Log in

View Full Version : Ibu yang Bekerja Cenderung Lebih Sehat - PimsleurHealth


demokrat
27th May 2012, 02:49 PM
detikcom - Jakarta, Wanita yang mempertahankan pekerjaannya sambil merawat anak yang masih bayi atau masuk prasekolah ternyata lebih bahagia dan lebih sehat dibandingkan dengan wanita yang hanya merawat anak dan tidak bekerja.



Ibu yang bekerja sambil mengurus anak memang bukanlah hal yang mudah. Tapi ternyata ibu yang bekerja cenderung lebih sehat terutama ketika anak-anak masih sangat kecil atau belum sekolah.



Hasil studi tersebut telah diterbitkan oleh American Psychological Association edisi Desember 2011. Peneliti telah menganalisis data mulai tahun 1991 dari National Institute for Child Health and Human Development Study of Early Child Care and Youth Development.



Dalam studi ini diketahui ibu yang bekerja memiliki kadar depresi lebih sedikit dan kualitas kesehatan yang lebih baik secara menyeluruh dibanding dengan ibu yang hanya di rumah. Namun manfaat ini tidak berlangsung sampai anak masuk sekolah.



Peneliti mengungkapkan ibu yang berada di rumah memiliki kehidupan sosial yang lebih terisolasi dibanding ibu bekerja, sehingga meningkatkan kemungkinan depresi serta stres karena berada di rumah sepanjang hari dengan anak-anak. Stres ini mungkin agak mereda ketika anak-anak mulai masuk sekolah dibanding anak-anak yang belum bersekolah.



Selain hasil tersebut, peneliti juga menemukan ibu yang bekerja paruh waktu cenderung memberikan kesempatan belajar lebih banyak pada balita daripada ibu yang tinggal di rumah dan ibu pekerja penuh waktu.



Sedangkan hubungan dengan emosional dengan pasangan tidak terpengaruh oleh status ibu yang bekerja. Tingkat pemahaman emosional dengan pasangan sama bagi ibu yang bekerja atau yang berada di rumah.



Hasil ini didasarkan pada wawancara terhadap 1.364 ibu dari Arkansas, California, Kansas, Massachusetts, North Carolina, Pennsylvania, Virginia, Washington dan Wisconsin selama masa anak-anak mereka. Ibu ini melaporkan gejala depresi yang dialami dan menilai kesehatan secara menyeluruh.



Peneliti juga mempertimbangkan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi hasil termasuk pendidikan ibu serta ciri kepribadian tertentu, dan studi ini juga hanya melihat kesejahteraan dalam kaitannya dengan satu anak saja.



"Dalam semua kasus yang diamati, terjadi perbedaan yang signifikan dalam kesejahteraan wanita, seperti konflik antara pekerjaan dan keluarga atau orang tua, perbandingan waktu bekerja paruh waktu, full time, atau tidak bekerja. Namun, dalam banyak kasus kesejahteraan wanita yang bekerja paruh waktu tidak berbeda dengan yang bekerja full time," kata Cheryl Buehler, PhD, dari University of North Carolina di Greensboro seperti dilansir dari MedicalNewsToday, Rabu (14/12/2011).



Merawat anak kecil 7 hari seminggu dapat sangat melelahkan. Oleh karena itu, logis jika ibu menikmati sebagian waktunya untuk bekerja, selain itu juga dapat menambah penghasilan keluarga. Wanita yang kembali bekerja setelah melahirkan akan merasakan manfaat tersebut.



Tentu saja, memang kurang tepat jika membandingkan jenis pekerjaan yang memiliki jadwal fleksibel, memiliki banyak fasilitas, dan bahkan memiliki asisten dengan jenis pekerjaan yang tidak fleksibel.



Tentunya wanita yang memiliki jenis pekerjaan dengan jadwal fleksibel, memiliki banyak fasilitas, dan memiliki asisten akan lebih dapat menyeimbangkan antara perannya sebagai ibu dan wanita karir.



Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk melihat faktor-faktor seperti status profesional, fleksibilitas penjadwalan, komitmen kerja, dan jadwal shift.

</div>