demokrat
27th May 2012, 02:49 PM
[/quote]
Ane nggk bermaksud :repost: gan, tp ane cuma ingin share dan nambahin info tentang radiasi telepon pegang yg cukup lengkap dg pembahasannya
[/spoiler][spoiler=open this] for ilustrasi:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/208249_207821879241987_100000425304880_725343_6708 406_n.jpg
SOAL efek buruk gelombang mikro dari ponsel memang masih menjadi perdebatan. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di kalangan universitas, dari Apeejay College of Engineering menemukan dampak paparan gelombang mikro dari ponsel dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko serangan tumor otak.
Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa mereka yang menggunakan ponsel dalam waktu yang cukup lama juga memiliki risiko terserang glioma ganas juga neuromas akustik. �Kami menyimpulkan bahwa standar paparan gelombang mikro dari ponsel tidak aman untuk digunakan dalam jangka waktu panjang dan diperlukan penelitian mendalam mengenai hal ini,� kata pimpinan penelitian, RB Dubey.
Penelitian lainnya yang dipimpin oleh Dr Lennart Hardell menemukan risiko dari tumor otak akan meningkat seiring semakin seringnya seseorang menggunakan ponsel. Risiko tersebut juga berbanding lurus dengan lamanya penggunaan ponsel. Sedangkan pada anak-anak, gelombang mikro yang dihasilkan oleh ponsel akan memiliki efek yang lebih brutal terhadap otak.
Dampak Radiasi Ponsel pada Kesehatan
Ponsel menggunakan gelombang elektromagnetik dalam mengirim dan menerima pesan. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. Pada saat seseorang sedang menelepon dengan ponsel, efek pemanasan ini akan terjadi pada permukaan kepala dan mengakibatkan kenaikan suhu. Otak memiliki kemampuan untuk membuang kelebihan panas melalui sirkulasi darah. Namun, kornea mata tidak memiliki pengaturan suhu dan dari percobaan pada kelinci, ditemukan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan katarak.
Pengamatan lebih jauh mengenai dampak radiasi elektromagnetik ponsel terhadap tubuh manusia, ternyata mempunyai kemiripan dengan dampak radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh radar. Dampak tersebut adalah kemampuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh manusia. Sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar mengandung air. Agitasi ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik. Kalau intensitas radiasi elektromagnetiknya cukup kuat, maka molekul-molekul air terionisasi, dampak yang ditimbulkan mirip dengan akibat yang ditimbulkan oleh radiasi nuklir. Peristiwa agitasi oleh gelombang mikro yang perlu diperhatikan adalah yang berdaya antara : 4 mW/cm2 ~ 30 mW/cm2. Agitasi bisa menaikkan suhu molekul air yang ada di dalam sel-sel tubuh manusia dan ini dapat berpengaruh terhadap kerja susunan syaraf, kerja kelenjar dan hormon serta berpengaruh terhadap psikologis manusia. Hal-hal inilah yang kemungkinan diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit Alzheimer atau kepikunan dini.
Pada tahun 2007, peneliti dari University of Athens melakukan percobaan pada lalat buah. Lalat buah dikenakan radiasi 900 MHz dan 1800MHz selama enam menit. Percobaan ini dilakukan selama lima hari dan akibatnya, terjadi penurunan pada kemampuan reproduksi lalat buah tersebut. Para peneliti mengajukan hipotesis bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan kromosom pada sel.
Beberapa pengguna ponsel telah melaporkan bahwa mereka merasakan berbagai gejala saat menggunakan atau setelah penggunaan ponsel, yaitu panas dan kesemutan pada kulit kepala, kelelahan, gangguan tidur, pusing, sakit kepala, malaise, dan takikardiak(jantung berdebar-debar). Laporan ini sedang diteliti penyebabnya, apakah benar karena radiasi ponsel atau karena stres.
Berbagai percobaan telah dilakukan oleh para ahli untuk mengatahui pengaruh radiasi ponsel bagi kesehatan. Pada penggunaan jangka pendek, radiasi ponsel memang tidak menyebabkan penyakit yang berarti. Tetapi pada penggunaan jangka panjang, radiasi ponsel dapat memicu penyakit acoustic neuroma (sejenis tumor otak) . Dr. Lennart Hardell, seorang peneliti Swedia, mengemukakan bahwa penggunaan ponsel selama satu jam per hari dalam kurun waktu sepuluh tahun dapat meningkatkan resiko terkena tumor otak.
Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman. Nilai ambang batas aman sebesar 10 mW/cm2 ini berlaku di Amerika, sedangkan untuk negara-negara lain belum dicapai kata sepakat berapa sebenarnya nilai ambang batas aman tersebut. Sebagai contoh, Rusia menetapkan nilai ambang batas aman adalah 0,01 mW/cm2, jauh lebih kecil (1/1000 nya) nilai ambang batas aman yang ditetapkan oleh Amerika. Jadi mengenai penetapan nilai ambang batas aman masih perlu diteliti lebih jauh lagi, demi keselamatan pemakai gelombang mikro termasuk pula terhadap pemakaian ponsel.
Cara Pencegahan Pengaruh Radiasi Ponsel
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari pengaruh radiasi ponsel:
1. Letakkan ponsel jauh dari tubuh kita. Jauhkan ponsel ketika tidak sedang tidak memerlukan alat komunikasi, tidur atau beristirahat. Hindari kebiasaan meletakkan ponsel di dalam saku celana atau.
2. Jika sinyal tidak ada, matikan ponsel. Ketika ponsel sulit mengenali sinyal yang terdekat dalam waktu yang lama, lebih baik matikan ponsel karena ponsel akan bekerja keras untuk mencari sinyal. Radiasi yang ditimbulkan juga menjadi lebih tinggi.
3. Bila ingin menelepon dalam waktu yang panjang, gunakanlah telepon biasa. Cara Pengurangan Pengaruh Radiasi Ponsel Pengaruh radiasi ponsel dapat dikurangi dengan berbagai cara berikut:
a. Gunakan ponsel yang memancarkan radiasi yang lebih sedikit. Setiap ponsel memiliki radiasi yang berbeda-beda. Saat ini telah beberapa perusahaan ponsel telah menciptakan ponsel yang memancarkan radiasi yang lebih sedikit.
b. Gunakanheads et/ear phone ataus peaker phone. Tujuannya adalah untuk menghindari kontak langsung ponsel ke tubuh. Kurangi pemakaian ponsel pada tempat-tempat di mana sinyal ponsel kecil.
Telepon genggam atau ponsel adalah alat komunikasi nirkabel yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk menyampaikan dan menerima pesan. Energi radiasi elektromagnetik ponsel sebenarnya kecil, tetapi untuk interaksi yang dekat dan lama, ponsel dapat memberikan efek yang signifikan. Pengaruh gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel ini masih dalam penelitian. Penelitian sementara menunjukkan bahwa dalam pemakaian jangka pendek, radiasi ponsel tidak berpengaruh pada kesehatan mausia. Tetapi dalam jangka panjang, radiasi ponsel dapat meyebabkan berbagai penyakit, seperti Alzheimer, kerusakan DNA, dan tumor otak.
Bahaya-bahaya penggunaan ponsel:
* � Memanaskan Otak dan Kulit
Inggris. Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.
Rusia Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.
* � Risiko Terkena Kanker
Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
USA Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker disbanding pengguna ponsel non perokok.
Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna. Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hokum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
Bersambung..
[quote]
Lanjut Baca (http://www.kaskus.us/showpost.php?p=405824811&postcount=3)
ane harep :rate5 dari agan2.. lebih2 klo :melonndan:..
tp ane nolak sama yg namanya :cabendan:, soalnya ane alergi gan (http://www.kaskus.us/private.php?do=showpm&pmid=1663523)..
</div>
Ane nggk bermaksud :repost: gan, tp ane cuma ingin share dan nambahin info tentang radiasi telepon pegang yg cukup lengkap dg pembahasannya
[/spoiler][spoiler=open this] for ilustrasi:
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/208249_207821879241987_100000425304880_725343_6708 406_n.jpg
SOAL efek buruk gelombang mikro dari ponsel memang masih menjadi perdebatan. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di kalangan universitas, dari Apeejay College of Engineering menemukan dampak paparan gelombang mikro dari ponsel dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko serangan tumor otak.
Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa mereka yang menggunakan ponsel dalam waktu yang cukup lama juga memiliki risiko terserang glioma ganas juga neuromas akustik. �Kami menyimpulkan bahwa standar paparan gelombang mikro dari ponsel tidak aman untuk digunakan dalam jangka waktu panjang dan diperlukan penelitian mendalam mengenai hal ini,� kata pimpinan penelitian, RB Dubey.
Penelitian lainnya yang dipimpin oleh Dr Lennart Hardell menemukan risiko dari tumor otak akan meningkat seiring semakin seringnya seseorang menggunakan ponsel. Risiko tersebut juga berbanding lurus dengan lamanya penggunaan ponsel. Sedangkan pada anak-anak, gelombang mikro yang dihasilkan oleh ponsel akan memiliki efek yang lebih brutal terhadap otak.
Dampak Radiasi Ponsel pada Kesehatan
Ponsel menggunakan gelombang elektromagnetik dalam mengirim dan menerima pesan. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. Pada saat seseorang sedang menelepon dengan ponsel, efek pemanasan ini akan terjadi pada permukaan kepala dan mengakibatkan kenaikan suhu. Otak memiliki kemampuan untuk membuang kelebihan panas melalui sirkulasi darah. Namun, kornea mata tidak memiliki pengaturan suhu dan dari percobaan pada kelinci, ditemukan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan katarak.
Pengamatan lebih jauh mengenai dampak radiasi elektromagnetik ponsel terhadap tubuh manusia, ternyata mempunyai kemiripan dengan dampak radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh radar. Dampak tersebut adalah kemampuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh manusia. Sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar mengandung air. Agitasi ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik. Kalau intensitas radiasi elektromagnetiknya cukup kuat, maka molekul-molekul air terionisasi, dampak yang ditimbulkan mirip dengan akibat yang ditimbulkan oleh radiasi nuklir. Peristiwa agitasi oleh gelombang mikro yang perlu diperhatikan adalah yang berdaya antara : 4 mW/cm2 ~ 30 mW/cm2. Agitasi bisa menaikkan suhu molekul air yang ada di dalam sel-sel tubuh manusia dan ini dapat berpengaruh terhadap kerja susunan syaraf, kerja kelenjar dan hormon serta berpengaruh terhadap psikologis manusia. Hal-hal inilah yang kemungkinan diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit Alzheimer atau kepikunan dini.
Pada tahun 2007, peneliti dari University of Athens melakukan percobaan pada lalat buah. Lalat buah dikenakan radiasi 900 MHz dan 1800MHz selama enam menit. Percobaan ini dilakukan selama lima hari dan akibatnya, terjadi penurunan pada kemampuan reproduksi lalat buah tersebut. Para peneliti mengajukan hipotesis bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan kromosom pada sel.
Beberapa pengguna ponsel telah melaporkan bahwa mereka merasakan berbagai gejala saat menggunakan atau setelah penggunaan ponsel, yaitu panas dan kesemutan pada kulit kepala, kelelahan, gangguan tidur, pusing, sakit kepala, malaise, dan takikardiak(jantung berdebar-debar). Laporan ini sedang diteliti penyebabnya, apakah benar karena radiasi ponsel atau karena stres.
Berbagai percobaan telah dilakukan oleh para ahli untuk mengatahui pengaruh radiasi ponsel bagi kesehatan. Pada penggunaan jangka pendek, radiasi ponsel memang tidak menyebabkan penyakit yang berarti. Tetapi pada penggunaan jangka panjang, radiasi ponsel dapat memicu penyakit acoustic neuroma (sejenis tumor otak) . Dr. Lennart Hardell, seorang peneliti Swedia, mengemukakan bahwa penggunaan ponsel selama satu jam per hari dalam kurun waktu sepuluh tahun dapat meningkatkan resiko terkena tumor otak.
Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman. Nilai ambang batas aman sebesar 10 mW/cm2 ini berlaku di Amerika, sedangkan untuk negara-negara lain belum dicapai kata sepakat berapa sebenarnya nilai ambang batas aman tersebut. Sebagai contoh, Rusia menetapkan nilai ambang batas aman adalah 0,01 mW/cm2, jauh lebih kecil (1/1000 nya) nilai ambang batas aman yang ditetapkan oleh Amerika. Jadi mengenai penetapan nilai ambang batas aman masih perlu diteliti lebih jauh lagi, demi keselamatan pemakai gelombang mikro termasuk pula terhadap pemakaian ponsel.
Cara Pencegahan Pengaruh Radiasi Ponsel
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari pengaruh radiasi ponsel:
1. Letakkan ponsel jauh dari tubuh kita. Jauhkan ponsel ketika tidak sedang tidak memerlukan alat komunikasi, tidur atau beristirahat. Hindari kebiasaan meletakkan ponsel di dalam saku celana atau.
2. Jika sinyal tidak ada, matikan ponsel. Ketika ponsel sulit mengenali sinyal yang terdekat dalam waktu yang lama, lebih baik matikan ponsel karena ponsel akan bekerja keras untuk mencari sinyal. Radiasi yang ditimbulkan juga menjadi lebih tinggi.
3. Bila ingin menelepon dalam waktu yang panjang, gunakanlah telepon biasa. Cara Pengurangan Pengaruh Radiasi Ponsel Pengaruh radiasi ponsel dapat dikurangi dengan berbagai cara berikut:
a. Gunakan ponsel yang memancarkan radiasi yang lebih sedikit. Setiap ponsel memiliki radiasi yang berbeda-beda. Saat ini telah beberapa perusahaan ponsel telah menciptakan ponsel yang memancarkan radiasi yang lebih sedikit.
b. Gunakanheads et/ear phone ataus peaker phone. Tujuannya adalah untuk menghindari kontak langsung ponsel ke tubuh. Kurangi pemakaian ponsel pada tempat-tempat di mana sinyal ponsel kecil.
Telepon genggam atau ponsel adalah alat komunikasi nirkabel yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk menyampaikan dan menerima pesan. Energi radiasi elektromagnetik ponsel sebenarnya kecil, tetapi untuk interaksi yang dekat dan lama, ponsel dapat memberikan efek yang signifikan. Pengaruh gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel ini masih dalam penelitian. Penelitian sementara menunjukkan bahwa dalam pemakaian jangka pendek, radiasi ponsel tidak berpengaruh pada kesehatan mausia. Tetapi dalam jangka panjang, radiasi ponsel dapat meyebabkan berbagai penyakit, seperti Alzheimer, kerusakan DNA, dan tumor otak.
Bahaya-bahaya penggunaan ponsel:
* � Memanaskan Otak dan Kulit
Inggris. Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.
Rusia Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.
* � Risiko Terkena Kanker
Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
USA Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker disbanding pengguna ponsel non perokok.
Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna. Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hokum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
Bersambung..
[quote]
Lanjut Baca (http://www.kaskus.us/showpost.php?p=405824811&postcount=3)
ane harep :rate5 dari agan2.. lebih2 klo :melonndan:..
tp ane nolak sama yg namanya :cabendan:, soalnya ane alergi gan (http://www.kaskus.us/private.php?do=showpm&pmid=1663523)..
</div>