kumisfauzi
27th May 2012, 02:48 PM
http://cdn-u.kaskus.co.id/39/vk6leelt.jpg
INILAH.COM, Jakarta � Burung pelatuk membenturkan kepalanya 20 kali tiap
detik. Namun otot, tulang dan kelopak
matanya melindungi burung kecil ini.
Bagaimana? Otot padat dan kuat pada leher burung
pelatuk memberi kekuatan mematuk
berkali-kali. Otot ekstra pada kepala
burung membuat burung ini tak
merasa kesakitan. Otot ini bertindak
seperti helm pelindung otak. Tak seperti otak manusia, otak burung
pelatuk �dijaga� ketat otot dan tulang kepala. Hal ini membuat otak burung
tak berguncang-guncang ketika
sedang mematuk-matuk cabang
pohon. Sepermilidetik sebelum
mematuk, otot burung ini
berkonstraksi. Kemudian diikuti penutupan kelopak
mata dalam. Kelopak mata ini berfungsi
seperti sabuk pengaman mata, kata
ophthalmolog Ivan Schwab dari
University of California Davis. �Tanpa kelopak ekstra, retina burung ini bisa
pecah atau keluar �. �Perlengkapan � keamanan ini sangat penting bagi pelatuk jantan yang
mematuk 12.000 kali tiap hari selama
musim kimpoi. Burung ini hanya
mematuk dengan patukan lurus pada
pohon. Burung ini mencegah trauma
kepala dengan bergerak dari satu sisi ke lainnya.
:ceriwislove: :ceriwislove:
di :rate5 :rate5
Untungnya burung yang mempunyai kecepatan mematuk ini belum termasuk ke dalam hewan yang dilindungi. Jangan sampai burung ini termasuk ke dalam hewan yang dilinduni karena burung pelatuk ini sangat unik
</div>
INILAH.COM, Jakarta � Burung pelatuk membenturkan kepalanya 20 kali tiap
detik. Namun otot, tulang dan kelopak
matanya melindungi burung kecil ini.
Bagaimana? Otot padat dan kuat pada leher burung
pelatuk memberi kekuatan mematuk
berkali-kali. Otot ekstra pada kepala
burung membuat burung ini tak
merasa kesakitan. Otot ini bertindak
seperti helm pelindung otak. Tak seperti otak manusia, otak burung
pelatuk �dijaga� ketat otot dan tulang kepala. Hal ini membuat otak burung
tak berguncang-guncang ketika
sedang mematuk-matuk cabang
pohon. Sepermilidetik sebelum
mematuk, otot burung ini
berkonstraksi. Kemudian diikuti penutupan kelopak
mata dalam. Kelopak mata ini berfungsi
seperti sabuk pengaman mata, kata
ophthalmolog Ivan Schwab dari
University of California Davis. �Tanpa kelopak ekstra, retina burung ini bisa
pecah atau keluar �. �Perlengkapan � keamanan ini sangat penting bagi pelatuk jantan yang
mematuk 12.000 kali tiap hari selama
musim kimpoi. Burung ini hanya
mematuk dengan patukan lurus pada
pohon. Burung ini mencegah trauma
kepala dengan bergerak dari satu sisi ke lainnya.
:ceriwislove: :ceriwislove:
di :rate5 :rate5
Untungnya burung yang mempunyai kecepatan mematuk ini belum termasuk ke dalam hewan yang dilindungi. Jangan sampai burung ini termasuk ke dalam hewan yang dilinduni karena burung pelatuk ini sangat unik
</div>