demokrat
27th May 2012, 02:52 PM
[/quote]
http://www.kiriknahiyesi.com.dd8614.kasserver.com/testen/e107_images/ISLAM/bismillahirrahmanirrahim.gif
:rate5 BANTU RATE DOLO YA GAN :rate5
http://cdn-u.kaskus.co.id/40/xj2j3pdv.gif
[/spoiler][spoiler=open this] for NO REPOST:
Klik (http://www.kaskus.us/search_result.php?q=[MUST+READ]+Sayangi+Jantung%2C+Kurangi+Lemak+dari+Gorengan..&sa=)
http://assets.kompas.com/data/photo/2010/06/28/1109224620X310.jpg
Berdasarkan statistik, sekitar 17,5 juta orang per tahun meninggal akibat penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyatakan penyakit kronis seperti penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di dunia.
Tingginya angka statistik tersebut memang ada penyebabnya. Peluang untuk terkena penyakit jantung koroner bisa dari berbagai sudut, baik yang tidak bisa dihindari, seperti faktor genetik, hingga yang faktor risiko yang masih dikendalikan, misalnya merokok dan pola makan.
Apa boleh buat, urusan kesehatan memang selalu bersaing dengan lidah. Makanan tinggi gula, garam, kurang serat, dan lemak jenuh yang berlebihan bisa jadi pintu masuk gangguan jantung dan pembuluh darah.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika terhadap 87.230 responden disebutkan, risiko stroke 44 persen lebih tinggi pada mereka yang hobi menyantap makanan berlemak.
Menurut dr Fiastuti Witjaksono, SpGK, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, konsumsi lemak orang Indonesia sangat tinggi. Sayangnya, konsumsi lemak itu kebanyakan berasal dari lemak jahat.
"Orang Indonesia mendapatkan lemak jahat terutama dari makanan yang digoreng. Pada dasarnya, minyak sayur adalah lemak tidak jenuh, tetapi proses pemanasan minyak dalam suhu tinggi itu mengubahnya menjadi lemak jenuh," katanya di sela-sela peluncuran Philips Airfryer, alat menggoreng tanpa minyak, di Jakarta, Jumat (22/7/2011).
Makanan yang digoreng tak bisa dimungkiri masih menjadi makanan favorit masyarakat di Tanah Air. Karena itu, menurut Fiastuti, peningkatan kesadaran makanan sehat perlu ditingkatkan.
"Meningkatkan asupan makanan berserat dan mengurangi makanan yang mengandung minyak dan lemak bisa menjadi satu langkah untuk mendapatkan jantung yang sehat," katanya.
Saat ini Philips baru saja memperkenalkan alat untuk menggoreng tanpa memerlukan tambahan minyak goreng. Menurut Rudi Ashari, Brand Development Manager PT Philips Indonesia, Philips Airfryer menggunakan teknologi rapid air yang menggabungkan udara panas bersirkulasi cepat dan elemen pemanggang untuk menghasilkan makanan gorengan.
Teknologi inovatif itu juga memungkinkan makanan bisa digoreng hingga suhu mencapai 200 derajat celsius meski tanpa minyak. "Dengan alat ini, kandungan lemak dalam makanan bisa dikurangi hingga 80 persen tanpa mengurangi kerenyahan khas gorengan.
Beberapa Fakta lain Tentang Gorengan ...!
Gorengan Bikin Lemak Baik Jadi Jahat
Lemak, meski cenderung dihindari, sebenarnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Hanya saja, perlu dikenali apakah lemak tersebut golongan yang baik atau yang jahat untuk tubuh. Lemak baik seperti pufa (lemak tak jenuh ikatan ganda, atau lemak esensial) bisa menjadi lemak jenuh atau safa (lemak jahat).
Asupan pufa bisa dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel. Namun, lemak baik ini bisa menjadi jahat jika cara memasaknya keliru, yakni dipanaskan dengan suhu tinggi.
Dr Ratna Djuwita Hatma, MPH, dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) mengatakan, cara masak yang keliru bisa mengurangi komposisi asupan pufa dan menambah asupan safa.
"Manfaat pufa hilang saat makanan digoreng. Sebaiknya kukus atau rebus makanan agar tidak menambah komposisi safa dalam makanan," papar dr Ratna pada media workshop "Pentingnya Peran Lemak Esensial bagi Tumbuh Kembang Anak" yang diselenggarakan Alchemy beberapa waktu lalu.
Dr Ratna menunjukkan hasil survei yang mengambil sampel etnis Minangkabau, Jawa, Sunda, dan Bugis bahwa komposisi asupan lemak dari pola makan mereka sudah seimbang. Hanya saja, survei yang dilakukan terhadap perempuan di atas 18 tahun ini menunjukkan bahwa asupan pufa masih kurang optimal.
Makanan mengandung lemak esensial yang paling sering dikonsumsi empat etnis ini adalah tempe, tahu, ikan, dan telur. Sedangkan kacang-kacangan serta buah dan sayuran yang mengandung pufa masih minim jumlah konsumsinya.
"Kurangnya asupan pufa menggambarkan kurangnya asam lemak esensial. Hal ini merupakan faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, stroke, hiperkolesterol, dan hipertensi," ujar dr Ratna memaparkan hasil penelitiannya.
Kenapa Makan Gorengan Bikin Batuk?
Makanan gorengan, seperti pisang goreng, bakwan, atau combro, adalah menu yang sangat khas Indonesia. Gorengan memang camilan yang sangat digemari secara turun-temurun. Namun sering kali tenggorokan menjadi gatal dan timbul batuk sesudah kita menyantap gorengan. Kenapa begitu, ya?
Rasa gatal pada tenggorokan sebenarnya disebabkan oleh akrolein, senyawa yang terbentuk karena suhu pemanasan minyak goreng melebihi titik asapnya. Minyak goreng yang baik memiliki titik asap yang tinggi. Makin tinggi titik asapnya, makin baik mutu minyak goreng tersebut. Bila minyak digunakan berulang kali, maka akrolein semakin cepat terbentuk sehingga gorengan yang dimakan menimbulkan batuk.
Menurut penjelasan Harry Soegiantoro, General Manager Oryza Grace Rice Bran Oil, suhu penggorengan pada umumnya memiliki titik asap 177-121 derajat celsius.
"Minyak goreng yang baik harus memiliki titik asap tidak kurang dari 215 derajat celcius. Menggoreng pada suhu di atas titik asap akan mengubah asam lemak tak jenuh pada minyak menjadi asam lemak jenuh yang menambah kolesterol dalam darah," paparnya di Jakarta, Kamis (8/4/2010).
Harry menjelaskan, asap yang keluar dari minyak goreng saat dipakai menggoreng merupakan tanda bahwa titik asapnya sudah terlampaui. "Selain mengubah rantai lemak, penggorengan dengan suhu sangat tinggi juga akan membentuk akrolein penyebab batuk," tambahnya.
Titik asap pada minyak yang telah dipakai untuk menggoreng akan menurun karena terjadi hidrolisis molekul minyak. Itu sebabnya minyak goreng sebaiknya tidak dipakai berulang-ulang. "Maksimal tiga kali dipakai. Setelah itu, jelantah harus dibuang.
[quote]
:handshake:- LANJUTIN DI BAWAH GAN-:handshake:
</div>
http://www.kiriknahiyesi.com.dd8614.kasserver.com/testen/e107_images/ISLAM/bismillahirrahmanirrahim.gif
:rate5 BANTU RATE DOLO YA GAN :rate5
http://cdn-u.kaskus.co.id/40/xj2j3pdv.gif
[/spoiler][spoiler=open this] for NO REPOST:
Klik (http://www.kaskus.us/search_result.php?q=[MUST+READ]+Sayangi+Jantung%2C+Kurangi+Lemak+dari+Gorengan..&sa=)
http://assets.kompas.com/data/photo/2010/06/28/1109224620X310.jpg
Berdasarkan statistik, sekitar 17,5 juta orang per tahun meninggal akibat penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyatakan penyakit kronis seperti penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di dunia.
Tingginya angka statistik tersebut memang ada penyebabnya. Peluang untuk terkena penyakit jantung koroner bisa dari berbagai sudut, baik yang tidak bisa dihindari, seperti faktor genetik, hingga yang faktor risiko yang masih dikendalikan, misalnya merokok dan pola makan.
Apa boleh buat, urusan kesehatan memang selalu bersaing dengan lidah. Makanan tinggi gula, garam, kurang serat, dan lemak jenuh yang berlebihan bisa jadi pintu masuk gangguan jantung dan pembuluh darah.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika terhadap 87.230 responden disebutkan, risiko stroke 44 persen lebih tinggi pada mereka yang hobi menyantap makanan berlemak.
Menurut dr Fiastuti Witjaksono, SpGK, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, konsumsi lemak orang Indonesia sangat tinggi. Sayangnya, konsumsi lemak itu kebanyakan berasal dari lemak jahat.
"Orang Indonesia mendapatkan lemak jahat terutama dari makanan yang digoreng. Pada dasarnya, minyak sayur adalah lemak tidak jenuh, tetapi proses pemanasan minyak dalam suhu tinggi itu mengubahnya menjadi lemak jenuh," katanya di sela-sela peluncuran Philips Airfryer, alat menggoreng tanpa minyak, di Jakarta, Jumat (22/7/2011).
Makanan yang digoreng tak bisa dimungkiri masih menjadi makanan favorit masyarakat di Tanah Air. Karena itu, menurut Fiastuti, peningkatan kesadaran makanan sehat perlu ditingkatkan.
"Meningkatkan asupan makanan berserat dan mengurangi makanan yang mengandung minyak dan lemak bisa menjadi satu langkah untuk mendapatkan jantung yang sehat," katanya.
Saat ini Philips baru saja memperkenalkan alat untuk menggoreng tanpa memerlukan tambahan minyak goreng. Menurut Rudi Ashari, Brand Development Manager PT Philips Indonesia, Philips Airfryer menggunakan teknologi rapid air yang menggabungkan udara panas bersirkulasi cepat dan elemen pemanggang untuk menghasilkan makanan gorengan.
Teknologi inovatif itu juga memungkinkan makanan bisa digoreng hingga suhu mencapai 200 derajat celsius meski tanpa minyak. "Dengan alat ini, kandungan lemak dalam makanan bisa dikurangi hingga 80 persen tanpa mengurangi kerenyahan khas gorengan.
Beberapa Fakta lain Tentang Gorengan ...!
Gorengan Bikin Lemak Baik Jadi Jahat
Lemak, meski cenderung dihindari, sebenarnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Hanya saja, perlu dikenali apakah lemak tersebut golongan yang baik atau yang jahat untuk tubuh. Lemak baik seperti pufa (lemak tak jenuh ikatan ganda, atau lemak esensial) bisa menjadi lemak jenuh atau safa (lemak jahat).
Asupan pufa bisa dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel. Namun, lemak baik ini bisa menjadi jahat jika cara memasaknya keliru, yakni dipanaskan dengan suhu tinggi.
Dr Ratna Djuwita Hatma, MPH, dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) mengatakan, cara masak yang keliru bisa mengurangi komposisi asupan pufa dan menambah asupan safa.
"Manfaat pufa hilang saat makanan digoreng. Sebaiknya kukus atau rebus makanan agar tidak menambah komposisi safa dalam makanan," papar dr Ratna pada media workshop "Pentingnya Peran Lemak Esensial bagi Tumbuh Kembang Anak" yang diselenggarakan Alchemy beberapa waktu lalu.
Dr Ratna menunjukkan hasil survei yang mengambil sampel etnis Minangkabau, Jawa, Sunda, dan Bugis bahwa komposisi asupan lemak dari pola makan mereka sudah seimbang. Hanya saja, survei yang dilakukan terhadap perempuan di atas 18 tahun ini menunjukkan bahwa asupan pufa masih kurang optimal.
Makanan mengandung lemak esensial yang paling sering dikonsumsi empat etnis ini adalah tempe, tahu, ikan, dan telur. Sedangkan kacang-kacangan serta buah dan sayuran yang mengandung pufa masih minim jumlah konsumsinya.
"Kurangnya asupan pufa menggambarkan kurangnya asam lemak esensial. Hal ini merupakan faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, stroke, hiperkolesterol, dan hipertensi," ujar dr Ratna memaparkan hasil penelitiannya.
Kenapa Makan Gorengan Bikin Batuk?
Makanan gorengan, seperti pisang goreng, bakwan, atau combro, adalah menu yang sangat khas Indonesia. Gorengan memang camilan yang sangat digemari secara turun-temurun. Namun sering kali tenggorokan menjadi gatal dan timbul batuk sesudah kita menyantap gorengan. Kenapa begitu, ya?
Rasa gatal pada tenggorokan sebenarnya disebabkan oleh akrolein, senyawa yang terbentuk karena suhu pemanasan minyak goreng melebihi titik asapnya. Minyak goreng yang baik memiliki titik asap yang tinggi. Makin tinggi titik asapnya, makin baik mutu minyak goreng tersebut. Bila minyak digunakan berulang kali, maka akrolein semakin cepat terbentuk sehingga gorengan yang dimakan menimbulkan batuk.
Menurut penjelasan Harry Soegiantoro, General Manager Oryza Grace Rice Bran Oil, suhu penggorengan pada umumnya memiliki titik asap 177-121 derajat celsius.
"Minyak goreng yang baik harus memiliki titik asap tidak kurang dari 215 derajat celcius. Menggoreng pada suhu di atas titik asap akan mengubah asam lemak tak jenuh pada minyak menjadi asam lemak jenuh yang menambah kolesterol dalam darah," paparnya di Jakarta, Kamis (8/4/2010).
Harry menjelaskan, asap yang keluar dari minyak goreng saat dipakai menggoreng merupakan tanda bahwa titik asapnya sudah terlampaui. "Selain mengubah rantai lemak, penggorengan dengan suhu sangat tinggi juga akan membentuk akrolein penyebab batuk," tambahnya.
Titik asap pada minyak yang telah dipakai untuk menggoreng akan menurun karena terjadi hidrolisis molekul minyak. Itu sebabnya minyak goreng sebaiknya tidak dipakai berulang-ulang. "Maksimal tiga kali dipakai. Setelah itu, jelantah harus dibuang.
[quote]
:handshake:- LANJUTIN DI BAWAH GAN-:handshake:
</div>