demokrat
27th May 2012, 02:53 PM
Tadi pagi tanggal 26 Desember 2011 saya menjemput kakak di stasiun tawang
kereta berangkat dari Ps.Senen dan tiba jam 3 di St. Tawang semarang
ketika saya tiba di stasiun, kakak sedang mengisi form pembelian tiket pulang ke jakarta untuk tanggal 4 januari, setelah itu dia antri.
ada 2 petugas tiket. petugas A masih muda, berkaca mata. petugas B setengah baya. keduanya sibuk melayani pembeli di kedua antrian.
giliran kakak tiba, dia menyerahkan form tiket ke petugas B.
antrian sebelah, ada seorang bapak dengan penampilan SES BC dan terlihat sedikit kebingungan menyerahkan form tiket kepada petugas A.
berikut percakapan antara bapak pembeli tiket dengan petugas A :
Petugas A : (sambil melihat form tiket) "ini sudah habis pak!"
Bapak : "lho, di TV (LCD jumlah ketersediaan tiket) masih ada 1, mas!?"
Petugas A : "iya, itu berangkat jam 9, tapi mahal lho pak! 3xx ribu(klo nggak salah)!?"
Bapak : "Waduh, klo yang kereta ini (saya lupa nama keretanya) ada mas?"
Petugas A : ada pak, itu nanti jam 6, harganya 3xx ribu (klo nggak salah juga)!
Bapak : "ada ya mas?"
Petugas A : "IYA PAK, ADA, BERANGKAT JAM 6 NANTI!" (nada lebih tinggi dan meremehkan)
Petugas B : (tertawa kecil sambil menyerahkan tiket ke kakak saya)
setelah itu, saya dan kakak pulang
masalahnya :
1. apakah seperti itu pelayanan standart petugas tiket PT.KAI kepada konsumennya? apakah penampilan konsumen salah satu pertimbangan tingkat pelayanan petugas PT.KAI?
2. saya tahu, petugas A dan B lelah melayani calon penumpang kereta di kala peak season, tapi apakah seperti itu cara memperlakukan calon konsumen? apakah itu lelucon melepas lelah?
3. adakah upgrading petugas PT.KAI yang berguna meningkatkan pelayanan dan kemampuan petugas PT.KAI dalam melaksanakan tugas?
kita ini se-bangsa dan se-negara, kenapa kita nggak bisa saling menghormati dan menghargai serta bertugas dengan baik dan menyenangkan?
pingin saya foto petugas A tersebut, tapi niat itu terpikirkan sesampainya di rumah.
bagaimana tanggapan kalian? bagaimana jika kejadian itu kalian alami? apa yang harus kita lakukan?
kepada petugas tiket stasiun tawang berkaca mata yang tugas pagi tadi 26 desember 2011 pukul 4 pagi, bedabah kau! semoga tuhan mengampuni dan semoga hidup anda tentram.
</div>
kereta berangkat dari Ps.Senen dan tiba jam 3 di St. Tawang semarang
ketika saya tiba di stasiun, kakak sedang mengisi form pembelian tiket pulang ke jakarta untuk tanggal 4 januari, setelah itu dia antri.
ada 2 petugas tiket. petugas A masih muda, berkaca mata. petugas B setengah baya. keduanya sibuk melayani pembeli di kedua antrian.
giliran kakak tiba, dia menyerahkan form tiket ke petugas B.
antrian sebelah, ada seorang bapak dengan penampilan SES BC dan terlihat sedikit kebingungan menyerahkan form tiket kepada petugas A.
berikut percakapan antara bapak pembeli tiket dengan petugas A :
Petugas A : (sambil melihat form tiket) "ini sudah habis pak!"
Bapak : "lho, di TV (LCD jumlah ketersediaan tiket) masih ada 1, mas!?"
Petugas A : "iya, itu berangkat jam 9, tapi mahal lho pak! 3xx ribu(klo nggak salah)!?"
Bapak : "Waduh, klo yang kereta ini (saya lupa nama keretanya) ada mas?"
Petugas A : ada pak, itu nanti jam 6, harganya 3xx ribu (klo nggak salah juga)!
Bapak : "ada ya mas?"
Petugas A : "IYA PAK, ADA, BERANGKAT JAM 6 NANTI!" (nada lebih tinggi dan meremehkan)
Petugas B : (tertawa kecil sambil menyerahkan tiket ke kakak saya)
setelah itu, saya dan kakak pulang
masalahnya :
1. apakah seperti itu pelayanan standart petugas tiket PT.KAI kepada konsumennya? apakah penampilan konsumen salah satu pertimbangan tingkat pelayanan petugas PT.KAI?
2. saya tahu, petugas A dan B lelah melayani calon penumpang kereta di kala peak season, tapi apakah seperti itu cara memperlakukan calon konsumen? apakah itu lelucon melepas lelah?
3. adakah upgrading petugas PT.KAI yang berguna meningkatkan pelayanan dan kemampuan petugas PT.KAI dalam melaksanakan tugas?
kita ini se-bangsa dan se-negara, kenapa kita nggak bisa saling menghormati dan menghargai serta bertugas dengan baik dan menyenangkan?
pingin saya foto petugas A tersebut, tapi niat itu terpikirkan sesampainya di rumah.
bagaimana tanggapan kalian? bagaimana jika kejadian itu kalian alami? apa yang harus kita lakukan?
kepada petugas tiket stasiun tawang berkaca mata yang tugas pagi tadi 26 desember 2011 pukul 4 pagi, bedabah kau! semoga tuhan mengampuni dan semoga hidup anda tentram.
</div>