-jalan ke luar negeri. Kini Marjuki Alie meminta uang 4 Miliar untuk mesin absensi dengan alasan peninggkatan disiplin. Kalau memang perhitungan pengadaan mesin absen disetiap fraksi berarti 9 unit yang dibutuhkan disetiap fraksinya. Komisi minta 1 unit mesin yang khusus untuk sidang komisi dan dipasang di ruang Komisi, berarti perlu 11 unit mesin absensi. Satu lagi mesin absensi untuk diinstall diruang Rapat Paripurna. Silahkan anda cari pricelist di google, untuk harga per unit dengan kapasitas dan daya rekam jari dari jumlah angota DPR RI harga termahal dengan kualitas standar internasional tidak perlu dukungan pc canggih, itu berkisar 6 juta rupiah. Tak perlu pitching harga, meeting di restaurant mewah hanya untuk tender mesin absensi seperti ini.
[/spoiler] for yang ironisnya:
Ironis, disaat dunia pendidikan membutuhkan perhatian khusus, fasilitas kesehatan masyarakat yang jauh dari angka sejahtera serta meningkatnya pengangguran yang satu waktu akan menjadi ancaman tersendiri bagian keadaan sosial. Justru Dewan Rakyat sendiri yang menghabiskan anggaran demi kepentingan pribadi. Tidakah merasa cukup dengan gaji dan fasilitas yang sudah ada? Masih kurang kah dari standar kesejahteraan anak dan istri bapak dewan yang terhormat? Menggigilkah anak dan istri di rumah menahan kelaparan? Masih sulitkah jaminan kesehatan bagi keluarga anda bila jatuh sakit? Justru apa yang anda terima dari rakyat masih ada kelebihan hingga rakyat masih mampu membelikan anda safari yang bermerk mendunia, rakyat masih mampu membiayai jas dan dasi mewah anda. Dan anda tak perlu berjejalan naik bus kota, kulit anda kami manjakan dengan ruangan yang jauh dari sengatan matahari, masih sanggup gaji yang kami berikan untuk membeli alas kaki yang mahal sekalipun tanpa anda harus merasakan panasnya aspal di perempatan jalan. Gaji yang kami berikan untuk tuan, masih mampu menyekolahkan anak anda sampai luar negeri sekalipun di belahan dunia paling utara, tanpa harus merasakan atap sekolah yang bocor, tergenang air saat banjir.
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/381373_286197521415742_100000764885884_720870_9893 34639_n.jpg
[spoiler=open this] for inikah yang anda maksud:
Inikah yang kalian maksud, suara rakyat suara tuhan?
</div>